Berita Bola – Manajer Manchester City, Pep Guardiola, akhirnya buka suara soal insiden panas yang terjadi setelah timnya tumbang di markas Newcastle, Minggu (23/11/2025) dini hari WIB kemarin.
Guardiola mengaku merasa “malu dan bersalah” setelah tertangkap kamera sedang memarahi seorang juru kamera yang merekam momen dirinya berbicara serius dengan kapten The Magpies, Bruno Guimaraes.
Laga yang berlangsung di St James’ Park itu memang memancing emosi kubu City. Beberapa keputusan wasit dianggap merugikan hingga memicu kekesalan sang manajer.
Guardiola menyampaikan penyesalannya atas tindakan spontan tersebut.
“Saya merasa malu ketika melihat rekamannya. Itu bukan diri saya yang saya inginkan. Saya langsung meminta maaf hanya satu detik setelah kejadian itu,” ujar Guardiola.
Ia mengakui bahwa tekanan kompetisi kerap membuat emosinya meluap.
“Saya sudah menjalani 1.000 pertandingan. Saya bukan orang yang sempurna. Saya membuat banyak kesalahan. Tapi satu hal yang pasti, saya selalu membela klub dan tim saya.”
Menurut Guardiola, reaksinya tak lepas dari besarnya tuntutan dalam perburuan gelar Premier League musim ini. City harus tampil hampir tanpa cela.
“Untuk menjadi juara Premier League, pengalaman saya bilang kami harus meraih 100 poin, 98 poin, kalau tidak, kami tidak menang. Standarnya memang setinggi itu.”
Menariknya, insiden itu bermula dari momen obrolan Guardiola dengan Bruno Guimaraes. Meski terlihat tegang, Pep memastikan hubungan mereka baik-baik saja. Bahkan, ia menyebut percakapan usai pertandingan sudah menjadi kebiasaan mereka.
“Saya sudah mengenal Bruno bertahun-tahun. Setiap kali bertemu, entah di Etihad atau St James’ Park, kami selalu mengobrol. Hubungan kami selalu bagus. Saya orang yang emosional, saya senang bicara, gestur tangan saya kemana-mana.”
Guardiola pun menegaskan bahwa ia sering menghampiri pemain lawan untuk meluapkan emosinya setelah pertandingan, dan ia tidak keberatan jika pelatih lain melakukan hal serupa terhadap pemainnya.
“Selama dilakukan dengan rasa hormat, tidak ada masalah.”


