Berita Bola – Manchester United dilaporkan kembali mengalihkan radar transfer mereka ke La Liga untuk pos gelandang. Raksasa Premier League itu kini dikaitkan dengan nama kejutan dari Sevilla, Lucien Agoume.
Langkah ini diambil setelah target utama mereka, Carlos Baleba dari Brighton, dinilai terlalu mahal. Manajer Ruben Amorim diyakini sangat ingin mendatangkan seorang gelandang baru untuk menjadi perekat di lini tengah timnya.
Namun, upaya untuk merekrut Agoume sepertinya tidak akan berjalan mulus. Terdapat perbedaan valuasi harga yang cukup signifikan antara kedua belah pihak.
Sevilla bersikeras hanya akan melepas sang pemain sesuai klausul rilisnya. Sementara itu, Setan Merah masih mencoba menawar dengan harga yang lebih rendah.
Ini bukanlah kali pertama Manchester United dikaitkan dengan nama Lucien Agoume. Minat klub Old Trafford terhadap gelandang asal Prancis itu kabarnya sudah ada sejak bursa transfer Januari lalu.
Setelah sempat senyap, rumor ini kembali memanas pada bursa transfer musim panas ini. Sejumlah laporan media mengonfirmasi bahwa United kembali memasukkan nama Agoume ke dalam daftar belanja mereka.
Performa apik Agoume di laga pembuka La Liga, di mana ia mencetak gol brilian, diyakini menjadi pemicunya. Meski demikian, dilaporkan belum ada negosiasi resmi yang terjalin antara kedua klub.
Kendala utama dalam potensi transfer ini adalah soal harga. Direktur Olahraga Sevilla, Antonio Cordon, telah menegaskan posisi klubnya dengan sangat jelas terkait masa depan Agoume.
Klub asal Andalusia itu hanya akan bersedia melepas sang pemain jika ada tawaran yang sesuai dengan klausul rilisnya. Angka yang tertera dalam klausul tersebut adalah sebesar 40 juta Euro.
Di sisi lain, Manchester United dilaporkan hanya bersedia mengajukan tawaran di kisaran 25 hingga 30 juta Euro. Perbedaan harga inilah yang bisa membuat negosiasi berjalan alot dan menemui jalan buntu.
Nama Lucien Agoume sendiri mungkin masih terdengar asing bagi sebagian penggemar. Performanya di Sevilla memang terbilang belum terlalu menonjol, sebagian karena situasi tim yang kurang stabil.
Meski begitu, ia disebut memiliki semua atribut mentah untuk menjadi seorang gelandang bertahan top. Ia kuat saat menguasai bola, mahir dalam merebutnya kembali, dan mampu mengalirkannya dengan cepat.
Tantangan terbesarnya saat ini adalah menemukan konsistensi dalam permainannya. Pemain berusia 23 tahun itu baru menunjukkan kilatan-kilatan kemampuannya, namun belum bisa menampilkannya secara reguler.