Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Berita Bola

Juventus Alami Krisis Kemenangan, Igor Tudor Bisa Dipecat Pekan Ini

Berita Bola – Nasib Igor Tudor di Juventus tengah berada di persimpangan jalan. Pelatih asal Kroasia itu disebut bisa kehilangan pekerjaannya usai laga melawan Udinese tengah pekan ini. Menurut laporan media Italia, pertandingan di Allianz Stadium tersebut bisa menjadi laga terakhir Tudor di kursi pelatih Bianconeri. Terlepas dari hasilnya, manajemen klub disebut telah kehilangan kepercayaan terhadap sang pelatih. Juventus saat ini tengah terpuruk setelah gagal meraih kemenangan dalam delapan laga terakhir di semua kompetisi. Kondisi ini membuat tekanan terhadap Tudor semakin besar dari hari ke hari. Kekalahan 0-1 dari Lazio pada Minggu (26/10/2025) dini hari WIB menjadi kekalahan ketiga beruntun Juventus. Terakhir kali mereka menang adalah saat menghadapi Inter pada 13 September lalu. Pertandingan melawan Udinese di Serie A pekan ke-9 pada tengah pekan ini disebut akan menjadi momen krusial bagi Tudor. Laga itu bisa menjadi titik akhir petualangannya bersama Bianconeri yang terus kehilangan arah. Menurut Corriere dello Sport, Juventus bisa saja memecat Tudor bahkan jika timnya menang melawan Udinese. Sementara itu, La Gazzetta dello Sport menambahkan bahwa manajemen akan mengambil keputusan setelah laga tersebut. Beberapa direktur Juventus disebut belum sepenuhnya sepakat untuk memecat Tudor dalam waktu dekat. Namun kesabaran mereka diyakini tidak akan bertahan lama jika hasil buruk terus berlanjut. Media Italia menyebut bahwa Juventus sudah menyiapkan daftar calon pelatih baru. Nama-nama besar seperti Luciano Spalletti, Roberto Mancini, dan Raffaele Palladino masuk dalam radar klub. Selain itu, Thiago Motta juga disebut menjadi kandidat potensial. Ia sebelumnya dipecat pada Maret 2025 namun masih terikat kontrak dengan Juventus hingga 2027. Situasi ini menunjukkan bahwa manajemen klub tengah mencari solusi jangka panjang untuk membangkitkan performa tim. Dengan tekanan publik yang semakin besar, perubahan di kursi pelatih tampaknya hanya tinggal menunggu waktu.

Juventus Alami Krisis Kemenangan, Igor Tudor Bisa Dipecat Pekan Ini Read More »

Pembelaan Del Piero Buat Igor Tudor : Masalah Juventus Lebih Kompleks Dari Sekadar Pelatih

Berita Bola – Krisis tengah melanda Juventus setelah rentetan hasil buruk di berbagai kompetisi. Tiga kekalahan beruntun membuat posisi pelatih Igor Tudor kini berada dalam tekanan besar. Pada laga terakhir, Juventus tumbang 0-1 di markas Lazio pada pekan kedelapan Serie A 2025/2026. Hasil itu membuat Bianconeri terdampar di posisi kedelapan klasemen dengan torehan 12 poin. Namun, legenda klub Alessandro Del Piero justru membela Tudor. Ia menegaskan bahwa pelatih asal Kroasia itu tidak layak menjadi kambing hitam atas keterpurukan Juventus musim ini. Del Piero menilai masalah utama Juventus jauh lebih kompleks daripada sekadar pergantian pelatih. Menurutnya, perubahan di area teknis tidak serta merta menjamin tim bisa bersaing memperebutkan Scudetto. Pendapat tersebut disampaikan Del Piero dalam analisisnya di Sky Sport Italia. Ia menyoroti sejumlah persoalan mendalam yang masih belum terselesaikan dalam skuad Juventus. Tiga kekalahan beruntun dari Como, Real Madrid, dan Lazio menjadi bukti bahwa Juventus tengah berada dalam masa sulit. Namun, Del Piero menilai penyebabnya tidak sesederhana yang terlihat. Ia menegaskan bahwa kebingungan taktik yang ditudingkan pada Tudor bukan akar utama masalah. Menurutnya, tim ini belum menemukan keseimbangan dan kekompakan yang dibutuhkan. “Saya tidak akan mengatakan kebingungan adalah kata yang tepat,” ujar Del Piero kepada Sky Sport Italia. “Pelatih bukan masalahnya, ini lebih rumit dari itu, dan mencakup bagaimana tim berjuang untuk menyatu sejauh musim ini berlangsung,” lanjutnya. Meski Juventus gagal mencetak gol dalam 394 menit terakhir, Del Piero masih melihat tanda-tanda positif di beberapa pertandingan. Kekalahan tipis dari Real Madrid dan Lazio dinilainya bukan cerminan buruknya permainan tim. Ia menilai Juventus tampil cukup hidup dan menunjukkan reaksi yang patut diapresiasi, meskipun hasil belum berpihak. Baginya, masalah terbesar justru ada di konsistensi permainan. “Tim ini masih hidup dan tidak pantas kalah malam ini, mungkin hasil imbang akan lebih adil. Mereka juga tidak buruk saat melawan Madrid, masalahnya justru saat menghadapi Como,” kata Del Piero. “Bagaimanapun, bukan berarti dengan pelatih lain tim ini akan langsung memenangkan Scudetto,” tambahnya menegaskan. Del Piero juga menyoroti satu masalah penting lainnya, yakni tidak adanya skuad inti yang benar-benar solid. Menurutnya, Tudor masih mencari kombinasi terbaik di tengah performa pemain yang tidak stabil. Ia menilai kondisi ini bukan sepenuhnya kesalahan sang pelatih. Performa beberapa pemain yang inkonsisten membuat penentuan sebelas utama menjadi sulit dilakukan. “Ia belum memiliki sebelas pemain utama, tetapi bukan karena Tudor tidak ingin menemukannya. Hanya saja, selain beberapa individu, pemain lain kesulitan tampil konsisten,” ujar Del Piero. “Jika melihat tim-tim terbaik di Italia dan Eropa, mereka semua punya susunan utama yang hampir selalu dimainkan di laga besar,” tambahnya.

Pembelaan Del Piero Buat Igor Tudor : Masalah Juventus Lebih Kompleks Dari Sekadar Pelatih Read More »

Kronologi Cekcok Lautaro Martinez Dan Antonio Conte Di Laga Napoli vs Inter Milan

Berita Bola – Pertandingan panas Napoli Vs Inter Milan pada Liga Italia 2025-2026 diwarnai insiden tak terduga antara Antonio Conte dan Lautaro Martinez. Momen tersebut terjadi di tengah laga yang dimenangi Napoli dengan skor 3-1 di Stadion Diego Armando Maradona, Sabtu (25/10/2025) malam waktu setempat. Ketegangan antara keduanya menarik perhatian publik Serie A karena hubungan masa lalu mereka yang cukup panjang di Inter Milan. Dalam pertandingan yang berlangsung sengit, Lautaro Martinez dan Conte tertangkap kamera saling melontarkan ejekan di tepi lapangan. Pertandingan Napoli Vs Inter sejatinya berjalan seru sejak menit awal. Napoli, yang kini diasuh oleh Antonio Conte, unggul lebih dulu lewat gol Kevin De Bruyne dari titik penalti, disusul gol Scott McTominay dan Andre-Frank Zambo Anguissa. Inter sempat memperkecil ketertinggalan melalui eksekusi penalti Hakan Calhanoglu, namun gagal mengejar ketertinggalan hingga laga berakhir. Insiden panas terjadi sekitar menit ke-61. Pertengkaran antara pemain kedua tim merembet hingga ke area bangku cadangan. Di sanalah Lautaro Martinez terlihat menunjuk ke arah Conte sambil melontarkan gestur provokatif. Dilansir dari Football Italia, pemain asal Argentina itu disebut-sebut mengucapkan, “Kamu sendiri yang brengsek.” Conte, yang berdiri tak jauh dari garis lapangan, membalas dengan isyarat serupa dan, menurut laporan media Italia, berujar pedas melalui Daniele Mari: “Bungkuslah dengan alat tertawamu di sekitar ini.” Keduanya kemudian harus dipisahkan oleh ofisial pertandingan, dan wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Antonio Conte. Ini bukan pertama kalinya Lautaro Martinez dan Antonio Conte berseteru di lapangan. Keduanya pernah bekerja sama selama dua musim di Inter Milan (2019–2021), termasuk saat membawa klub itu meraih Scudetto 2020-2021. Namun, hubungan keduanya kerap naik turun. Pada Mei 2021, dalam laga melawan AS Roma, Conte menggantikan Lautaro di babak kedua. Striker asal Argentina itu bereaksi dengan menendang botol di pinggir lapangan, yang kemudian memicu kemarahan Conte. Keduanya sempat berdebat di depan kamera sebelum akhirnya berdamai lewat cara unik: simulasi pertandingan tinju di sesi latihan, yang kala itu diakhiri dengan tawa bersama. Namun, berbeda dengan insiden sebelumnya, suasana panas di Liga Italia 2025-2026 kali ini tampak jauh lebih serius.

Kronologi Cekcok Lautaro Martinez Dan Antonio Conte Di Laga Napoli vs Inter Milan Read More »

3 Pemain Andalan Mikel Arteta Jadi Tumbal Kemenangan Arsenal Atas Crystal Palace

Berita Bola – Arsenal berhasil mempertahankan tren positif di Premier League 2025/2026 setelah menundukkan Crystal Palace dengan skor tipis 1-0 di Emirates Stadium, Minggu (26/10/2025) malam WIB. Namun kemenangan tersebut ternyata menyisakan kekhawatiran besar bagi Mikel Arteta. Tiga pemain andalan, yakni Declan Rice, William Saliba, dan Riccardo Calafiori mengalami cedera dan harus meninggalkan lapangan lebih cepat. Laga ini sebenarnya berjalan sesuai rencana The Gunners. Eberechi Eze menjadi pahlawan kemenangan lewat gol tunggal yang memastikan Arsenal meraih tiga poin dan menjaga catatan clean sheet mereka. Namun, di balik hasil positif itu, Arteta justru dipusingkan oleh masalah kebugaran pemainnya. Dalam konferensi pers usai laga, Arteta membenarkan bahwa tiga pilar utamanya mengalami masalah fisik. William Saliba merasakan sakit setelah benturan, Declan (Rice) juga sama, dan Ricci (Calafiori) pun demikian,” kata pelatih asal Spanyol itu. “Saya belum bisa memastikan seberapa serius cedera mereka, karena tim medis masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk Declan, sepertinya ada masalah di betis atau tendon Achilles, tapi kami masih menunggu hasil evaluasi.” Arteta mengaku situasi ini membuatnya waspada karena ketiganya adalah pemain yang sangat vital dalam skema permainan Arsenal musim ini. Saliba, misalnya, merupakan pilar utama di lini belakang yang nyaris selalu tampil sejak awal musim. Ia bahkan sempat ditarik keluar di babak pertama, padahal baru saja pulih dari cedera pergelangan kaki. Sementara itu, Rice yang sudah sempat ditarik lebih awal dalam laga melawan West Ham karena nyeri punggung kini kembali mengalami masalah pada kaki kanannya delapan menit sebelum laga usai. Di sisi lain, Riccardo Calafiori juga ditarik keluar setelah mengalami benturan keras. Bek asal Italia itu sejauh ini menjadi salah satu pemain paling konsisten di lini pertahanan The Gunners. Arteta berharap cedera yang dialaminya tidak terlalu serius, mengingat jadwal padat yang menanti Arsenal dalam beberapa pekan ke depan, termasuk pertandingan penting di kompetisi Eropa. Selain tiga pemain tersebut, Arteta juga memberikan update soal kondisi Gabriel Martinelli dan Bukayo Saka. “Martinelli sempat bilang ia merasakan sesuatu, tapi kami belum tahu apakah itu masalah otot atau hanya kelelahan. Sedangkan Saka masih dalam kondisi kurang fit karena sakit. Ia bahkan tidak sempat berlatih sebelum pertandingan,” jelas Arteta. Kondisi ini membuat Arsenal kini berada dalam situasi yang cukup riskan. Dengan jadwal padat Premier League dan ajang Eropa yang menanti, Arteta harus memutar otak agar timnya tetap kompetitif meski diterpa badai cedera.

3 Pemain Andalan Mikel Arteta Jadi Tumbal Kemenangan Arsenal Atas Crystal Palace Read More »

Akhirnya Pecah Telur, Matheus Cunha Jadi Senjata Rahasia MU Dari Luar Kotak Penalti

Berita Bola – Matheus Cunha akhirnya mencetak gol pertamanya untuk Manchester United saat menghadapi Brighton & Hove Albion pada pekan ke-9 Liga Inggris 2025-2026. Pertandingan Man United vs Brighton di Stadion Old Trafford pada Sabtu (25/10/2025) malam WIB itu menjadi momen penting bagi penyerang asal Brasil tersebut. Ruben Amorim kembali menurunkan Cunha sebagai starter di posisi gelandang serang, berduet dengan Bryan Mbeumo di belakang Benjamin Sesko. Kepercayaan itu dibayar lunas ketika Cunha mencetak gol pembuka pada menit ke-24. Gol tersebut lahir dari tendangan keras jarak jauh yang menghujam gawang Brighton. Aksi Cunha membawa Man United unggul lebih dulu sebelum Casemiro menggandakan keunggulan di menit ke-34. Menurut data Squawka Football, sejak musim lalu Cunha menjadi pemain dengan koleksi gol jarak jauh terbanyak di Liga Inggris. Ia telah mencetak enam gol melalui tembakan dari luar kotak penalti, melampaui catatan pemain lain di Premier League. Kemampuan tersebut menjadikan Cunha sosok penting dalam skuat Ruben Amorim. Ketepatannya menembak dari luar kotak penalti memberikan variasi serangan yang sulit ditebak lawan. Menariknya, sebelum bergabung dengan Manchester United, salah satu gol jarak jauh Cunha pernah bersarang ke gawang Setan Merah. Kini ia menjadi bagian dari klub tersebut dan memberi kontribusi nyata lewat kemampuannya yang unik. Usai pertandingan, Cunha membagikan rasa bahagianya setelah mencetak gol perdananya bersama Man United. “Pesan saya untuk para penggemar Man United… Saya adalah salah satu dari mereka,” kata Cunha. “Ini adalah klub yang saya tonton sejak kecil, dan berada di sini adalah campuran perasaan. Untuk membantu mereka, ini adalah impian saya yang menjadi kenyataan,” ujarnya. Setelah gol Cunha dan Casemiro di babak pertama, Man United memperbesar keunggulan lewat Bryan Mbeumo di menit ke-61. Brighton sempat memperkecil ketertinggalan melalui mantan pemain United, Danny Welbeck, pada menit ke-74. Menjelang laga berakhir, drama terjadi di masa injury time. Charalampos Kostoulas mencetak gol untuk Brighton di menit ke-90+2. Namun, Mbeumo kembali mencatatkan namanya di papan skor lima menit berselang. Pertandingan Man United vs Brighton berakhir dengan skor 4-2. Kemenangan ini membuat Man United mencatat empat kemenangan dalam lima laga terakhir di Liga Inggris.

Akhirnya Pecah Telur, Matheus Cunha Jadi Senjata Rahasia MU Dari Luar Kotak Penalti Read More »

Pep Guardiola Mengakui Manchester City Kalah Agresif Dari Aston Villa

Berita Bola – Manchester City harus menelan kekalahan 0-1 saat bertandang ke markas Aston Villa. Seusai laga, pelatih Pep Guardiola secara terbuka membeberkan alasan di balik hasil negatif tersebut. Laga ini merupakan bagian dari pekan ke-9 Premier League. Kekalahan tersebut membuat City harus rela kehilangan poin penting dalam perburuan gelar. Guardiola menganalisis bahwa timnya sebenarnya tidak tampil buruk. Namun, ia menyoroti kurangnya ketajaman pada momen-momen krusial di depan gawang. Meski begitu, ahli taktik asal Spanyol itu juga membuat pengakuan jujur. Ia menyebut Aston Villa unggul dalam aspek determinasi dan agresivitas. Guardiola menegaskan bahwa performa timnya secara keseluruhan tidak bisa dibilang jelek. Menurutnya, The Citizens masih terlihat sangat kuat di atas lapangan. “Kami tidak bermain buruk hari ini. Mungkin kelihatannya begitu karena hasilnya, tetapi sebagai sebuah permainan, tim saya terlihat sangat kuat,” ujar Guardiola. Masalah utama terletak pada penyelesaian akhir. Terlalu banyak kesalahan yang terjadi saat tim mencoba mengakhiri serangan. “Namun, tidak ada kejelasan dalam keputusan kami baru-baru ini untuk mengakhiri serangan – ada banyak kesalahan dalam tembakan, umpan, atau umpan akhir,” jelasnya. Man City sejatinya memulai pertandingan dengan sangat baik. Mereka mampu mendominasi dan memberi tekanan pada lawan di awal laga. “Pada menit-menit pertama, kami menekan lawan,” lanjut Guardiola. Akan tetapi, situasi berubah drastis setelah 20 menit pertama. Aston Villa merespons dengan permainan yang sangat agresif di lini depan. “Tetapi kemudian mereka bermain sangat agresif di lini depan. Bahkan dalam duel satu lawan satu, mereka mengungguli kami. Ada sedikit determinasi dalam perebutan bola. Aspek ini harus diakui,” tegasnya. Guardiola juga mengakui bahwa Aston Villa sangat berbahaya dalam situasi bola mati. Namun, ia cukup puas dengan cara timnya merespons di babak kedua. “Di babak kedua, tim saya bermain bagus, kami mengendalikan permainan,” katanya. Sayangnya, semua kontrol permainan itu menjadi sia-sia. Satu hal yang paling penting tidak kunjung didapat oleh Man City, yaitu gol. “Tapi satu hal yang hilang – sebuah gol. Kami punya peluang, tapi kami tidak bisa menyelesaikannya dengan tembakan akurat. Dalam pertandingan seperti ini, satu gol saja sangat penting,” ungkap Guardiola.

Pep Guardiola Mengakui Manchester City Kalah Agresif Dari Aston Villa Read More »