Berita Bola – Juventus resmi jadi klub pertama di Italia yang menerapkan Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD) dari Uni Eropa, lengkap dengan standar European Sustainability Reporting Standards (ESRS). Buat ukuran klub Serie A, langkah ini benar-benar jadi babak baru soal transparansi dan cara mereka mengelola klub.
Bukan cuma tempelan, laporan keberlanjutan Juventus kini digabung langsung ke dalam laporan keuangan tahunan mereka. Belum ada klub lain di Italia yang memberanikan diri melangkah sedetail ini. Si Nyonya Tua seakan ingin menunjukkan bahwa kejayaan klub tidak cuma diukur dari trofi, tapi juga dari seberapa besar dampaknya pada lingkungan dan masyarakat.
Di musim 2024/2025, manajemen Bianconeri melakukan penilaian materialitas ganda, metode yang menilai efek klub terhadap lingkungan sekaligus melihat bagaimana risiko ESG dapat memengaruhi kondisi finansial tim. Jadi bukan asal tempel jargon keberlanjutan, tapi benar-benar dianalisis.
Di Allianz Stadium, Juventus memperkenalkan strategi baru bernama Black, White & More. Kerangka ini mencakup semua level organisasi, dari direksi sampai relawan di akar rumput. Tim khusus ESG yang sudah ada sejak 2013 juga semakin diperkuat. Bahkan, target keberlanjutan kini dihubungkan langsung ke sistem bonus para petinggi klub—jadi semua punya tanggung jawab nyata.
Greta Bordino, Chief People, Culture & Sustainability Officer Juventus, menyebut langkah ini sebagai awal baru. Ia menegaskan bahwa komitmen sosial klub bukan hanya slogan, tapi bagian dari identitas Juventus itu sendiri.
Tak berhenti sampai strategi, Juventus juga membuktikan keseriusannya dengan sederet pencapaian. Mereka meraih sertifikasi kesetaraan gender dari Bureau Veritas Italia, sekaligus memenangkan Scudetto Sosial versi Majalah VITA. Penilaian dari Università Cattolica di Milano bahkan memberi mereka skor sempurna di lima kategori strategis. Singkatnya, dalam urusan tanggung jawab sosial, Juventus berada satu langkah di depan klub-klub Italia lainnya.
Program Juventus One melibatkan lebih dari seratus atlet difabel sepanjang musim ini. Tim juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk menghapus stigma negatif soal disabilitas. Kemitraan lama dengan Save the Children terus diperkuat, logo mereka bahkan terpampang di jersi tim utama.
Felice Fabrizio, People & Sustainability Manager Juventus, menegaskan bahwa inklusi adalah bagian dari DNA klub. Targetnya sederhana: membuat Allianz Stadium jadi tempat nyaman untuk semua orang.
Juventus bekerja sama dengan Scuola Superiore Sant’Anna di Pisa untuk menghitung emisi karbon, termasuk emisi dari perjalanan para suporter. Dari data ini, mereka menguji program transportasi umum gratis untuk fans muda dan hasilnya signifikan: emisi yang berhasil ditekan setara dengan penyerapan lebih dari 800 pohon.
Juventus ingin membuktikan bahwa klub besar bukan hanya yang banyak mencetak gol, tapi juga yang peduli pada masa depan bumi.


