Berita Bola – Kedatangan Florian Wirtz ke Liverpool sebagai rekrutan termahal klub ternyata belum membuahkan hasil memuaskan. Start perdana gelandang asal Jerman itu di kompetisi Inggris masih jauh dari ekspektasi yang dibebankan kepadanya.
Tekanan besar langsung menghampiri pemain berusia muda tersebut sejak hari pertama. Namun alih-alih memberikan jawaban positif, penampilan awalnya justru mengundang sorotan kritis dari berbagai pihak.
Dietmar Hamann, legenda Liverpool yang pernah merasakan kejayaan Liga Champions 2005, memberikan pandangannya soal situasi Wirtz. Mantan gelandang The Reds itu mengakui bahwa proses adaptasi memang diperlukan untuk setiap pemain baru.
Meski demikian, Hamann menegaskan Wirtz harus segera menunjukkan kematangan bermain. Persaingan di level tertinggi Premier League tidak memberikan banyak waktu bagi pemain untuk beradaptasi secara perlahan.
Kondisi semakin kompleks dengan pulihnya beberapa pilar utama Liverpool dari masalah cedera. Kompetisi di lini tengah dan sektor depan kian sengit, sehingga posisi Wirtz bisa terancam jika tidak ada peningkatan performa.
Kontribusi Wirtz sejauh ini masih terbatas pada satu assist saat Liverpool kalah dari Crystal Palace di Community Shield. Di ajang Premier League, ia belum berhasil mencetak gol maupun memberikan umpan matang kepada rekan setimnya.
Kritik juga datang terkait posisinya di lapangan yang dinilai terlalu mundur. Hamann menilai kemampuan Wirtz sebenarnya tidak perlu dipertanyakan, namun faktor adaptasi menjadi kunci utama kesuksesannya.
“Belum, dia memang belum menemukan ritme permainannya,” ungkap Hamann kepada Sports Mole. “Memang benar biaya transfernya sangat fantastis, namun saya yakin dia adalah pemain istimewa dan memiliki mentalitas kuat.”
Hamann tetap optimistis dengan masa depan Wirtz di Anfield. Namun ia mengingatkan pentingnya proses pematangan yang cepat mengingat karakteristik liga Inggris yang berbeda.
“Saya tidak ragu sama sekali bahwa dia akan sukses di negeri ini,” tegas Hamann. “Hanya saja, dia harus cepat dewasa dalam permainannya karena sepak bola di sini punya ciri khas tersendiri.”
“Tempo permainan lebih kencang, tuntutan fisik jauh lebih tinggi,” lanjutnya. “Dan jika melihat empat penampilannya sejauh ini, saya bilang masih standar saja.”
Hamann mencatat laga kontra Arsenal sebagai pertandingan pertama di mana Wirtz mulai memberikan pengaruh nyata dalam serangan Liverpool. Meski begitu, ia menekankan bahwa gelandang tersebut harus segera mencetak gol untuk membangun kepercayaan diri.
Performa Wirtz bersama timnas Jerman sempat memberikan secercah harapan. Ia berhasil mencetak gol dari tendangan bebas saat melawan Irlandia Utara, meski sebelumnya tampil mengecewakan ketika kalah dari Slovakia.
Gol tersebut diharapkan bisa menjadi momentum kebangkitan mentalnya sebelum kembali bergabung dengan skuad Liverpool. Hamann meyakini pengalaman internasional itu akan membantu proses adaptasi Wirtz di level klub.
“Dia masih berusia muda, tetapi memang awalnya kurang mengesankan,” kata Hamann. “Anda harus memberikan kesempatan kepadanya di tengah keraguan ini karena gaya permainan di Inggris memang unik.”