Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Theo Hernandez Meninggalkan AC Milan Dengan Sindiran Pedas

Berita Bola – Theo Hernandez resmi hengkang dari AC Milan untuk bergabung dengan klub Arab Saudi, Al Hilal di Liga Pro Saudi. Namun, kepergiannya tidak diiringi perpisahan yang manis.

Lewat pernyataan panjang yang ia unggah di Instagram, bek kiri asal Prancis itu justru melontarkan kritik tajam terhadap manajemen Rossoneri, menuding klub telah kehilangan arah dan nilai-nilai yang dulu membuatnya jatuh hati.

Hernandez meninggalkan San Siro setelah enam musim membela panji merah-hitam. Ia memasuki tahun terakhir dalam kontraknya dan tak mendapat tawaran perpanjangan dari manajemen klub, terutama setelah permintaan gajinya dianggap terlalu tinggi.

Upaya untuk kembali ke Atletico Madrid sempat mengemuka, tetapi kandas di meja negosiasi.

Alhasil, Theo pun menerima pinangan Al Hilal dengan nilai transfer yang dilaporkan mencapai 25 juta euro plus bonus, serta bayaran fantastis 20 juta euro per musim.

Dalam pesannya kepada publik, Theo Hernandez mengenang masa-masa awal saat bergabung dengan Milan pada 2019 dan menyinggung pencapaian-pencapaian besar yang ia raih bersama tim.

“Setelah enam tahun di klub ini, kini saatnya mengucapkan selamat tinggal,” tulis Theo.

“Saya datang ke Milan dengan mimpi, rasa lapar, dan semangat besar mengenakan seragam yang sarat sejarah. Hari ini saya pergi setelah melewati momen-momen tak terlupakan, seperti memenangkan Serie A dan Supercoppa Italiana, dan terutama, karena bisa berbagi ruang ganti dengan orang-orang luar biasa.”

Ia menyampaikan terima kasih kepada para rekan setim, pelatih, “yang percaya kepadanya”, serta menyebut secara khusus sosok Paolo Maldini.

“Terima kasih dari hati saya untuk setiap pelatih yang percaya kepada saya, dan secara khusus untuk Paolo Maldini atas kedekatannya, visinya, dan kepemimpinannya.”

Penyebutan nama Maldini dianggap bukan sekadar basa-basi. Sebagaimana diketahui, pemecatan direktur olahraga yang juga legenda klub itu menjadi titik balik yang menurut banyak pihak menandai kemunduran arah kebijakan klub.

Theo juga menyempatkan diri memberikan penghormatan kepada para tifosi Milan.

“Terima kasih juga untuk para fans Rossoneri, yang selalu hadir, baik dalam suka maupun duka. Merasakan dukungan kalian adalah sebuah kehormatan yang tak akan saya lupakan dan akan selalu saya bawa dalam hati.”

Namun, bagian paling menyentak muncul di akhir pernyataannya. Theo secara terbuka menyesalkan arah baru yang diambil klub, yang ia anggap tak sejalan dengan semangat awal yang membuatnya bergabung.

“Keputusan untuk pergi ini tidak mudah. Saya selalu tahu ke mana saya ingin bertahan, dan Milan selalu menjadi prioritas saya. Tapi, sayangnya, tidak semua keputusan ada di tangan satu orang saja,” ungkapnya.

“Arah yang diambil klub dan beberapa keputusan belakangan ini tidak mencerminkan nilai maupun ambisi yang dulu membuat saya datang ke sini. Ini saatnya menutup satu bab dan membuka bab baru, yang berbeda, tapi tak kalah penting bagi saya.”

“Saya pergi dengan kepala tegak, karena selalu memberikan segalanya untuk klub ini, bekerja dengan sepenuh hati, dan berbagi mimpi yang sama dengan para fans. Saya meninggalkan klub dengan hati penuh dan harapan bahwa Milan bisa segera kembali ke tempat yang layak mereka dapatkan. Milano akan selalu menjadi bagian dari saya. Forza Milan, selamanya.”