Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

betarena

Usai Cetak Gol Bersejarah, Tapi Mohamed Salah Tak Bahagia Usai Liverpool Kalahkan Aston Villa

Berita Bola – Liverpool akhirnya kembali tersenyum setelah mengakhiri empat kekalahan beruntun di Liga Inggris. The Reds sukses menundukkan Aston Villa dengan skor 2-0 dalam laga pekan ke-10 Premier League 2025/2026 di Anfield, Minggu (2/11/2025). Kemenangan ini terasa penting, bukan hanya karena tiga poin, tapi juga sebagai sinyal kebangkitan tim asuhan Arne Slot. Pertandingan berlangsung ketat di babak pertama. Liverpool sempat membuka keunggulan lewat sundulan Hugo Ekitike di menit ke-43, namun gol itu dianulir karena offside setelah tinjauan VAR. Villa tampak solid di lini belakang, tapi justru membuat kesalahan fatal di menit-menit akhir babak pertama. Blunder kiper Emiliano Martinez menjadi pembuka jalan bagi Liverpool. Umpannya yang tak tepat sasaran di dalam kotak penalti sendiri mendarat di kaki Mohamed Salah, yang langsung menuntaskannya dengan sepakan tenang untuk mengubah skor menjadi 1-0. Gol itu menjadi momentum bagi The Reds untuk menguasai laga sepenuhnya. Kemenangan 2-0 atas Villa akhirnya menutup malam sempurna di Anfield. Selain membantu tim mengakhiri tren negatif, Salah juga mencatat tonggak bersejarah: gol ke-250 bersama Liverpool dan kontribusi ke-276 di Premier League, menyamai rekor milik Wayne Rooney di Manchester United. Namun, di balik semua pencapaian itu, Salah justru mengaku belum sepenuhnya bahagia. Meski menjadi pahlawan kemenangan dan menorehkan rekor pribadi, Mohamed Salah justru tidak menunjukkan ekspresi puas setelah laga berakhir. Pemain asal Mesir itu menegaskan bahwa kemenangan atas Aston Villa belum cukup untuk membuatnya benar-benar senang dengan performa tim musim ini. “Tidak, tapi saya tahu sepak bola. Saya sudah bermain sepak bola selama bertahun-tahun,” jawabnya pada TNT Sports, ketika ditanya apakah ia puas dengan perjalanan timnya pada musim ini, dikutip dari Liverpool Echo. Ucapan itu menggambarkan sisi perfeksionis dari seorang Salah yang menolak berpuas diri hanya karena gol atau rekor pribadi. Bagi pemain 33 tahun itu, keberhasilan tim jauh lebih penting daripada statistik individu. Kemenangan atas Villa memang jadi awal yang baik, tapi ia sadar perjalanan Liverpool musim ini masih panjang. Komentar Salah juga menyinggung soal masa transisi yang sedang dialami Liverpool di bawah Arne Slot. Sejumlah pemain baru didatangkan di bursa transfer musim panas, namun proses adaptasi mereka belum sepenuhnya berjalan mulus. Menurut Salah, hal itu wajar dan butuh waktu agar tim bisa kembali ke performa terbaiknya. Salah menilai bahwa meskipun beberapa rekrutan seperti Hugo Ekitike dan Alexander Isak menunjukkan potensi besar, mereka masih memerlukan pemahaman lebih dalam terhadap gaya bermain tim. Perubahan di lini tengah dan serangan membuat ritme permainan Liverpool sedikit terganggu di awal musim ini. Pemain berusia 33 tahun itu mengakui bahwa hilangnya sejumlah sosok penting juga berdampak pada keseimbangan tim. Beberapa pemain lama yang sudah paham sistem permainan kini tak lagi di skuad, sehingga chemistry di lapangan harus dibangun ulang dari nol. “Saya sudah bilang di awal bahwa ini musim yang sangat sulit bagi kami, kami punya beberapa pemain baru, rekrutan yang sangat bagus, tapi mereka butuh waktu untuk beradaptasi dengan tim dan kami juga kehilangan beberapa pemain bagus,” lanjutnya. “Kami hanya butuh waktu untuk beradaptasi dan mengenal gaya bermain satu sama lain, dan kami akan baik-baik saja,” tandas Salah.

Usai Cetak Gol Bersejarah, Tapi Mohamed Salah Tak Bahagia Usai Liverpool Kalahkan Aston Villa Read More »

Gagal Raih Empat Kemenangan Secara Beruntun, MU Akan Berbenah Dan Bangkit

Berita Bola – Sebuah asa disampaikan oleh Amad Diallo. Winger Manchester United itu menekankan bahwa timnya akan bekerja keras agar bisa mendapatkan kemenangan beruntun lagi. Seperti yang sudah diketahui, MU belakangan ini lagi berada dalam momentum yang bagus. Mereka meraih tiga kemenangan beruntun usai mengalahkan Sunderland, Liverpool dan Brighton. Di akhir pekan kemarin, MU mengincar kemenangan keempat beruntun mereka. Setan Merah pada saat itu bertamu ke markas Nottingham Forest. Sayangnya, MU gagal meraih kemenangan keempat beruntun mereka di laga ini. Setan Merah ditahan imbang oleh The Tricky Trees dengan skor 2-2 di pertandingan ini. Diwawancarai Sky Sports seusai laga, Amad mengaku sangat kecewa dengan hasil imbang timnya melawan Nottingham Forest itu. Ia menyebut bahwa timnya sejak awal mengincar tiga poin di laga ini. Itulah mengapa ia dan rekan-rekannya merasa sangat kecewa hanya pulang membawa satu poin dari The City Ground pada akhir pekan yang lalu. “Sejujurnya, kami sangat kecewa harus pulang dengan membawa satu poin saja dari pertandingan ini,” ujar Amad. Lebih lanjut, sang winger menyebut bahwa MU tidak boleh larut dalam kekecewaan usai gagal menang melawan Forest. Ia meminta timnya untuk bangkit dan lekas kembali ke jalur kemenangan. Ia menyebut bahwa Setan Merah harus menjadikan laga imbang melawan Forest ini sebagai motivasi agar mereka bisa kembali streak kemenangan lagi di Premier League. “Kami sedang berada dalam momentum yang bagus, di mana kami menang di tiga laga beruntun. Kami ingin meraih kemenangan keempat beruntun namun sayangnya kami gagal. Namun kami bisa menjadikan hasil ini sebagai pelajaran dan kami harus mencoba untuk tampil lebih baik di pertandingan berikutnya,” pungkas sang winger. Manchester United akan bermain satu kali lagi sebelum jeda internasional November 2025 dimulai. Setan Merah akan berhadapan dengan Tottenham Hotspur pada akhir pekan ini. Laga yang digelar di London Utara ini diprediksi bakal berlangsung sengit karena The Lillywhites baru saja kalah dari Chelsea dan mereka sedang mengincar kemenangan.

Gagal Raih Empat Kemenangan Secara Beruntun, MU Akan Berbenah Dan Bangkit Read More »

Belum Gacor, Benjamin Sesko Diminta Lekas Meningkatkan Performanya di MU

Berita Bola – Sebuah kritikan diberikan Gary Neville kepada Benjamin Sesko. Ia menilai performa sang striker masih jauh dari kata memuaskan dan ia harus bekerja keras untuk meningkatkan performanya. Sesko bergabung dengan Manchester United di musim panas ini. Setan Merah membayar mahar sekitar 80 juta pounds untuk memboyongnya dari RB Leipzig. Sejauh ini keran gol Sesko di MU cenderung masih seret. Sang striker tercatat baru mengemas tiga gol saja di tim utama Setan Merah. Di mata Neville, catatan gol Sesko itu kurang menggembirakan. Ia ingin sang junior bekerja lebih keras untuk meningkatkan performanya bersama Setan Merah. Dalam wawancaranya di Sky Sports baru-baru ini, Neville mengaku tidak puas dengan penampilan Sesko. Ia menilai sang striker kurang tajam di lini serang MU. Striker asal Slovenia itu dinilai tidak memberikan dampak sebesar dua rekrutan MU lainnya, Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo di lini serang Setan Merah. “Jika dibandingkan dengan penyerang-penyerang baru Manchester United seperti Cunha dan Mbeumo, dia (Sesko) penampilannya tertinggal dari keduanya,” buka Neville. Lebih lanjut, Neville menyebut bahwa dia memahami bahwa Sesko masih dalam tahap adaptasi di MU. Ia masih mencoba mempelajari Premier League yang sangat berbeda dari Bundesliga. Akan tetapi mantan kapten MU itu menilai proses adaptasi Sesko masih terlalu lambat sehingga ia meminta sang striker bekerja lebih keras untuk bisa memberikan dampak yang lebih besar untuk skuad Setan Merah. “Dia masih terlihat kagok. Dia mendapatkan beberapa peluang bagus melawan Forest, namun sentuhannya tidak terlalu bagus. Untuk pemain seharga 80 juta pounds, dia memang masih muda dan masih beradaptasi, namun anda ingin melihat kontribusi yang lebih darinya,” imbuh sang legenda. Sesko sendiri bertekad untuk menambah pundi-pundi golnya di akhir pekan ini. Ia mencoba mencetak gol saat MU bertandang ke markas Tottenham. Laga ini merupakan laga terakhir sebelum jeda internasional November digulirkan jadi Sesko benar-benar berharap bisa mencetak gol di partai ini.

Belum Gacor, Benjamin Sesko Diminta Lekas Meningkatkan Performanya di MU Read More »

Spalletti Dan Taktik Kejutan Di Laga Pertamanya Bersama Juventus

Berita Bola – Luciano Spalletti memulai debutnya di Juventus dengan eksperimen taktik yang mengejutkan. Ia langsung menjajal peran baru untuk Teun Koopmeiners dalam kemenangan 2-1 atas Cremonese, Minggu (2/11/2025) dini hari WIB. Meski baru ditunjuk pada hari Kamis, Spalletti tidak ragu melakukan perubahan. Juventus menahan gempuran Cremonese setelah gol telat Jamie Vardy. Secara keseluruhan, formasi 3-5-2 tetap dipertahankan oleh sang pelatih baru. Namun, Koopmeiners ditarik ke belakang sebagai bek tengah sekaligus playmaker yang sangat dalam. Keputusan ini terbukti jitu di sisi sayap. Filip Kostic dan Andrea Cambiaso menjadi penentu kemenangan Si Nyonya Tua. Peran baru Koopmeiners langsung menjadi sorotan utama dalam laga tersebut. Publik dibuat bertanya-tanya mengenai posisi asli sang pemain di awal laga. Spalletti menyebut bahwa peran sang gelandang asal Belanda itu sudah jelas. Ia ditempatkan di posisi yang tak terduga oleh lawan. “Setelah dua menit, semua orang bisa tahu di mana dia bermain,” kata Spalletti kepada Sky Sport Italia. “Saya berharap dia berada di posisi di mana dia bisa melakukan lebih banyak kerusakan, karena kami jarang berhasil memindahkannya dari kanan ke kiri, dan sebaliknya,” lanjutnya. Spalletti menjelaskan bahwa ada rencana besar di balik penempatan Koopmeiners. Tujuannya adalah menciptakan keunggulan jumlah pemain di area sentral. Peran ini dirancang agar Koopmeiners bisa masuk ke ruang yang ditinggalkan Thuram. Dengan begitu, Juventus memiliki satu pemain tambahan di lini tengah. “Niatnya adalah agar Thuram sedikit maju ke depan, agar Koopmeiners masuk ke ruang itu, sehingga kami memiliki seorang pemain tambahan di lini tengah,” jelas Spalletti. “Itu karena satu-satunya ancaman nyata Cremonese adalah Vardy,” imbuhnya. Meski peran utamanya adalah membangun serangan dari dalam, Koopmeiners juga dipuji. Ia dinilai sukses menjalankan tugas defensifnya dengan sangat baik. Spalletti menyebut sang pemain tampil lebih defensif dibanding pemain lain. Terutama dalam hal organisasi dan memanggil garis pertahanan saat serangan balik. “Saya melihat performa yang baik dalam hal komunikasi dan fokus,” ujar Spalletti. “Karena Koopmeiners lebih seperti seorang bek daripada siapa pun dalam hal memastikan organisasi dan memanggil garis pertahanan saat serangan balik,” tegasnya. Alasan utama Spalletti berani bereksperimen adalah karakteristik lawan. Ia menilai Cremonese hanya berbahaya lewat satu pemain saja, yaitu Jamie Vardy. Taktik ini dianggap perlu untuk meredam ancaman bola-bola direct kepada Vardy. Hal itu terbukti meski Vardy akhirnya tetap bisa mencetak satu gol. “Itu diperlukan, karena Cremonese sangat berbahaya dengan bola di atas untuk sang juara, Vardy,” kata Spalletti. “Yang mana kita lihat itu dengan gol yang dia cetak,” tutupnya.

Spalletti Dan Taktik Kejutan Di Laga Pertamanya Bersama Juventus Read More »

Michael Carrick Jadi Calon Pelatih Baru Wolverhampton?

Berita Bola – Legenda Manchester United, Michael Carrick, dilaporkan masuk dalam bursa manajer baru Wolverhampton Wanderers. Wolves saat ini sedang mencari pelatih kepala anyar setelah memecat Vitor Pereira. Pemecatan Pereira diumumkan secara resmi pada hari Minggu. Keputusan itu diambil setelah Wolves terpuruk di dasar klasemen Premier League. Tim asal West Midlands itu belum meraih satu kemenangan pun dalam 10 pertandingan musim ini. Tugas manajer baru akan berat setelah rival degradasi, West Ham, meraih kemenangan akhir pekan ini. Carrick menjadi salah satu kandidat kuat yang dipertimbangkan manajemen. Namun, ia bukan satu-satunya nama yang masuk dalam daftar. Vitor Pereira menjadi manajer Premier League keempat yang kehilangan pekerjaannya musim ini. Serangkaian hasil buruk menjadi alasan utama pemecatannya. Rumor awal sempat mengaitkan Wolves dengan Brendan Rodgers dan Erik ten Hag. Namun, laporan terbaru menyebut kedua nama itu tidak masuk pertimbangan. Wolves diperkirakan tidak akan menunjuk manajer baru sebelum laga akhir pekan ini. Mereka akan menghadapi Chelsea pada hari Sabtu mendatang. Michael Carrick saat ini berstatus tanpa klub. Pria berusia 44 tahun itu menganggur setelah dipecat Middlesbrough musim panas lalu. Selama tiga tahun menangani Boro, ia dianggap gagal memenuhi target promosi. Carrick juga sempat dikaitkan dengan kursi manajer Rangers sebelum diisi Danny Rohl. Meski begitu, Carrick punya pengalaman melatih di Old Trafford. Ia adalah bagian dari staf Jose Mourinho dan Ole Gunnar Solskjaer, serta sempat menjadi manajer interim. Nama lain yang sangat dihargai oleh hierarki Wolves adalah Rob Edwards. Namun, merekrut bos Middlesbrough itu akan jauh lebih sulit. Edwards masih terikat kontrak jangka panjang di Riverside hingga 2028. BBC Sport melaporkan bahwa Wolves belum menghubungi kandidat mana pun. Opsi mengejutkan lainnya adalah Gary O’Neil, yang juga berstatus bebas agen. Ironisnya, O’Neil adalah manajer yang digantikan Pereira kurang dari setahun lalu.

Michael Carrick Jadi Calon Pelatih Baru Wolverhampton? Read More »

Ujian Berat Milan : Menghadapi AS Roma Yang Percaya Diri Dan Dybala Yang Agresif

Berita Bola – AC Milan akan menjamu AS Roma pada pekan ke-10 Serie A 2025/2026 di San Siro, Senin (3/11/25) pukul 02.45 WIB. Laga ini menjadi kesempatan bagi tim asuhan Massimiliano Allegri untuk memperbaiki posisi di klasemen dan menyalip Roma yang tampil konsisten sejauh musim ini. Milan datang dengan beban dua hasil imbang beruntun—melawan Pisa dan Atalanta—yang membuat semangat di Milanello sedikit terguncang. Allegri sadar, lawan berikutnya bukanlah tim sembarangan. Roma sedang berada di posisi kedua klasemen, dan kemenangan bisa menjadi suntikan moral besar bagi Rossoneri. Ini laga penting, bukan hanya soal poin, tapi soal karakter. Allegri menekankan pentingnya ketenangan dan efisiensi menghadapi tim yang kini dilatih oleh Gian Piero Gasperini itu. Musim lalu menjadi masa penuh gejolak bagi Roma, dengan dua pelatih—Daniele De Rossi dan Ivan Juric—yang harus angkat kaki sebelum Claudio Ranieri datang menstabilkan situasi. Hasilnya, Giallorossi finis di posisi kelima, cukup untuk kembali bersaing di papan atas. Namun, setelah Ranieri menyatakan tidak melanjutkan tugasnya, manajemen Roma membuat langkah berani dengan menunjuk Gian Piero Gasperini. Setelah bertahun-tahun sukses bersama Atalanta, pelatih berusia 67 tahun itu kini mendapatkan kesempatan melatih klub besar untuk pertama kalinya secara penuh. Sejauh ini, hasilnya positif. Roma mengumpulkan 21 poin dari sembilan laga, hasil tujuh kemenangan dan dua imbang. Mereka memang belum menghadapi lawan-lawan berat secara konsisten, tetapi Gasperini menegaskan bahwa kemenangan tetaplah kemenangan. Pada akhirnya, yang terpenting adalah meraih tiga poin. Menariknya, gaya menyerang khas Gasperini di Atalanta belum benar-benar terlihat di Roma. Giallorossi lebih pragmatis, bermain efisien, dan kerap menang dengan selisih satu gol. Pendekatan ini sejauh ini efektif menjaga stabilitas tim, apalagi dengan kondisi skuad yang relatif fit. Jelang laga di San Siro, Roma hanya kehilangan dua pemain: Angelino dan Evan Ferguson. Cedera pergelangan kaki membuat Ferguson harus menepi beberapa pekan. Namun, absennya striker asal Irlandia itu justru membuka peluang bagi Paulo Dybala untuk tampil sebagai ujung tombak semu. Dybala sedang dalam performa yang sangat baik. Ia bisa menjadi masalah besar untuk Milan. Catatan sepuluh gol Dybala ke gawang Rossoneri menjadi bukti bahwa ancaman itu nyata. Di belakang Dybala, Matias Soule dan Bryan Cristante diperkirakan akan mendukung serangan. Keputusan Gasperini menempatkan Cristante—yang notabene gelandang bertahan—lebih maju ke depan menjadi langkah taktis menarik. Formasi yang digunakan kemungkinan besar tetap 3-4-2-1 dengan lini tengah solid berisi El Aynaoui dan Kone. Bagi Milan, laga ini bukan sekadar ujian teknis, tetapi juga ujian mental. Dengan tekanan dari suporter yang menginginkan reaksi cepat, San Siro akan menjadi panggung pembuktian apakah Allegri mampu membawa timnya kembali ke jalur kemenangan melawan salah satu rival terberat musim ini.

Ujian Berat Milan : Menghadapi AS Roma Yang Percaya Diri Dan Dybala Yang Agresif Read More »