Berita Bola – Pelatih legendaris asal Portugal, Jose Mourinho, menyampaikan penghormatan tulus atas meninggalnya Diogo Jota.
Diogo Jota, pemain Liverpool yang juga dikenal sebagai sosok hangat di dalam dan luar lapangan, meninggal dunia secara tragis bersama adiknya, Andre Silva.
Peristiwa memilukan tersebut terjadi di Provinsi Zamora, Spanyol, saat mobil Lamborghini yang mereka tumpangi mengalami pecah ban. Kendaraan itu hilang kendali dan terbakar hebat, menewaskan keduanya di tempat kejadian.
Jenazah Diogo Jota dan Andre akan dibawa pulang ke kampung halaman mereka di Gondomar, Portugal. Pemakaman dijadwalkan berlangsung pada hari Sabtu waktu setempat dengan kehadiran ribuan pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhir.
Di sela kunjungannya ke ajang Grand Prix Inggris di Silverstone, Jose Mourinho meluangkan waktu untuk mengenang Jota dengan penuh rasa kehilangan. Di tengah suasana gegap gempita balapan, ia menyampaikan pesan yang menyentuh dan mengharukan.
Ia mengaku mengenal Jota cukup dekat, terutama karena keterlibatan agen Jorge Mendes dalam perjalanan karier sang pemain. Menurut Mourinho, Jota adalah pribadi sangat baik, pekerja keras yang tidak pernah mengeluh dalam menghadapi rintangan hidup.
“Ketika orang meninggalkan dunia ini, biasanya kita semua berkata ‘pria yang baik sekali’. Diogo benar-benar pria yang baik,” ungkap Mourinho kepada Sky Sports.
“Ia pernah menjadi klien agen saya , jadi tentu saja saya tahu banyak tentangnya. Dan orang-orang di Liverpool tahu apa yang saya katakan itu benar,” serunya.
“Ia adalah seorang anak yang segalanya tidak pernah mudah baginya, ia harus berjuang untuk sampai ke tempatnya sekarang,” sambung Mourinho.
Dalam wawancara emosional yang sama, Mourinho mengungkapkan betapa beratnya menerima kenyataan bahwa Jota pergi begitu cepat. Ia juga menyoroti betapa besar luka yang ditinggalkan tragedi ini bagi keluarga Jota.
Kepergian Jota tak hanya membuat orang tuanya kehilangan dua putra sekaligus, tetapi juga meninggalkan tiga anak tanpa ayah dan seorang wanita kehilangan sandaran hidupnya. Mourinho menyiratkan bahwa meski saat ini sulit dipahami, suatu saat semua orang mungkin bisa menerima kenyataan pahit tersebut.
“Tiga anak tanpa ayah, seorang wanita muda tanpa suaminya, orang tuanya kehilangan kedua putranya… itu gila,” serunya.
“Sulit untuk dipahami. Mungkin suatu hari nanti kita akan mengerti, tetapi tidak sekarang,” tutur Mourinho.