Berita Bola – Scott Parker secara terbuka mengakui Arsenal punya semua bahan untuk menjuarai Liga Inggris. Pengakuan ini datang setelah timnya, Burnley, takluk dari The Gunners.
Kemenangan Arsenal dipastikan lewat gol Viktor Gyokeres dan Declan Rice di babak pertama. Hasil ini juga menandai clean sheet ketujuh beruntun mereka di semua kompetisi.
Pasukan Mikel Arteta tampil dominan meski sedikit mengendur di babak kedua. Mereka kehilangan Gyokeres dan Martin Zubimendi yang ditarik keluar. Arsenal tetap perkasa walau tanpa Odegaard, Havertz, dan Gabriel Jesus. Kemenangan ini memperlebar jarak mereka di puncak klasemen.
Manajer Burnley, Scott Parker, tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada The Gunners. Ia mengakui timnya kalah kelas di laga tersebut. Baginya, Arsenal adalah tim yang sangat komplet. Mereka memiliki semua elemen yang dibutuhkan untuk menjadi kampiun.
“Mereka tim yang sangat, sangat bagus,” aku Parker dalam konferensi pers pasca laga.
“Mereka adalah tim yang saya yakini memiliki setiap bahan untuk maju dan memenangkan liga tahun ini,” tegasnya.
Parker menyoroti kekuatan Arsenal yang merata di segala aspek. Mulai dari bertahan, menyerang, hingga skema bola mati. Ia pasrah mengakui bahwa Burnley tidak mampu mengimbangi level top tersebut. Arsenal terlalu tangguh di setiap faset permainan.
“Di setiap faset permainan mereka, secara defensif, secara menyerang, bola mati, mereka adalah tim top, top,” ujar Parker.
“Kami hanya sedikit tertinggal hari ini.”
Parker kemudian merinci mengapa set piece Arsenal begitu mematikan. Gol pertama Gyokeres yang berawal dari skema sepak pojok menjadi bukti nyata.
Menurutnya, kehebatan bola mati Arsenal bukan hanya soal Gabriel atau Saliba. Ini adalah kombinasi sempurna dari pengambil umpan, timing, dan fisik.
“Ini bukan hanya tentang mereka berdua (Gabriel dan Saliba). Anda punya pengambil umpan. Setiap kali Anda memintanya ditempatkan di tiang jauh, bola itu pergi ke tiang jauh,” papar Parker.
“Anda juga memiliki timing lari, fisik dari lari tersebut dan mereka sangat bagus dalam hal itu. Selain bakat alami yang mereka miliki dan kemauan untuk menyerang bola, terkadang itu sulit,” tandasnya.


