betarena

Berita Bola – Lautaro Martinez dalam periode sulit mencetak gol. Paling anyar, kapten Inter Milan itu tak kuasa membobol gawang tim promosi Como 1907. Inter Milan meraih kemenangan saat menjamu Como dalam lanjutan Liga Italia, Selasa (24/12/2024) dini hari WIB. La Beneamata menang 2-0. Carlos Augusto membawa Inter unggul lebih dulu di menit ke-48. Gol Marcus Thuram di injury time babak kedua memastikan tuan rumah meraih poin penuh. Lautaro Martinez bermain 89 menit di laga Inter vs Como. Dipasang sebagai striker, El Toro melepaskan 3 tembakan (1 on target) dan kehilangan bola 6 kali. Lautaro pun melanjutkan puasa golnya bersama Inter. Dia sudah tak mencetak gol sejak membawa timnya menang 1-0 atas Venezia pada 3 November. Sudah tujuh pertandingan beruntun di semua kompetisi dilalui Lautaro tanpa gol. Penyerang 27 tahun itu baru mengumpulkan 6 gol dari 21 pertandingan di musim 2024/2025. Angka itu bisa dibilang sedikit ketimbang apa yang diraih Lautaro musim lalu. Dia memegang status pencetak gol terbanyak Liga Italia 2023/2024 dengan 24 gol dari 33 pertandingan. Simone Inzaghi angkat bicara soal puasa gol Lautaro Martinez. Pelatih Inter Milan itu meminta Lautaro untuk tetap tenang menghadapi laga-laga berikutnya. “Saya adalah seorang penyerang. Saya paham momen-momen seperti ini bisa terjadi,” kata Inzaghi usai laga Inter vs Como, dilansir dari Football Italia. “Pada hari Senin, Lautaro adalah salah satu pemain yang paling positif saat melawan Lazio. Para penyerang bekerja keras, kami meminta banyak hal dari mereka dan berusaha mengistirahatkan mereka sebanyak mungkin dalam situasi seperti ini.” “Saya katakan kepada Lautaro untuk tenang, karena ia selalu mencetak gol dan akan selalu demikian, keberuntungan akan berubah dan ia seharusnya hanya khawatir jika ia tidak mendapatkan peluang mencetak gol,” ujarnya.

Berita Bola – Pelatih Como 1907, Cesc Fabregas merasakan kekecewaan mendalam setelah timnya kalah 0-2 dari Inter Milan di Giuseppe Meazza, Selasa (24/12/2024) dini hari WIB. Dalam pertandingan tersebut, Fabregas menganggap timnya gagal menampilkan performa seperti yang diharapkan. Sebagai pelatih, Fabregas menerapkan taktik baru dengan formasi tiga bek untuk beradaptasi dengan strategi dari pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi. Meskipun dapat menetralkan serangan Inter untuk beberapa waktu, akhirnya Como kebobolan melalui gol Carlos Augusto dan Marcus Thuram. Fabregas menggarisbawahi pentingnya meningkatkan performa timnya agar bisa bersaing lebih baik di level atas. Dia berharap para pemainnya dapat menunjukkan karakter dan agresivitas yang diperlukan dalam pertandingan-pertandingan mendatang. Fabregas memilih untuk menerapkan taktik bertahan yang berbeda dalam pertandingan ini, berharap bisa menahan dominasi Inter Milan yang secara kualitas memang ada di atas Como. “Kami memiliki situasi di mana seharusnya kami lebih agresif dan cepat dalam mengirimkan bola ke kotak penalti,” ungkapnya. Fabregas menilai bahwa ada beberapa pemain yang tidak menunjukkan karakter yang dia inginkan. “Saya merasa marah karena kami merasakan bahwa kami bisa melukai mereka, tetapi kami tidak melakukannya. Saya ingin pemain dengan karakter yang kuat,” tuturnya. Meskipun Inter menguasai penguasaan bola, statistik menunjukkan bahwa jumlah tembakan tepat sasaran kedua tim tidak jauh berbeda. “Kami melihat Arsenal kesulitan dan kalah di sini, dan Atalanta kebobolan empat gol, jadi ini adalah salah satu dari tiga tim terbaik di Eropa saat ini,” jelas Fabregas. Fabregas yakin bahwa setelah pertandingan ini dan yang melawan Roma, mereka dapat membangun kepercayaan diri. “Ini adalah dua pertandingan positif yang bisa kami bangun ke depannya,” lanjutnya. “Saya tidak suka merasa kasihan pada diri sendiri, kami hanya perlu terus bekerja keras dan meningkatkan performa,” tutup Fabregas.