Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Inilah Dua Kendala Besar yang Menghadang Inter Milan dalam Memburu Guglielmo Vicario

Berita Bola – Inter tengah mempertimbangkan perubahan besar di posisi penjaga gawang menjelang musim depan. Klub tersebut memetakan target yang dinilai mampu menjaga stabilitas tim di bawah mistar.

Guglielmo Vicario menjadi nama teratas dalam daftar incaran Inter untuk musim 2026/2027. Penampilan konsisten bersama Tottenham membuatnya semakin menarik perhatian.

Menurut laporan Gazzetta dan Corriere dello Sport, sang kiper ingin kembali ke Serie A pada akhir musim. Keinginan itu membuka peluang bagi Inter untuk melakukan pendekatan lebih serius.

Namun, proses negosiasi diprediksi tidak akan berjalan mudah. Faktor harga dan dinamika personal di level manajemen dapat memengaruhi peluang Inter.

Inter disebut akan berpisah dengan Yann Sommer pada akhir musim. Klub menilai diperlukan sosok baru yang dapat menjadi fondasi jangka panjang dalam proyek mereka.

Vicario muncul sebagai kandidat utama berkat performanya yang stabil. Ketertarikan Inter bukan hal baru karena pembicaraan awal sudah pernah terjadi pada 2023.

Peluang transfer semakin terbuka karena Vicario dikabarkan siap kembali ke Italia. Keinginan pribadi itu membuat Inter merasa memiliki momentum untuk bergerak cepat.

Tottenham disebut menetapkan harga minimal 25 juta euro untuk Vicario. Angka itu bahkan bisa meningkat menjadi sekitar 30 juta euro tergantung dinamika pasar.

Nilai tersebut tidak sesuai dengan kebijakan Inter yang lebih mengutamakan pemain muda berbakat dengan gaji rendah. Hal ini terlihat dari rekrutan seperti Petar Sucic dan Ange-Yoan Bonny.

Karena itu, manajemen Inter harus menimbang ulang apakah investasi sebesar itu layak. Klub pemilik baru juga belum tentu memberikan persetujuan akhir mengenai alokasi dana tersebut.

Selain harga, hubungan personal antara dua tokoh penting meningkatkan tingkat kesulitan. Fabio Paratici disebut Gazzetta tidak akan memberi kemudahan kepada Inter maupun Presiden Beppe Marotta.

Keduanya pernah bekerja sama di Juventus hingga 2018 sebelum hubungan mereka merenggang. Salah satu pemicu utamanya adalah proses kedatangan Cristiano Ronaldo yang memunculkan ketegangan internal.

Marotta bahkan pernah menyatakan bahwa dirinya hanya tidak akur dengan Paratici. Situasi ini membuat negosiasi dengan Tottenham berpotensi berjalan lebih kaku dan lambat.