Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Liverpool Diyakini Masih Bisa Juara Meski Kini Masih Terpuruk di Peringkat 12

Berita Bola – Legenda Liverpool, Graeme Souness, menolak ikut-ikutan pesimis soal peluang The Reds bersaing di jalur juara Premier League musim 2025/2026. Walau performa pasukan Arne Slot sedang amburadul dan jarak dengan puncak klasemen makin melebar, Souness yakin masih ada ruang untuk kejutan.

Padahal, Liverpool sebenarnya membuka musim dengan sangat meyakinkan. Lima kemenangan beruntun membuat fans sempat bermimpi besar. Tapi kalau dilihat lebih dalam, tanda-tanda masalah sudah muncul: pertandingan penuh drama, permainan yang tak stabil, hingga peluang emas yang sering terbuang percuma. Semua itu kemudian meledak menjadi rangkaian krisis yang makin parah.

Bayangkan saja, dari tujuh laga terakhir di Premier League, Liverpool kalah enam kali. Kekalahan terbaru dari Nottingham Forest di Anfield seolah menjadi puncaknya. Tiga gol dari Murillo, Nicolo Savona, dan Morgan Gibbs-White membuat publik Merseyside terdiam lama. Alhasil, Liverpool merosot ke peringkat 12 dan tertinggal 11 poin dari Arsenal di puncak.

Meski situasi kacau, Souness tetap optimistis. Kepada TalkSPORT, ia mengatakan bahwa Premier League selalu penuh kejutan dan tidak ada tim besar yang bisa benar-benar santai. Menurutnya, perebutan gelar masih terbuka untuk tiga atau empat tim, termasuk Liverpool. Keyakinan itu langsung mendapat sanggahan dari Martin Keown, eks bek Arsenal, yang menilai situasi Liverpool sekarang jauh dari kata ideal. Tapi Souness kukuh pada pendiriannya: “Sepak bola selalu gila, apa pun bisa terjadi.”

Di sisi lain, Arne Slot tak berusaha lari dari tanggung jawab. Ia mengakui bahwa semua hasil adalah tanggung jawabnya, tapi ia juga menegaskan masalah Liverpool bukan soal mental, melainkan penyelesaian akhir yang buruk. Menurut Slot, Liverpool selalu menciptakan banyak peluang, tapi gagal menuntaskannya, sementara lawan justru sangat efektif dari sedikit kesempatan. Statistik pun mendukung: Liverpool belum pernah mencetak gol pembuka di semua laga Premier League yang mereka kalah musim ini.

Untungnya, dalam beberapa minggu ke depan, Liverpool memiliki jadwal yang relatif bersahabat. Mereka akan menghadapi West Ham, Sunderland, dan Leeds United—tiga laga yang bisa jadi titik balik. Namun di sisi lain, jika performa tetap buruk, tekanan terhadap Slot bisa melonjak ke level yang jauh lebih panas.

Apakah optimisme Souness akan terbukti? Atau Liverpool justru makin tenggelam? Jawabannya akan terlihat dalam periode krusial beberapa pekan mendatang.