Berita Bola – Upaya Viktor Gyokeres untuk hengkang ke Arsenal tampaknya semakin menyulut emosi pendukung Sporting Lisbon. Bomber tajam asal Swedia itu dikabarkan telah mogok latihan demi memaksa transfer ke klub Premier League tersebut, namun aksi nekatnya justru memicu reaksi keras dari fans klub asal Portugal itu.
Dalam laga uji coba pramusim melawan Celtic yang berlangsung tengah pekan kemarin, suporter tuan rumah menunjukkan sikap tegas mereka terhadap situasi ini.
Beberapa spanduk bertuliskan pesan pedas ditujukan langsung kepada Gyokeres. Salah satunya berbunyi, “Saya tidak menangisi yang pergi, saya bahagia untuk yang bertahan.”
Sementara spanduk lain menegaskan, “Tak ada yang lebih besar dari kepentingan klub, siapa pun itu.”
Gyokeres sejatinya punya rekam jejak mentereng sejak bergabung dengan Sporting dari Coventry City pada 2023 lalu. Striker berusia 27 tahun itu sudah mencetak 97 gol dari 102 penampilan dan berkontribusi besar membawa klub meraih dua gelar Liga Portugal serta satu Taca de Portugal.
Namun, segalanya berubah panas setelah sang pemain menolak hadir dalam sesi latihan pramusim. Presiden Sporting, Frederico Varandas, angkat bicara dengan nada keras.
“Jika mereka pikir tekanan ini akan membuat saya melepas Gyokeres lebih mudah, mereka salah besar. Justru ini memperumit segalanya,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa klub tak akan melepas pemainnya kecuali ada tawaran yang sesuai nilai pasar, serta mengisyaratkan denda dan permintaan maaf bisa jadi solusi jika sang striker bertahan.
Di sisi lain, Gyokeres mengungkapkan ambisinya untuk kembali ke Inggris dan membuktikan kualitasnya di Premier League, setelah gagal tampil selama masa singkatnya bersama Brighton.
“Saya ingin membuktikan bahwa saya bisa bersaing di liga terbaik. Apa yang saya lakukan di Sporting, saya yakin bisa saya ulangi di mana saja,” katanya dalam wawancara dengan L’Equipe.
Saga transfer ini masih jauh dari kata selesai. Satu hal yang pasti, hubungan antara Gyokeres dan suporter Sporting tengah berada di titik paling rapuh sejak ia datang ke Lisbon.
