Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Berita Bola

Massimiliano Allegri Ngamuk, Sudah Unggul 2-0, Tapi AC Milan Malah Gagal Menang Lawan Parma

Berita Bola – AC Milan harus puas dengan hasil imbang 2-2 ketika bertandang ke Stadion Ennio Tardini, markas Parma, pada lanjutan pekan ke-11 Serie A, Minggu (9/11) dini hari WIB. Hasil ini bukan sekadar kehilangan dua poin, tetapi juga menjadi cerminan inkonsistensi yang kembali menghantui pasukan Massimiliano Allegri. Rossoneri sejatinya tampil gemilang di awal laga. Dua gol cepat melalui Alexis Saelemaekers dan penalti Rafael Leao membuat Milan tampak nyaman menguasai jalannya pertandingan. Namun, keunggulan itu justru membuat mereka lengah dan Parma menghukum setiap kelengahan dengan mental pantang menyerah. Adrian Bernabe membuka harapan bagi tuan rumah lewat tendangan melengkung brilian menjelang jeda. Momentum itu berlanjut di babak kedua ketika sundulan Enrico Delprato memastikan Parma mencuri satu poin penting. Bagi Milan, hasil ini terasa seperti kekalahan, terutama karena mereka gagal mempertahankan kendali permainan di momen-momen krusial. Massimiliano Allegri tidak menutupi rasa frustrasinya usai peluit panjang berbunyi. Sang pelatih mengaku kecewa dengan sikap tim yang dianggap kehilangan fokus setelah unggul 2-0 di babak pertama. “Kami membuang dua poin, saya tidak tahu bagaimana jadinya jika kami memasuki jeda dengan skor 2-0, tetapi kami seharusnya bermain lebih baik,” kata Allegri kepada Sky Sport Italia. “Bahkan terlepas dari gol itu, kami bermain sangat ceroboh di babak kedua, kami membiarkan dua atau tiga peluang emas sebelum gol penyeimbang dari lemparan ke dalam dan tendangan sudut, kami seperti setengah tertidur,” tegasnya. Hasil imbang di markas Parma memperpanjang tren inkonsistensi AC Milan musim ini. Mereka kembali gagal mempertahankan keunggulan dua gol, sesuatu yang terakhir kali terjadi pada Mei 2024 saat bermain imbang 3-3 melawan Salernitana. “Kami tidak cukup solid saat unggul 2-1, kami hanya mulai memberikannya dengan sangat mudah. Anda boleh saja berada di bawah tekanan, tetapi jika Anda tidak bisa bermain sepak bola dengan baik pada saat-saat seperti itu, setidaknya Anda harus berjuang untuk setiap bola,” lanjut Allegri. Kehilangan fokus menjadi masalah klasik yang belum mampu diselesaikan Milan di bawah arahan Allegri. Padahal, Milan kini tengah meramaikan persaingan di papan atas klasemen Serie A.

Massimiliano Allegri Ngamuk, Sudah Unggul 2-0, Tapi AC Milan Malah Gagal Menang Lawan Parma Read More »

Mandul Di Manchester United, Sesko Malah Dibandingkan Dengan Thierry Henry

Berita Bola – Benjamin Sesko datang ke Manchester United dengan ekspektasi tinggi, tapi sejauh ini kiprahnya di Liga Inggris belum benar-benar meledak. Striker asal Slovenia itu baru mencetak dua gol dalam 12 laga di semua kompetisi, torehan yang jelas jauh di bawah harapan publik Old Trafford. Performanya masih naik-turun, bahkan sempat terganggu cedera ringan usai laga kontra Tottenham. Sesko sempat jadi harapan baru di lini depan setelah United mengamankan tiga kemenangan beruntun bulan lalu. Namun dalam dua laga terakhir, kontribusinya minim dan tim pun hanya mampu bermain imbang dua kali berturut-turut. Momen terbaiknya sejauh ini masih sebatas kilasan singkat, belum konsisten seperti yang diinginkan manajer Ruben Amorim. Dalam pertandingan terakhir kontra Tottenham, Sesko baru dimainkan pada menit ke-58 sebelum akhirnya ditarik keluar usai benturan keras dengan Micky van de Ven. Meski hasil pemindaian menunjukkan cederanya tidak parah, performanya masih jadi perhatian banyak pihak. United sendiri berharap ia bisa segera kembali bugar dan tampil tajam setelah jeda internasional. Sebagai pemain muda yang baru merasakan kerasnya Premier League, adaptasi Sesko memang tak bisa diukur hanya dari jumlah gol. Namun tekanan di klub sebesar Manchester United membuat setiap peluang terbuang selalu menjadi sorotan besar. Dalam konteks inilah, komentar dari mantan bintang Arsenal, Theo Walcott, jadi menarik untuk disimak. Theo Walcott menilai masalah utama Sesko bukan semata soal ketajaman, tapi cara tim memanfaatkannya. Menurutnya, Manchester United belum mampu mengoptimalkan kekuatan sang striker yang dikenal cepat, kuat, dan berbahaya dalam ruang terbuka. Walcott menilai gaya bermain United saat ini justru membuat Sesko kesulitan menunjukkan kemampuan terbaiknya. Eks winger Arsenal itu memahami tantangan yang dihadapi pemain depan muda ketika harus beradaptasi di klub besar. Ia menilai Sesko punya potensi besar, tapi tidak akan berkembang maksimal jika sistem tim tidak mendukung. “Benjamin Sesko tidak banyak berkontribusi saat ini dan Manchester United tampaknya tidak memanfaatkan kekuatannya. Tapi masih ada waktu,” ujar Walcott, dikutip dari Goal. Bagi Walcott, striker muda butuh kepercayaan dan suplai bola yang sesuai dengan karakteristik mereka. Ia menekankan pentingnya dukungan tim untuk membantu Sesko menemukan ritme dan kepercayaan diri di depan gawang. Jika hal itu terjadi, Walcott yakin hasilnya akan jauh berbeda dalam beberapa bulan ke depan. Pernyataan Walcott ini seolah menegaskan bahwa adaptasi bukan hanya tanggung jawab pemain, tapi juga tim secara keseluruhan. Manchester United, dengan segala tekanan dan ekspektasi besar, harus menemukan cara terbaik untuk memaksimalkan potensi striker mudanya sebelum publik mulai kehilangan kesabaran. Theo Walcott tidak ragu untuk membandingkan Sesko dengan dua penyerang legendaris, Thierry Henry dan Olivier Giroud. Ia mengingat bagaimana Henry juga mengalami masa-masa sulit saat awal kedatangannya di Liga Inggris. “Saya ingat ketika Thierry Henry datang ke Liga Inggris – ia adalah bayangan dari pemain yang kita ingat sekarang,” ujarnya. Walcott juga mengungkapkan bahwa Olivier Giroud membutuhkan waktu untuk berkembang di awal kariernya. “Ia butuh sekitar 10 pertandingan untuk benar-benar berkembang, dan tidak banyak orang yang mengingatnya,” jelas Walcott. Hal ini menunjukkan bahwa setiap pemain memiliki waktu yang berbeda untuk beradaptasi dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Optimisme Walcott terhadap Sesko tetap tinggi, meskipun saat ini ia belum menunjukkan performa terbaiknya. Dengan dukungan dan waktu, ada harapan bahwa Sesko akan segera menunjukkan kualitasnya di lapangan.

Mandul Di Manchester United, Sesko Malah Dibandingkan Dengan Thierry Henry Read More »

Pelatih Chelsea Ternyata Sempat Merasa Cemas Saat Timnya Menghadapi Wolves

Berita Bola – Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, mengaku sempat merasa cemas sebelum menghadapi Wolves yang berada di dasar klasemen Premier League. Meski begitu, The Blues tampil dominan dan meraih kemenangan meyakinkan 3-0 di Stamford Bridge pada Sabtu (8/11). Kemenangan ini membuat Chelsea naik ke posisi kedua klasemen sementara, terpaut enam poin dari pemuncak Arsenal. Sementara itu, Wolves kian terpuruk di peringkat terakhir dengan hanya dua poin dari sebelas laga. Setelah menundukkan Tottenham pekan sebelumnya, hasil ini menjadi kemenangan kedua beruntun bagi Maresca dan pasukannya yang kini mulai menunjukkan konsistensi. Sejak awal laga, Chelsea tampil menekan dan menciptakan banyak peluang. Enzo Fernandez kembali memimpin permainan dari lini tengah dengan visi dan distribusi bola yang akurat. Gol pertama akhirnya tercipta di awal babak kedua lewat sepakan Malo Gusto, disusul gol Joao Pedro yang menggandakan keunggulan. Pedro Neto kemudian memastikan kemenangan tiga gol tanpa balas untuk tim tuan rumah. Alejandro Garnacho, mantan pemain Manchester United yang kini jadi andalan di bawah Maresca, juga tampil impresif dengan dua assist yang membantu kemenangan The Blues. Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Maresca membuat pengakuan mengejutkan. “Saya sangat khawatir sebelum laga ini. Pertandingan seperti ini paling sulit karena semua orang berpikir hasilnya akan mudah,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kehadiran Estevao Willian di babak kedua mengubah atmosfer pertandingan. “Ketika Estevao masuk, energi tim meningkat. Orang-orang menyukai tipe pemain seperti dia,” kata pelatih asal Italia itu. Maresca juga memberi pujian khusus untuk pemain muda asal Brasil tersebut. “Anda bisa melihat bakatnya. Ia butuh waktu beradaptasi karena datang dari klub yang tidak berlatih dengan intensitas tinggi.” “Sekarang kondisinya mulai membaik, dan ia tahu harus tampil bagus dengan dan tanpa bola. Kami sangat senang dengannya,” tutup Maresca.

Pelatih Chelsea Ternyata Sempat Merasa Cemas Saat Timnya Menghadapi Wolves Read More »

Diam-Diam Kunjungi Camp Nou, Lionel Messi Kirim Pesan Mengharukan Buat Fans Barcelona

Berita Bola – Lionel Messi kembali ke Camp Nou dalam kunjungan yang penuh emosi setelah beberapa tahun berpisah dengan Barcelona. Mega bintang asal Argentina itu mengirim pesan menyentuh kepada para pendukung Blaugrana usai melakukan kunjungan diam-diam ke stadion yang masih dalam tahap renovasi. Messi memanfaatkan jeda kompetisi Major League Soccer bersama Inter Miami untuk kembali ke kota yang menjadi bagian penting dalam hidup dan kariernya. Ia sempat meninjau langsung proses pembaruan stadion legendaris yang pernah menjadi rumahnya selama lebih dari dua dekade. Bagi Messi, Camp Nou bukan sekadar stadion, melainkan simbol dari masa kejayaan dan kenangan tak terlupakan. Dalam unggahan di Instagram, ia menulis: “Tadi malam saya kembali ke tempat yang saya rindukan dengan seluruh jiwa. Tempat di mana saya sangat bahagia, di mana kalian membuat saya merasa menjadi orang paling bahagia di dunia ribuan kali.” Messi meninggalkan Barcelona pada 2021 dengan air mata setelah klub dilanda masalah keuangan yang membuat perpanjangan kontraknya mustahil. Ia kemudian bergabung dengan PSG dan melanjutkan karier gemilangnya bersama Neymar serta Kylian Mbappe. Namun, kehidupan di Paris tak berjalan mulus bagi keluarganya. Messi dan keluarganya kesulitan beradaptasi hingga akhirnya menerima tawaran dari David Beckham untuk bergabung dengan Inter Miami pada 2023. Di Amerika Serikat, ia kembali menemukan kebahagiaan dalam karier dan kehidupan pribadi. Meski begitu, hubungan emosional dengan Barcelona tidak pernah benar-benar terputus. Messi kini telah memenangkan delapan Ballon d’Or dan 46 trofi mayor, termasuk dua gelar di Amerika, menjadikannya pemain tersukses dalam sejarah sepak bola. Spekulasi mengenai kemungkinan kembalinya Messi ke Camp Nou masih terus mengemuka. Meski kecil kemungkinan ia akan kembali sebagai pemain aktif, peluang untuk kembali sebagai direktur atau duta klub tetap terbuka di masa depan. Presiden Inter Miami, Jorge Mas, bahkan telah berjanji akan membantu mewujudkan pertandingan perpisahan Messi di Barcelona. “Kepergiannya dari Barcelona tidak sesuai dengan keinginannya. Ia tidak sempat mengucapkan selamat tinggal dengan layak kepada klub yang membesarkannya,” kata Mas. “Saya berkomitmen akan melakukan segalanya agar Messi bisa mengucapkan perpisahan di hadapan para fans Barcelona.” Barcelona pun disebut tengah menyiapkan rencana mengundang Messi untuk pertandingan ekshibisi pada pembukaan kembali Camp Nou yang tengah direnovasi. Jika jadwal memungkinkan, momen itu bisa terjadi setelah musim 2025 MLS berakhir, sebuah kesempatan bagi sang legenda untuk menutup lingkaran kariernya di tempat di mana semuanya dimulai.

Diam-Diam Kunjungi Camp Nou, Lionel Messi Kirim Pesan Mengharukan Buat Fans Barcelona Read More »

Semuanya Hancur Ketika Casemiro Ditarik : Momen MU Kehilangan Kendali Di Laga Imbang vs Tottenham

Berita Bola – Manchester United hanya mampu membawa pulang satu poin dari lawatannya ke markas Tottenham Hotspur setelah bermain imbang 2-2 dalam laga yang penuh drama. Gol penyeimbang Matthijs de Ligt di menit 90+6 menjadi penyelamat wajah bagi Ruben Amorim yang nyaris menelan kekalahan. Setan Merah sempat unggul lebih dulu lewat Bryan Mbeumo di menit ke-32, namun Tottenham membalikkan keadaan lewat Mathys Tel di menit ke-84 dan Richarlison di menit ke-90+1. Momen ini menjadi titik balik dari laga yang seharusnya bisa dimenangkan oleh United. Namun, perubahan yang dilakukan Amorim di babak kedua menjadi sorotan utama. Tim yang sebelumnya tampil solid tiba-tiba goyah setelah pergantian pemain kunci dilakukan. Pada menit ke-72, Amorim menarik keluar Casemiro dan menggantikannya dengan Manuel Ugarte. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak karena Casemiro tampil dominan di lini tengah dan menjadi penyeimbang permainan United. Gelandang asal Brasil itu memenangkan lima dari sembilan duel darat dan bahkan membantu menahan laju Micky van de Ven menuju gawang Senne Lammens. Namun di usia 33 tahun, Casemiro memang jarang menyelesaikan laga penuh karena intensitas permainannya tinggi. Sayangnya, pengganti yang diturunkan tak mampu mengimbangi ritme permainan. Ugarte yang belum menemukan performa terbaiknya sejak tiba di Old Trafford justru menjadi titik rapuh di lini tengah. Masuknya Ugarte membuat keseimbangan tim terganggu. Gelandang Uruguay itu dianggap berperan dalam dua gol Tottenham, pertama ketika Wilson Odobert dengan mudah melewatinya sebelum gol Mathys Tel, lalu saat ia gagal menjaga posisi hingga membuat Richarlison onside. Kinerja buruk ini membuat banyak pendukung Manchester United frustrasi. Mereka menilai Ugarte belum pantas menggantikan Casemiro, bahkan seharusnya posisinya bisa diisi Kobbie Mainoo yang absen karena cedera. Ugarte direkrut dari PSG pada Agustus 2024 dengan harga sekitar 42 juta pounds. Namun, performanya masih jauh dari ekspektasi dan membuat banyak pihak mempertanyakan keputusan Amorim untuk terus memberinya kepercayaan. Ugarte sebenarnya bukan rekrutan Amorim, melainkan datang di masa akhir kepelatihan Erik ten Hag. Sang pelatih asal Belanda pun kala itu tampak ragu memberinya menit bermain, yang kini terbukti beralasan. Kini, setelah melihat performanya di laga melawan Tottenham, publik semakin kehilangan keyakinan terhadap kontribusinya. Ketika PSG justru sukses dengan pembelian Joao Neves, Manchester United seolah harus menanggung beban dari keputusan masa lalu. Ruben Amorim tentu harus segera menemukan solusi agar kejadian serupa tidak terulang. Dengan jadwal padat yang menanti, konsistensi lini tengah akan menjadi kunci bagi United untuk kembali ke jalur kemenangan.

Semuanya Hancur Ketika Casemiro Ditarik : Momen MU Kehilangan Kendali Di Laga Imbang vs Tottenham Read More »

Gagal Menang Lawan Rayo Vallecano, 2 Pemain Real Madrid Jadi Tumbal

Berita Bola – Real Madrid terancam kehilangan dua pemainnya usai bermain imbang 0-0 melawan Rayo Vallecano di pekan ke-12 Liga Spanyol 2025-2026. Laga Rayo Vallecano vs Real Madrid berlangsung di Estadio de Vallecas, pada Minggu (9/11/2025) pukul 22.15 WIB. Real Madrid kembali menunjukkan performa yang mengecewakan setelah penampilan buruk sebelumnya usai dikalahkan Liverpool 0-1. Selain performa buruk di laga tersebut, Real Madrid juga tengah dalam ancaman lain yaitu cedera. Menurut laporan dari Football Espana, dua pemain Real Madrid yaitu Federico Valverde dan Thibaut Courtois mengalami masalah usai pertandingan. Kini kedua pemain masih dalam pantauan tim medis Real Madrid mengingat jeda internasional kian dekat. Federico Valverde terpaksa digantikan oleh Xabi Alonso karena mengalami masalah fisik saat memasuki menit ke-83. Pemain asal Uruguay tersebut sebelumnya juga menyelesaikan laga melawan Liverpool dengan ketidaknyamanan, dan menurut Diario AS. Masalah tersebut juga ia rasakan sesaat sebelum laga menghadapi Rayo Vallecano meski ia diturunkan sebagai starter di Vallecas. Real Madrid akan melakukan tes medis terhadap Valverde dalam waktu 24 jam ke depan untuk menentukan seberapa parah ketidaknyamanan yang dialaminya. Menurut kabar, Valverde mengalami masalah di bagian hamstring dan adduktornya. Selain Valverde, Thibaut Courtois juga dilaporkan mengalami ketidaknyamanan di paha. Kiper asal Belgia itu akan menjalani pemeriksaan medis, namun ada perasaan bahwa ini bukan masalah serius. Meskipun demikian, belum diketahui apakah ia masih bisa bermain dengan Belgia pada laga kualifikasi Piala Dunia melawan Kazakhstan dan Liechtenstein dalam minggu mendatang. Hasil imbang melawan Vallecano memutus rekor kemenangan Real Madrid di 4 laga terakhirnya di Liga Spanyol. Selain itu, hasil ini juga memperpanjang catatan tak pernah menang di dua laga terakhir usai dikalahkan Liverpool di Liga Champions. Pencapaian ini juga memberikan catatan positif bagi Vallecano yaitu selalu meraih poin melawan tim besar di Vallecas. Hasil ini tetap membuat Real Madrid bertahan di puncak klasemen dengan 31 poin, sementara Vallecano berada di peringkat ke-12 dengan 15 poin. Meski berada di puncak, Los Blancos gagal memperlebar jarak poin dengan Barcelona yang kini berada di posisi runner up dengan 28 poin.

Gagal Menang Lawan Rayo Vallecano, 2 Pemain Real Madrid Jadi Tumbal Read More »