Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Santiago Gimenez Jadi Mesin Gol Yang Kehabisan Bensin Di AC Milan

Berita Bola – AC Milan mendatangkan Santiago Gimenez dengan ekspektasi tinggi. Striker asal Meksiko itu diharapkan menjadi solusi atas tumpulnya lini serang Rossoneri. Namun, setelah awal yang menjanjikan, sinarnya perlahan meredup.

Gimenez terakhir kali mencetak gol pada 18 Februari lalu. Dia membobol gawang Feyenoord dalam laga leg kedua play-off fase gugur Liga Champions. Sejak saat itu, dia seperti kehilangan sentuhan emasnya di depan gawang.

Beberapa kali keberuntungan tidak berpihak padanya. Tendangannya sempat membentur tiang, lalu golnya ke gawang Lecce dianulir karena offside tipis. Namun, hal itu tak cukup untuk menghapus kekhawatiran terhadap investasi €32 juta yang telah dikeluarkan Milan.

Legenda Milan, Alessandro Costacurta, menyuarakan kegelisahannya terhadap performa Gimenez. Menurutnya, sang striker kurang terlibat dalam permainan tim.

“Dia tidak terlihat seperti kekuatan penggerak bagi saya. Mungkin, saat pertama tiba, dia penuh antusiasme dan adrenalinnya tinggi karena pindah klub, tetapi setelah itu dia menurun bersama Milan,” ujar Costacurta kepada Sky Italia.

Gimenez tampak sering terputus dari aliran permainan Milan. “Pemain asal Meksiko itu sering berada di luar permainan Rossoneri. Dia seperti absen dalam setiap aksi di lapangan,” tambahnya.

Dalam kemenangan Milan atas Como akhir pekan lalu, Tammy Abraham tampil dari bangku cadangan. Dia tidak mencetak gol, tetapi memberikan kontribusi signifikan.

Striker asal Inggris itu sukses mencatatkan assist indah untuk gol kemenangan Tijjani Reijnders. Aksinya membuktikan bahwa kehadiran seorang penyerang tidak selalu diukur dari jumlah golnya semata.

Abraham justru tampak lebih hidup dibandingkan Gimenez. Hal ini semakin menegaskan bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dari permainan eks bintang Feyenoord itu.

Dengan performa yang terus menurun, Gimenez harus segera bangkit. Jika tidak, posisinya di lini depan Milan bisa terancam oleh Abraham.

Milan tentu masih menaruh harapan pada pemain 23 tahun itu. Namun, kesabaran Milan tidak akan bertahan selamanya, terutama jika mereka ingin memperbaiki posisi di klasemen Serie A.

Waktu berjalan tidak menunggu siapa pun. Jika Gimenez tidak segera menemukan kembali ketajamannya, dia bisa saja kehilangan tempatnya di skuad utama Rossoneri.