Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Sinar yang Redup Terlalu Cepat: Kisah Pahit Raheem Sterling

Berita Bola – Raheem Sterling, salah satu winger Inggris paling terkenal dalam satu dekade terakhir, kini menghadapi masa tersulit dalam kariernya. Pemain berusia 30 tahun itu terasing dari skuad utama Chelsea pada musim 2025/2026 setelah kembali dari masa peminjaman yang tidak berjalan baik di Arsenal. Situasi ini menjadi kontras besar dibanding masa keemasannya beberapa tahun lalu.

Setibanya di Cobham, Sterling tidak kembali ke tim utama. Ia dipaksa berlatih secara terpisah bersama beberapa pemain lain yang juga tidak masuk rencana klub. Enzo Maresca, manajer Chelsea, bahkan mengungkap bahwa ia belum pernah melihat Sterling sejak awal musim karena jadwal latihan mereka berbeda. Kondisi ini jelas menunjukkan bahwa Sterling sudah tidak masuk perhitungan.

Yang membuat situasi semakin rumit adalah keputusan Sterling menolak tawaran dari klub-klub besar Eropa dan Timur Tengah. Bayern Munich, Napoli, hingga beberapa klub Arab Saudi sempat mengajukan minat, tetapi Sterling memilih bertahan di London demi alasan keluarga. Keputusan ini membuatnya berada dalam posisi sulit—tetap di klub, tetapi tanpa kesempatan bermain.

Padahal, Sterling pernah berada di puncak karier. Ia memulai perjalanan profesional di Liverpool, menunjukkan potensi besar sebagai winger muda. Namun, puncaknya terjadi setelah bergabung dengan Manchester City pada 2015. Bersama Pep Guardiola, ia berkembang menjadi pemain yang sangat produktif, mencetak 131 gol dari 339 pertandingan. Ia juga meraih empat gelar Premier League, lima Piala Liga, dan penghargaan individu bergengsi seperti PFA Young Player of the Year.

Performa Sterling mulai menurun setelah ia pindah ke Chelsea pada tahun 2022. Dua musim pertamanya tidak berjalan sesuai harapan. Gol dan kontribusinya menurun drastis, hingga akhirnya dipinjamkan ke Arsenal pada musim 2024/2025. Namun, masa peminjamannya juga gagal—ia hanya mencetak satu gol dalam 28 pertandingan.

Setelah kembali ke Chelsea pada 2025, Sterling tidak lagi mendapat tempat. Ia tidak dimainkan, diasingkan, dan terus berlatih jauh dari skuad utama. Dengan situasi seperti ini, masa depannya di Chelsea menjadi tanda tanya besar.

Kini, Sterling berada di persimpangan jalan. Ia masih memiliki kemampuan, tetapi kebutuhannya untuk tetap di London membuat opsinya semakin terbatas. Masa depannya masih belum jelas, dan kariernya yang dulu gemilang kini berubah menjadi salah satu kisah paling mengejutkan di dunia sepak bola Inggris.