Berita Bola – Luciano Spalletti mulai membuka ruang eksperimen di Juventus. Pelatih asal Italia itu mengisyaratkan adanya perubahan sistem permainan jelang jeda internasional, usai Si Nyonya Tua hanya bermain imbang 0-0 melawan Torino dalam laga pekan ke-11 Serie A di Allianz Stadium, Minggu (9/11) dini hari WIB.
Hasil tersebut memperpanjang tren belum terkalahkan Juventus di bawah arahan Spalletti, tetapi juga memperlihatkan betapa tim ini masih mencari bentuk permainan terbaiknya. Dari tiga laga pertama, Juventus baru sekali menang, atas Cremonese, dan dua kali ditahan imbang, termasuk di Liga Champions melawan Sporting CP.
Dalam laga kontra Torino, Juventus tampil dominan secara penguasaan bola, tetapi gagal memanfaatkan sejumlah peluang emas. Spalletti pun menilai timnya sudah bekerja keras, namun masih butuh penyegaran taktik agar lebih efisien dan berbahaya di sepertiga akhir lapangan.
Usai pertandingan, Spalletti menyampaikan pandangannya kepada awak media. Ia tidak menutup kemungkinan akan mengubah sistem permainan Juventus setelah jeda internasional, terutama dengan komposisi pemain yang fleksibel.
“Tiga pertandingan ini tidak mengubah pendapat saya tentang tim ini,” tambah Spalletti.
“Kami mencoba beberapa hal, mengalami beberapa situasi secara langsung, dan mendapatkan lebih banyak pengetahuan. Ada ruang untuk mengubah formasi juga,” tegas eks pelatih Timnas Italia.
Pelatih berusia 65 tahun itu menilai Juventus memiliki karakteristik pemain yang cukup variatif, sehingga memungkinkan transisi ke berbagai sistem, dari dua penyerang sejajar hingga 4-3-3 klasik.
Saat ditanya tentang kemungkinan bermain dengan dua penyerang tengah, Spalletti memberikan jawaban yang menegaskan fleksibilitasnya sebagai pelatih. Ia tak ragu untuk mengeksplorasi berbagai skema guna memaksimalkan potensi skuad Juventus saat ini.
“Kami juga bisa bermain dengan dua penyerang, itu mungkin. Kami memiliki karakteristik yang tepat. Lois Openda bisa bermain sebagai penyerang tengah atau penyerang pendukung.”
“Kami bisa bermain dengan dua penyerang sayap, atau seorang penyerang tengah, atau formasi 4-3-3. Ini adalah hal-hal yang perlu kami analisis dengan baik,” tegas Spalletti.


