Berita Bola – Manchester United kembali dihantui kekhawatiran besar. Bruno Fernandes, sosok sentral di lini tengah Setan Merah, harus menepi setelah mengalami cedera pada laga kekalahan 1-2 dari Aston Villa di Villa Park.
Absennya sang kapten bukan sekadar kehilangan pemain kreatif, tetapi juga berpotensi membuka luka lama yang kerap muncul ketika ia tak berada di lapangan.
Sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013, Manchester United belum benar-benar menemukan kestabilan. Namun, sejak kedatangan Bruno Fernandes dari Sporting CP pada Januari 2020, klub setidaknya memiliki satu fondasi yang relatif konsisten. Gelandang asal Portugal itu menjadi jantung permainan, pemimpin di lapangan, sekaligus sumber kreativitas utama.
Statistiknya berbicara lantang. Fernandes telah mencetak lebih dari 100 gol untuk United dan tercatat sebagai pemain dengan jumlah peluang tercipta terbanyak di Premier League dalam periode tersebut. Lebih dari itu, ia juga dikenal nyaris selalu tersedia, sebuah kualitas langka di tengah padatnya kalender kompetisi.
Sejak bergabung lima tahun lalu, Bruno Fernandes telah mencatatkan 308 penampilan dan kini masuk jajaran 60 besar pemain dengan jumlah laga terbanyak dalam sejarah klub. Menariknya, ia hanya absen dalam 16 pertandingan selama periode tersebut. Namun, rekor Manchester United tanpa dirinya justru mengkhawatirkan.
Dari 16 laga tersebut, United hanya mampu meraih tujuh kemenangan, enam kekalahan, dan tiga hasil imbang. Artinya, Setan Merah gagal memenangkan lebih dari separuh pertandingan saat Fernandes tidak bermain. Situasi ini semakin buruk jika dipersempit ke Premier League. Dari sembilan laga liga tanpa Bruno Fernandes, United hanya menang empat kali.
Yang lebih mengkhawatirkan, United belum pernah meraih kemenangan tanpa Fernandes sejak 2023. Di kompetisi liga, puasa kemenangan bahkan sudah berlangsung sejak 2022. Salah satu kekalahan yang paling disorot adalah tumbangnya United 0-2 di Old Trafford dari Newcastle musim lalu, lawan yang kembali akan dihadapi pada laga Boxing Day.
Absennya Bruno Fernandes bukan hanya soal hilangnya kualitas teknis di lini tengah. Ia adalah pemimpin sejati. Musim ini, Fernandes selalu dipercaya mengenakan ban kapten dalam setiap pertandingan. Energi, intensitas, dan keberaniannya berbicara di lapangan menjadi elemen penting dalam menjaga mental tim.
Kini, Ruben Amorim dihadapkan pada tugas berat: menentukan siapa yang pantas mengisi kekosongan kepemimpinan tersebut. Menghadapi Newcastle yang dikenal kuat di sektor tengah, United membutuhkan figur yang mampu mengatur tempo sekaligus memberi ketenangan.
Nama Casemiro diprediksi akan memegang peran krusial, kemungkinan besar didampingi Manuel Ugarte. Keduanya dituntut tampil dominan, tidak hanya dalam duel fisik, tetapi juga dalam mengendalikan permainan, sesuatu yang selama ini menjadi spesialisasi Bruno Fernandes.
Cedera Bruno Fernandes datang pada momen yang tidak ideal. Rekor masa lalu menunjukkan betapa rapuhnya Manchester United tanpa kehadirannya.
Jika sang kapten benar-benar harus absen, laga-laga ke depan akan menjadi ujian nyata bagi Amorim dan skuadnya: apakah United mampu keluar dari ketergantungan pada satu sosok, atau justru kembali terperosok dalam siklus inkonsistensi yang sudah terlalu akrab bagi para pendukungnya.


