Berita Bola – Real Madrid sedang tidak baik-baik saja di penghujung tahun 2025. Padahal, di awal musim 2025/2026, performa Los Blancos sempat terlihat menjanjikan di bawah arahan Xabi Alonso. Kemenangan 2-1 atas Barcelona di El Clasico bulan Oktober lalu sempat membuat optimisme fans meningkat. Namun setelah itu, grafik permainan Madrid justru menurun tajam.
Hasil kurang maksimal di La Liga dan performa mengecewakan di Liga Champions membuat Madrid kehilangan puncak klasemen. Kekalahan dari Liverpool dan Manchester City, ditambah hasil imbang beruntun di kompetisi domestik, membuat tekanan terhadap Xabi Alonso semakin besar. Bahkan, rumor soal masa depan sang pelatih sempat mencuat ke publik.
Meski begitu, kondisi ini tidak sepenuhnya bisa dibebankan kepada Alonso. Beberapa pemain inti justru tampil di bawah ekspektasi, sehingga strategi yang dirancang sulit berjalan maksimal.
Lini Belakang Real Madrid yang Masih Rapuh
Masalah paling mencolok terlihat di sektor pertahanan. Lini belakang Real Madrid kerap kehilangan konsistensi, baik dari sisi koordinasi maupun duel satu lawan satu. Nama-nama seperti Eder Militao, Antonio Rudiger, hingga Dean Huijsen beberapa kali terlihat salah posisi saat menghadapi serangan lawan.
Kebobolan gol penting dalam laga-laga besar menjadi bukti nyata rapuhnya pertahanan Madrid. Peran bek sayap seperti Dani Carvajal, Ferland Mendy, dan Fran Garcia juga cukup krusial. Ketika mereka gagal membantu serangan atau terlambat turun bertahan, keseimbangan tim langsung terganggu.
Lini Tengah Kehilangan Kendali
Lini tengah yang seharusnya menjadi jantung permainan juga belum tampil stabil. Federico Valverde masih bekerja keras, tetapi kontribusi ofensifnya musim ini dinilai menurun. Di beberapa momen, ia terlihat ragu saat mendapat peluang menyerang.
Aurelien Tchouameni dan Eduardo Camavinga memang masih bisa membantu dari sisi defensif. Namun, Madrid kehilangan sosok pengatur ritme permainan seperti Toni Kroos. Tanpa figur tersebut, aliran bola sering terputus dan permainan menjadi mudah ditebak.
Serangan Terlalu Bergantung pada Mbappe
Di lini depan, Kylian Mbappe menjadi tumpuan utama. Penyerang asal Prancis itu hampir selalu mencetak gol dan kerap menyelamatkan Madrid dari kekalahan. Sayangnya, kontribusi pemain lain belum sepadan.
Vinicius Junior terlihat belum bermain lepas, sementara Rodrygo yang sempat tampil impresif justru tidak selalu mendapat menit bermain konsisten. Ketergantungan berlebihan pada Mbappe membuat daya gedor Madrid mudah dipatahkan.
Masalah Mental dan Ruang Ganti
Di luar teknis, faktor mental juga menjadi sorotan. Kekalahan memalukan di kandang sendiri menunjukkan adanya masalah kepercayaan diri. Absennya sosok pemimpin berpengalaman membuat tim sulit bangkit saat tertekan.
Xabi Alonso kini menghadapi tantangan besar untuk membenahi krisis Real Madrid. Performa pemain yang menurun, masalah mental, hingga badai cedera membuat situasi semakin rumit. Jika tidak segera menemukan solusi, musim yang awalnya menjanjikan bisa berubah menjadi salah satu periode terberat dalam beberapa tahun terakhir.


