Berita Bola – Juventus sedang menjalani fase yang cukup melelahkan dalam satu tahun kalender terakhir. Pergantian pelatih terjadi begitu cepat, seolah klub belum benar-benar menemukan arah yang pas. Mulai dari Thiago Motta, lanjut ke Igor Tudor, hingga akhirnya Luciano Spalletti dipercaya memegang kendali, semuanya terjadi dalam tempo singkat dan penuh tekanan.
Pergantian dari Motta ke Tudor pada Maret lalu, lalu berlanjut ke perubahan berikutnya sebelum 2025 berakhir, menunjukkan bahwa Juventus masih mencari formula ideal. Namun, kehadiran Spalletti datang dengan ekspektasi yang sedikit berbeda. Manajemen tampak lebih siap memberi waktu dan ruang agar metode kerja sang pelatih benar-benar bisa diterapkan.
Tradisi Tegas, Tapi Tidak Gegabah
Meski dikenal sebagai klub dengan tuntutan hasil tinggi, Juventus sejatinya bukan tipe yang asal memecat pelatih. Sejarah menunjukkan manajemen biasanya menunggu cukup lama sebelum mengambil keputusan besar. Pergantian pelatih baru dilakukan ketika tren negatif dianggap sudah sulit diperbaiki.
Hal ini juga terjadi pada era Motta dan Tudor. Keduanya sempat diberi kesempatan untuk membalikkan keadaan saat performa tim menurun. Namun, ketika sinyal pemulihan tak kunjung terlihat, manajemen akhirnya menarik garis tegas.
Pola ini menjadi pesan jelas bagi Spalletti. Ia paham betul bahwa konsistensi adalah kunci utama untuk bertahan di lingkungan dengan tekanan setinggi Juventus. Selama hasil tetap terjaga, kepercayaan klub akan tetap mengalir.
Pengalaman Spalletti Jadi Pembeda
Salah satu perbedaan paling mencolok di era Spalletti terlihat dari respons tim setelah hasil kurang memuaskan. Pada masa Motta dan Tudor, satu kekalahan sering kali berujung pada rentetan hasil buruk yang membuat momentum hancur.
Di bawah Spalletti, situasinya terasa lebih terkendali. Juventus kini mampu merespons kegagalan dengan cepat, tanpa larut dalam tekanan. Fokus tim bisa segera dikembalikan ke jalur yang benar, sesuatu yang krusial dalam persaingan Serie A yang ketat.
Pengalaman panjang Spalletti di level atas sepak bola Italia jelas berperan besar. Ia tahu kapan harus menekan, kapan harus menenangkan ruang ganti, dan bagaimana menjaga mental pemain tetap stabil.
Stabilitas yang Lama Dinanti
Jika pola ini terus terjaga, Juventus punya peluang besar untuk akhirnya menemukan stabilitas yang selama ini dicari. Meski bayang-bayang masa lalu masih ada, respons tim yang lebih dewasa memberi harapan baru.
Spalletti mungkin bukan solusi instan, tapi pendekatannya terlihat lebih selaras dengan kebutuhan jangka menengah Juventus. Kini, semuanya bergantung pada konsistensi hasil dan kesabaran semua pihak untuk benar-benar memberi proyek ini waktu berkembang.


