Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Desire Doue : Bocah Ajaib Yang Menyalakan Malam Final Liga Champions Di Munich

Berita Bola – Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya merengkuh gelar Liga Champions pertama mereka dengan cara yang luar biasa: menghancurkan Inter 5-0 di final yang digelar di Munich. Namun, trofi itu bukan satu-satunya cerita malam itu. Semua mata tertuju pada satu nama: Desire Doue.

Remaja berusia 19 tahun tersebut menjelma jadi pahlawan kemenangan dengan mencetak dua gol dan memberikan satu assist. Penampilannya bukan sekadar mengesankan, tapi meninggalkan jejak yang sulit dilupakan di panggung tertinggi sepak bola Eropa.

UEFA pun tak ragu menobatkannya sebagai Man of the Match, gelar prestisius yang pernah diberikan kepada pemain-pemain kaliber dunia seperti Dani Carvajal, Rodri, hingga Lionel Messi. Namun, malam itu, Munich hanya mengenal satu nama: Doue.

Desire Doue mencetak sejarah sebagai remaja pertama yang mampu membukukan dua gol di final Liga Champions. Prestasi itu terasa semakin luar biasa karena dicapai melawan tim sekelas Inter, di bawah tekanan tinggi, dan di panggung sebesar final Eropa.

Gol pertamanya lahir pada menit ke-20 lewat penyelesaian akhir sempurna dari serangan balik cepat. Setelah itu, pada menit ke-63, dia menggetarkan jala gawang lawan lagi lewat tembakan mendatar yang tak mampu dibendung.

Tak cukup dengan mencetak gol, Doue juga memperlihatkan kepiawaian membaca permainan lewat assist cerdas kepada Achraf Hakimi untuk gol pembuka. “Dua gol dan satu assist di final Liga Champions di usia 19 tahun sungguh luar biasa. Dia bermain dengan kedewasaan yang mengagumkan, sangat murah hati saat memberi umpan kepada Hakimi, dan juga bekerja keras dalam bertahan,” puji kelompok pengamat teknis UEFA.

Bagi Desire Doue, malam di Munich bukan sekadar kemenangan — itu adalah momen emosional yang akan dikenangnya seumur hidup. Setelah pertandingan, dia tampak nyaris tak bisa berkata-kata saat diwawancara.

“Saya tak punya kata-kata. Ini sungguh luar biasa bagi saya, benar-benar luar biasa,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca. Kalimat sederhana yang mencerminkan betapa dalamnya makna malam itu bagi dirinya.

Di tengah gemuruh suporter PSG dan sorot mata takjub dari para pemain lawan, Doue menegaskan dirinya bukan hanya talenta muda, tapi juga calon pemimpin besar di masa depan. Malam itu, dia membuktikan bahwa babak baru dalam sejarah sepak bola telah dimulai — dan dia adalah tokoh utamanya.