Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Terbongkar, Inilah Alasan Kenapa Arsenal Pernah Menolak Buat Merekrut Khvicha Kvaratskhelia

Berita Bola – Khvicha Kvaratskhelia kini bersinar bersama Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Champions. Namun, tiga tahun lalu, ia nyaris menjadi milik Arsenal.

Pemain asal Georgia itu sempat dipantau oleh pemandu bakat Arsenal untuk wilayah Eropa Timur. Sayangnya, klub asal London tersebut memilih untuk mundur karena keraguan terhadap mental sang pemain.

Kvaratskhelia saat ini menjadi salah satu winger terbaik di Eropa. Ia tampil gemilang di Euro 2024 dan turut membantu Napoli menjuarai Serie A pada 2023.

PSG kemudian merekrutnya dari Napoli pada Januari dengan harga £68 juta (sekitar Rp1,37 triliun). Kini, ia menjadi bintang di Paris dan sukses membawa klubnya ke final Liga Champions.

Tomasz Pasieczny, mantan kepala pemandu bakat Arsenal untuk Eropa Timur, mengungkapkan alasannya. Ia menyebut Kvaratskhelia sempat tak sanggup tampil di bawah tekanan suporter.

Pasieczny melihat performa buruk Kvaratskhelia saat bermain di Rusia. Menurutnya, sang pemain kehilangan kepercayaan diri dan tak mampu tampil maksimal di hadapan ribuan penonton.

“Dia tidak bisa mengatasinya. Setiap langkah berikutnya selalu salah, dari awal sampai akhir. Dia seperti hilang arah, bola memantul dari kakinya, dan terlihat jelas bahwa kepercayaan dirinya hilang,” kata Pasieczny kepada Weszlo.

“Dia berhasil melewati fase itu, tapi kalau terus berlanjut, itu akan jadi masalah. Terpengaruh oleh beberapa ribu penonton di Kazan bukan pertanda bagus. Semua orang tahu dia akan jadi pemain hebat, tapi yang dipertanyakan adalah seberapa hebat.”

Sebagai gantinya, Arsenal memilih mendatangkan Marquinhos dari Brasil. Namun, sang pemain hanya tampil enam kali dan kini dipinjamkan ke Cruzeiro.

Sementara itu, Kvaratskhelia terus berkembang dan menjadi pilar utama di PSG. Ia bahkan menjadi kreator gol Ousmane Dembele saat menyingkirkan Arsenal di semifinal Liga Champions.

Arsenal kini hanya bisa menyaksikan pemain yang dulu mereka tolak menjadi bintang di panggung Eropa. Sebuah keputusan yang kini mungkin tampak keliru.

“Apakah dia akan jadi pemain top dunia atau sedikit di bawah itu. Sedikit yang meragukan bahwa dia akan gagal total. Tapi saat itu, saya tetap harus menulis apa adanya, menarik kesimpulan, dan menjelaskan di mana letak masalahnya,” ujar Pasieczny.

Dalam wawancara bersama UEFA baru-baru ini, Kvaratskhelia mengaku cepat beradaptasi di PSG. Ia merasa langsung diterima seperti keluarga oleh rekan dan staf klub.

“Saya merasa telah beradaptasi dengan cukup baik, berkat staf, pelatih, klub, dan tentu saja para pemain,” ujarnya. “Itu juga penting dalam hidup – ketika kamu disambut oleh sebuah tim dan mereka membuatmu merasa seolah sudah lama menjadi bagian dari mereka.”

Dukungan dari klub dan fans membuatnya tampil lepas di atas lapangan. “Fakta bahwa mereka langsung menyambut saya seperti keluarga, dan bahwa saya merasa benar-benar bahagia dan nyaman, sangat membantu saya menemukan peran saya di atas lapangan. Sejak momen pertama, saya sudah merasakan dukungan kuat dari para penggemar,” lanjutnya.

“Lalu, ketika saya menginjakkan kaki di lapangan, saya merasa bahagia sekaligus seperti pesepakbola hebat. Itu semua berkat klub ini – mereka memperlakukanmu dengan cara yang membuatmu percaya diri dan menyadari nilai dirimu sebagai pemain.”