Berita Bola – Hubungan simbolis antara Lamine Yamal dan Lionel Messi akan segera terjalin lebih erat.
Wonderkid Barcelona itu bersiap mengenakan jersey nomor 10 yang dulu identik dengan sang legenda, sembari menyampaikan penghormatan mendalam kepada Messi yang disebutnya sebagai “pemain terbaik sepanjang masa”.
Nomor 10 di Barcelona bukan sekadar angka di punggung. Setelah kepergian Messi ke Paris Saint-Germain pada 2021, nomor tersebut sempat diwarisi Ansu Fati, pemain yang ketika itu dijuluki sebagai pewaris takhta La Pulga.
Namun, serangkaian cedera dan performa yang inkonsisten membuat ekspektasi itu sulit dipenuhi. Kini, kepindahan Fati ke AS Monaco dengan status pinjaman yang bisa dipermanenkan membuka jalan bagi Yamal.
Bocoran mengenai pergantian nomor ini sejatinya sudah lama menjadi rahasia umum di internal klub. Setelah selama ini mengenakan nomor 19, nomor yang juga pernah dikenakan Messi di awal kariernya, Yamal diyakini akan resmi mengenakan nomor 10 begitu genap berusia 18 tahun akhir pekan ini.
Dalam konferensi pers yang digelar di China dalam rangka tur promosi bersama sponsor apparel adidas, Yamal tidak menyembunyikan kekagumannya terhadap sosok Lionel Messi. Ia menilai ikon Argentina itu sebagai anutan sejati di dunia sepak bola.
“Bagi saya, Messi adalah pemain terbaik sepanjang sejarah,” ujar Yamal.
“Saya menyukai semua yang dia lakukan di atas lapangan, cara bermainnya, semuanya. Itu sesuatu yang benar-benar indah bagi saya,” imbuhnya.
Ucapan tersebut mencerminkan dua hal yang selama ini menjadi fondasi kesuksesan Yamal di usia muda: kerendahan hati dan kedewasaan.
Ia sangat menyadari beban besar yang akan menyertai ketika mengenakan nomor peninggalan Messi, dan tampaknya siap menghadapinya.
Tanpa adanya turnamen internasional musim panas ini dan absennya Barcelona dari ajang Piala Dunia Antarklub 2025, Yamal diperkirakan akan tampil dalam kondisi bugar dan siap menghadapi musim 2025/26.
Barcelona mengakhiri musim lalu dengan raihan treble domestik di kancah Spanyol. Sementara itu, Real Madrid yang menjadi rival utama mereka harus menjalani musim panas yang lebih padat akibat perjalanan mereka hingga semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.
Hal ini bisa menjadi keuntungan bagi Blaugrana, yang punya lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri ketika La Liga kembali bergulir.