Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Parma Kalahkan AC Milan Jadi Kado Ulang Tahun Sempurna Buat Fabio Pecchia

Berita Bola – Tim promosi Parma berhasil mengalahkan AC Milan di pekan ke-2 Liga Italia Serie A 2024/2025, pada Sabtu, 24 Agustus 2024. Duel antara tuan rumah Parma melawan Milan di Ennio Tardini ini berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Parma.

Parma unggul cepat melalui gol Dennis Man dari assist Emanuele Valeri di menit ke-2. Milan sempat membalas melalui gol Christian Pulisic dari assist Rafael Leao di menit 66, tapi tuan rumah kemudian memastikan kemenangan dengan gol yang dicetak Matteo Cancellieri dari assist Pontus Almqvist di menit 77.

Parma, yang bermain imbang 1-1 dengan Fiorentina pada pekan pembuka, sukses meraih kemenangan pertamanya. Sebaliknya, setelah imbang 2-2 dengan Torino, Milan menelan kekalahan perdana mereka di era kepelatihan Paulo Fonseca.

Bagi Parma, kemenangan yang diraih bertepatan dengan ulang tahun ke-50 sang pelatih Fabio Pecchia ini merupakan sebuah kemenangan yang hebat.

“Ya, ini adalah ulang tahun yang sempurna,” kata Pecchia, seperti dikutip Football Italia, dengan senyum lebar di wajahnya.

“Cancellieri dan Almqvist tiba 10 hari yang lalu. Beradaptasi dalam situasi seperti itu tidak selalu mudah, terutama dengan latihan yang terbatas, tetapi karakter mereka luar biasa.”

“Saya senang karena meskipun kami menderita, permainan mereka memungkinkan kami untuk meraih kemenangan hebat ini.”

Sebelum ini, musim terakhir Parma di Serie A adalah musim 2020/2021. Setelah tiga musim di Serie B, Parma akhirnya kembali lagi ke kasta tertinggi Italia.

Musim ini, Parma mengawali langkah dengan menawan. Setelah imbang dengan Fiorentina, juara Serie B musim lalu itu menaklukkan Milan.

“Kami harus beradaptasi dengan Serie A, yang sangat berbeda dari Serie B,” lanjut Pecchia.

“Tahun pertama, kami bermain dengan Vazquez sebagai false nine. Tahun lalu, kami bermain di setengah lapangan lawan dengan game plan yang benar-benar berbeda. Tim-tim di sini lebih kuat. Mereka membuat kami berada dalam tekanan lebih besar, dan lapangan selalu terasa lebih terbuka.”

“Saya puas tak cuma dengan babak pertama, tetapi juga dengan babak kedua. Kami tidak hanya bertahan untuk diri kami sendiri. Kami selalu memiliki keinginan untuk maju menyerang dan menang.”