Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

betarena

Kronologi Cekcok Lautaro Martinez Dan Antonio Conte Di Laga Napoli vs Inter Milan

Berita Bola – Pertandingan panas Napoli Vs Inter Milan pada Liga Italia 2025-2026 diwarnai insiden tak terduga antara Antonio Conte dan Lautaro Martinez. Momen tersebut terjadi di tengah laga yang dimenangi Napoli dengan skor 3-1 di Stadion Diego Armando Maradona, Sabtu (25/10/2025) malam waktu setempat. Ketegangan antara keduanya menarik perhatian publik Serie A karena hubungan masa lalu mereka yang cukup panjang di Inter Milan. Dalam pertandingan yang berlangsung sengit, Lautaro Martinez dan Conte tertangkap kamera saling melontarkan ejekan di tepi lapangan. Pertandingan Napoli Vs Inter sejatinya berjalan seru sejak menit awal. Napoli, yang kini diasuh oleh Antonio Conte, unggul lebih dulu lewat gol Kevin De Bruyne dari titik penalti, disusul gol Scott McTominay dan Andre-Frank Zambo Anguissa. Inter sempat memperkecil ketertinggalan melalui eksekusi penalti Hakan Calhanoglu, namun gagal mengejar ketertinggalan hingga laga berakhir. Insiden panas terjadi sekitar menit ke-61. Pertengkaran antara pemain kedua tim merembet hingga ke area bangku cadangan. Di sanalah Lautaro Martinez terlihat menunjuk ke arah Conte sambil melontarkan gestur provokatif. Dilansir dari Football Italia, pemain asal Argentina itu disebut-sebut mengucapkan, “Kamu sendiri yang brengsek.” Conte, yang berdiri tak jauh dari garis lapangan, membalas dengan isyarat serupa dan, menurut laporan media Italia, berujar pedas melalui Daniele Mari: “Bungkuslah dengan alat tertawamu di sekitar ini.” Keduanya kemudian harus dipisahkan oleh ofisial pertandingan, dan wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Antonio Conte. Ini bukan pertama kalinya Lautaro Martinez dan Antonio Conte berseteru di lapangan. Keduanya pernah bekerja sama selama dua musim di Inter Milan (2019–2021), termasuk saat membawa klub itu meraih Scudetto 2020-2021. Namun, hubungan keduanya kerap naik turun. Pada Mei 2021, dalam laga melawan AS Roma, Conte menggantikan Lautaro di babak kedua. Striker asal Argentina itu bereaksi dengan menendang botol di pinggir lapangan, yang kemudian memicu kemarahan Conte. Keduanya sempat berdebat di depan kamera sebelum akhirnya berdamai lewat cara unik: simulasi pertandingan tinju di sesi latihan, yang kala itu diakhiri dengan tawa bersama. Namun, berbeda dengan insiden sebelumnya, suasana panas di Liga Italia 2025-2026 kali ini tampak jauh lebih serius.

Kronologi Cekcok Lautaro Martinez Dan Antonio Conte Di Laga Napoli vs Inter Milan Read More »

3 Pemain Andalan Mikel Arteta Jadi Tumbal Kemenangan Arsenal Atas Crystal Palace

Berita Bola – Arsenal berhasil mempertahankan tren positif di Premier League 2025/2026 setelah menundukkan Crystal Palace dengan skor tipis 1-0 di Emirates Stadium, Minggu (26/10/2025) malam WIB. Namun kemenangan tersebut ternyata menyisakan kekhawatiran besar bagi Mikel Arteta. Tiga pemain andalan, yakni Declan Rice, William Saliba, dan Riccardo Calafiori mengalami cedera dan harus meninggalkan lapangan lebih cepat. Laga ini sebenarnya berjalan sesuai rencana The Gunners. Eberechi Eze menjadi pahlawan kemenangan lewat gol tunggal yang memastikan Arsenal meraih tiga poin dan menjaga catatan clean sheet mereka. Namun, di balik hasil positif itu, Arteta justru dipusingkan oleh masalah kebugaran pemainnya. Dalam konferensi pers usai laga, Arteta membenarkan bahwa tiga pilar utamanya mengalami masalah fisik. William Saliba merasakan sakit setelah benturan, Declan (Rice) juga sama, dan Ricci (Calafiori) pun demikian,” kata pelatih asal Spanyol itu. “Saya belum bisa memastikan seberapa serius cedera mereka, karena tim medis masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Untuk Declan, sepertinya ada masalah di betis atau tendon Achilles, tapi kami masih menunggu hasil evaluasi.” Arteta mengaku situasi ini membuatnya waspada karena ketiganya adalah pemain yang sangat vital dalam skema permainan Arsenal musim ini. Saliba, misalnya, merupakan pilar utama di lini belakang yang nyaris selalu tampil sejak awal musim. Ia bahkan sempat ditarik keluar di babak pertama, padahal baru saja pulih dari cedera pergelangan kaki. Sementara itu, Rice yang sudah sempat ditarik lebih awal dalam laga melawan West Ham karena nyeri punggung kini kembali mengalami masalah pada kaki kanannya delapan menit sebelum laga usai. Di sisi lain, Riccardo Calafiori juga ditarik keluar setelah mengalami benturan keras. Bek asal Italia itu sejauh ini menjadi salah satu pemain paling konsisten di lini pertahanan The Gunners. Arteta berharap cedera yang dialaminya tidak terlalu serius, mengingat jadwal padat yang menanti Arsenal dalam beberapa pekan ke depan, termasuk pertandingan penting di kompetisi Eropa. Selain tiga pemain tersebut, Arteta juga memberikan update soal kondisi Gabriel Martinelli dan Bukayo Saka. “Martinelli sempat bilang ia merasakan sesuatu, tapi kami belum tahu apakah itu masalah otot atau hanya kelelahan. Sedangkan Saka masih dalam kondisi kurang fit karena sakit. Ia bahkan tidak sempat berlatih sebelum pertandingan,” jelas Arteta. Kondisi ini membuat Arsenal kini berada dalam situasi yang cukup riskan. Dengan jadwal padat Premier League dan ajang Eropa yang menanti, Arteta harus memutar otak agar timnya tetap kompetitif meski diterpa badai cedera.

3 Pemain Andalan Mikel Arteta Jadi Tumbal Kemenangan Arsenal Atas Crystal Palace Read More »

Akhirnya Pecah Telur, Matheus Cunha Jadi Senjata Rahasia MU Dari Luar Kotak Penalti

Berita Bola – Matheus Cunha akhirnya mencetak gol pertamanya untuk Manchester United saat menghadapi Brighton & Hove Albion pada pekan ke-9 Liga Inggris 2025-2026. Pertandingan Man United vs Brighton di Stadion Old Trafford pada Sabtu (25/10/2025) malam WIB itu menjadi momen penting bagi penyerang asal Brasil tersebut. Ruben Amorim kembali menurunkan Cunha sebagai starter di posisi gelandang serang, berduet dengan Bryan Mbeumo di belakang Benjamin Sesko. Kepercayaan itu dibayar lunas ketika Cunha mencetak gol pembuka pada menit ke-24. Gol tersebut lahir dari tendangan keras jarak jauh yang menghujam gawang Brighton. Aksi Cunha membawa Man United unggul lebih dulu sebelum Casemiro menggandakan keunggulan di menit ke-34. Menurut data Squawka Football, sejak musim lalu Cunha menjadi pemain dengan koleksi gol jarak jauh terbanyak di Liga Inggris. Ia telah mencetak enam gol melalui tembakan dari luar kotak penalti, melampaui catatan pemain lain di Premier League. Kemampuan tersebut menjadikan Cunha sosok penting dalam skuat Ruben Amorim. Ketepatannya menembak dari luar kotak penalti memberikan variasi serangan yang sulit ditebak lawan. Menariknya, sebelum bergabung dengan Manchester United, salah satu gol jarak jauh Cunha pernah bersarang ke gawang Setan Merah. Kini ia menjadi bagian dari klub tersebut dan memberi kontribusi nyata lewat kemampuannya yang unik. Usai pertandingan, Cunha membagikan rasa bahagianya setelah mencetak gol perdananya bersama Man United. “Pesan saya untuk para penggemar Man United… Saya adalah salah satu dari mereka,” kata Cunha. “Ini adalah klub yang saya tonton sejak kecil, dan berada di sini adalah campuran perasaan. Untuk membantu mereka, ini adalah impian saya yang menjadi kenyataan,” ujarnya. Setelah gol Cunha dan Casemiro di babak pertama, Man United memperbesar keunggulan lewat Bryan Mbeumo di menit ke-61. Brighton sempat memperkecil ketertinggalan melalui mantan pemain United, Danny Welbeck, pada menit ke-74. Menjelang laga berakhir, drama terjadi di masa injury time. Charalampos Kostoulas mencetak gol untuk Brighton di menit ke-90+2. Namun, Mbeumo kembali mencatatkan namanya di papan skor lima menit berselang. Pertandingan Man United vs Brighton berakhir dengan skor 4-2. Kemenangan ini membuat Man United mencatat empat kemenangan dalam lima laga terakhir di Liga Inggris.

Akhirnya Pecah Telur, Matheus Cunha Jadi Senjata Rahasia MU Dari Luar Kotak Penalti Read More »

Pep Guardiola Mengakui Manchester City Kalah Agresif Dari Aston Villa

Berita Bola – Manchester City harus menelan kekalahan 0-1 saat bertandang ke markas Aston Villa. Seusai laga, pelatih Pep Guardiola secara terbuka membeberkan alasan di balik hasil negatif tersebut. Laga ini merupakan bagian dari pekan ke-9 Premier League. Kekalahan tersebut membuat City harus rela kehilangan poin penting dalam perburuan gelar. Guardiola menganalisis bahwa timnya sebenarnya tidak tampil buruk. Namun, ia menyoroti kurangnya ketajaman pada momen-momen krusial di depan gawang. Meski begitu, ahli taktik asal Spanyol itu juga membuat pengakuan jujur. Ia menyebut Aston Villa unggul dalam aspek determinasi dan agresivitas. Guardiola menegaskan bahwa performa timnya secara keseluruhan tidak bisa dibilang jelek. Menurutnya, The Citizens masih terlihat sangat kuat di atas lapangan. “Kami tidak bermain buruk hari ini. Mungkin kelihatannya begitu karena hasilnya, tetapi sebagai sebuah permainan, tim saya terlihat sangat kuat,” ujar Guardiola. Masalah utama terletak pada penyelesaian akhir. Terlalu banyak kesalahan yang terjadi saat tim mencoba mengakhiri serangan. “Namun, tidak ada kejelasan dalam keputusan kami baru-baru ini untuk mengakhiri serangan – ada banyak kesalahan dalam tembakan, umpan, atau umpan akhir,” jelasnya. Man City sejatinya memulai pertandingan dengan sangat baik. Mereka mampu mendominasi dan memberi tekanan pada lawan di awal laga. “Pada menit-menit pertama, kami menekan lawan,” lanjut Guardiola. Akan tetapi, situasi berubah drastis setelah 20 menit pertama. Aston Villa merespons dengan permainan yang sangat agresif di lini depan. “Tetapi kemudian mereka bermain sangat agresif di lini depan. Bahkan dalam duel satu lawan satu, mereka mengungguli kami. Ada sedikit determinasi dalam perebutan bola. Aspek ini harus diakui,” tegasnya. Guardiola juga mengakui bahwa Aston Villa sangat berbahaya dalam situasi bola mati. Namun, ia cukup puas dengan cara timnya merespons di babak kedua. “Di babak kedua, tim saya bermain bagus, kami mengendalikan permainan,” katanya. Sayangnya, semua kontrol permainan itu menjadi sia-sia. Satu hal yang paling penting tidak kunjung didapat oleh Man City, yaitu gol. “Tapi satu hal yang hilang – sebuah gol. Kami punya peluang, tapi kami tidak bisa menyelesaikannya dengan tembakan akurat. Dalam pertandingan seperti ini, satu gol saja sangat penting,” ungkap Guardiola.

Pep Guardiola Mengakui Manchester City Kalah Agresif Dari Aston Villa Read More »

Jamie Carragher Menilai Liverpool Tengah Berada Di Fase Krisis

Berita Bola – Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menyebut The Reds saat ini sedang memasuki fase kritis. Pernyataannya ini adalah buntut kekalahan keempat beruntun tim asuhan Arne Slot di Premier League. Liverpool baru saja takluk 2-3 dari Brentford pada hari Minggu, (26/10/2025). Hasil itu melengkapi catatan buruk setelah kalah dari Chelsea, Crystal Palace, dan Manchester United. Carragher menyoroti satu masalah kronis di skuad sang juara bertahan. Ia menilai tim asuhan Arne Slot tidak memiliki kekuatan fisik yang mumpuni. Mantan bek itu bahkan mendesak sang manajer untuk segera turun tangan untuk memperbaiki. Ia menuntut Slot menyederhanakan taktik untuk keluar dari tren negatif ini. Jamie Carragher tidak main-main dengan kondisi Liverpool saat ini. Menurutnya, empat kekalahan beruntun bagi tim sekelas Brentford saja sudah terhitung bencana. Apalagi status ini menimpa sang juara bertahan yang sudah belanja besar di musim panas. Carragher yakin akan ada banyak pertanyaan serius di internal tim. “Kalah empat pertandingan berturut-turut bagi Brentford akan menjadi bencana. Melihat sang juara yang merasakan ini, dengan pengeluaran di musim panas yang begitu besar, berarti Liverpool berada dalam periode krisis untuk saat ini,” kata Carragher. “Akan ada banyak pertanyaan serius yang diajukan di ruang ganti antara para pemain dan staf pelatih serta orang-orang di atas manajer. Ketika mereka melihat apa yang telah mereka belanjakan, mereka akan mencari lebih banyak lagi,” lanjutnya. Pelatih Arne Slot sendiri telah mengakui satu masalah taktis timnya. Ia menyebut Liverpool belum menemukan jawaban atas tim yang memakai umpan panjang dan blok pertahanan rendah. Carragher sepenuhnya menyetujui analisis tersebut. Ia menegaskan bahwa The Reds harus segera memperbaiki aspek fisik tim untuk bisa bangkit dari keterpurukan. “Liverpool harus melihat fisik dan tinggi badan di dalam tim mereka,” ujar Carragher. “Karena, saat ini, saya rasa mereka tidak punya cukup,” tegasnya. Carragher melihat Liverpool saat ini mirip dengan tim lama Manchester United eranya. Mereka mampu mencetak banyak gol, tetapi pertahanan mereka terlalu berantakan. Ia menyebut lini depan (Salah, Isak, dll) pasti akan mencetak gol. Namun, sisa tim bertanggung jawab untuk tampil solid dan tidak terlalu terekspos. “Liverpool asuhan Arne Slot sedikit mengingatkan saya pada tim lama Man Utd era saya. Kami melewati periode gila di mana kami selalu terlihat mampu mencetak gol, tetapi kami berantakan di mana-mana,” tutur Carragher. “Satu hal yang bisa Anda jamin dengan Salah, Ekitike, Wirtz, Isak, Gakpo, dan lainnya, mereka akan mencetak gol. Tetapi yang lain bertanggung jawab untuk solid dan tidak mudah ditembus sepanjang waktu, dan terekspos.” Lebih lanjut, Carragher mendesak Arne Slot untuk segera menyederhanakan permainan. Menurutnya, ini adalah waktu untuk kembali ke dasar-dasar pertahanan yang kuat. Ia menyarankan agar bek sayap (Kerkez, Bradley) tidak terlalu terekspos. Liverpool harus bermain lebih aman dan membiarkan kualitas lini depan memenangkan pertandingan. “Mungkin ini saatnya Arne Slot menyederhanakan banyak hal. Jika dia terus memainkan Kerkez di bek kiri dan Bradley di bek kanan dan mereka terekspos di lini tengah, mereka akan terus mendapatkan hasil yang sama,” jelas Carragher. “Ini bukan sekadar ‘selip’ lagi, ini menjadi sebuah kekhawatiran. Mereka tidak boleh tertinggal tujuh atau delapan poin di belakang Arsenal,” tandasnya.

Jamie Carragher Menilai Liverpool Tengah Berada Di Fase Krisis Read More »

Vinicius Junior Tampak Marah Setelah Diganti Xabi Alonso Di Laga El Clasico Melawan Barcelona

Berita Bola – Laga El Clasico di Santiago Bernabeu berakhir dengan kemenangan 2-1 bagi Real Madrid, tapi kemenangan itu dibayangi drama. Vinicius Junior menjadi sorotan bukan karena gol, melainkan amarahnya saat ditarik keluar lebih awal oleh pelatih Xabi Alonso. Penyerang asal Brasil itu tampak kesal ketika nomornya muncul di menit ke-72, menandakan dirinya akan digantikan oleh Rodrygo. Alih-alih duduk di bangku cadangan, Vinicius memilih langsung berjalan menuju ruang ganti dengan wajah muram. Momen itu terjadi tak lama setelah Madrid unggul lewat gol Kylian Mbappe dan Jude Bellingham. Alonso terlihat berusaha menjaga fokus tim, namun gestur dingin dari Vinicius saat melewatinya menunjukkan ketegangan di antara keduanya. Sepanjang laga, Vinicius sebenarnya cukup aktif. Ia mencatat tiga tembakan dan menciptakan satu peluang gol meski tak berhasil mencatatkan namanya di papan skor. Namun ketika Madrid berusaha menutup laga dengan gol ketiga, keputusan Alonso menariknya justru memicu ledakan emosi. Vinicius, yang dikenal kompetitif, tampak tak menerima pergantian tersebut. Ia bergegas ke lorong stadion sebelum akhirnya kembali ke sisi lapangan beberapa menit kemudian untuk bergabung kembali dengan rekan-rekannya. Keputusan itu diyakini tidak mudah bagi Alonso, mengingat Vinicius merupakan salah satu pilar utama serangan Madrid. Namun dengan tensi tinggi dan hasil yang masih tipis, sang pelatih tampaknya ingin menambah kestabilan di lini depan. Meski sempat diwarnai drama internal, Real Madrid berhasil mempertahankan keunggulan 2-1 atas Barcelona. Hasil ini membuat Los Blancos memperlebar jarak menjadi lima poin di puncak klasemen La Liga. Namun suasana panas belum mereda. Gelandang Barcelona, Pedri, diganjar kartu merah di masa tambahan waktu setelah melanggar Aurelien Tchouameni. Sebelumnya, ia sudah mendapat kartu kuning karena menjatuhkan Vinicius di babak pertama. Usai laga, tensi kembali meningkat di tepi lapangan. Vinicius terlibat adu argumen dengan bek kiri Barcelona, Alejandro Balde, hingga harus ditenangkan oleh Alonso dan staf Madrid. Beberapa pemain lain, termasuk Eder Militao, Andrii Lunin, Federico Valverde, dan Fermin Lopez, juga menerima kartu dalam laga yang berakhir penuh emosi ini.

Vinicius Junior Tampak Marah Setelah Diganti Xabi Alonso Di Laga El Clasico Melawan Barcelona Read More »