Berita Bola – Musim ini terasa seperti titik balik bagi Arda Guler. Dari semula hanya dianggap sebagai prospek muda asal Turki, ia kini menjelma menjadi bagian penting dalam orkestra permainan Real Madrid yang kian memukau di bawah arahan Xabi Alonso.
Dalam usia baru 20 tahun, Guler tampil matang, percaya diri, dan berpengaruh. Ia sudah mencatatkan tiga gol dan tiga assist dari delapan laga La Liga — kontribusi yang menjadikannya pemain kunci di lini tengah Los Blancos.
Hubungannya dengan Kylian Mbappe, kepercayaan dari Carlo Ancelotti, serta bimbingan Alonso membuat kisah Guler di Madrid terasa seperti proses pendewasaan seorang pemain yang tahu betul ke mana langkahnya akan mengarah.
Dalam wawancara bersama L’Equipe Magazine, Guler mengaku bahwa kunci keberhasilannya sejauh ini tak lepas dari hubungannya dengan Kylian Mbappe. Bagi Guler, bintang asal Prancis itu bukan sekadar rekan setim, tetapi mitra di lapangan yang bisa ia pahami tanpa banyak bicara.
“Mbappe? Beberapa orang bilang dia terlalu sering turun ke lini tengah, tapi menurut saya biarkan dia bermain di mana pun dia mau,” kata Guler. “Bakatnya harus dibiarkan bebas. Jika dia mundur sedikit ke tengah, itu bukan tanpa alasan. Dia paham betul tuntutan permainan.”
Kedekatan itu tercermin dalam permainan mereka. “Kualitas kami saling melengkapi. Kami saling memahami dengan baik, hubungan kami berjalan mulus. Kadang kami berbicara sebelum pertandingan dan bilang, ‘Hari ini kita harus melakukan ini atau itu.’ Kadang, tatapan saja sudah cukup,” lanjutnya.
Tak heran jika duet Mbappe–Guler mulai dibandingkan dengan era legendaris Cristiano Ronaldo dan Mesut Ozil. “Saya suka perbandingan antara Cristiano Ronaldo dan Mesut Ozil dengan Kylian Mbappe dan Arda Guler,” ujar Guler. “Mereka mencapai hal-hal hebat, tapi kesuksesan besar selalu diraih oleh tim, bukan hanya dua pemain.”
Perjalanan Guler di Madrid tak langsung mulus. Di musim sebelumnya, di bawah Carlo Ancelotti, ia lebih banyak belajar ketimbang bermain. Namun, Guler menilai pengalaman itu sangat berharga.
“Carlo Ancelotti adalah salah satu pelatih terbesar dalam sejarah. Jangan lupa, dia pernah mengatakan kepada media bahwa suatu hari saya akan menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia,” ujar Guler.
Ia mengakui sudah mempersiapkan diri menghadapi fase sulit sejak awal bergabung. “Ketika saya pindah ke Real Madrid, saya tahu ini adalah klub terbesar di dunia. Namun, sejak latihan pertama, saya tahu saya punya kualitas untuk bermain di sini. Saya tidak pernah ragu akan sukses,” katanya.
Guler juga menyebut peran penting Juni Calafat, kepala tim pemandu bakat Madrid. “Dia menjelaskan rencananya sejak awal. Dia bilang tahun pertama akan sulit, karena tidak mungkin berbeda bagi pemain muda yang baru mengenal Turki. Dia juga menambahkan bahwa saya datang untuk meneruskan pemain seperti Luka Modric dan Toni Kroos. Semuanya jelas dan jujur.”