Berita Bola – Josko Gvardiol mengungkap kisah mengejutkan tentang masa mudanya sebelum menjadi salah satu bek termahal di dunia. Pemain internasional Kroasia itu ternyata pernah hampir meninggalkan sepak bola demi mengejar karier di dunia basket.
Gvardiol kini dikenal sebagai bagian penting dari Manchester City setelah dibeli dari RB Leipzig pada Agustus 2023 dengan nilai 77 juta pounds. Namun jauh sebelum itu, ia sempat kehilangan semangat untuk terus berkarier di sepak bola.
Saat berusia 16 tahun dan masih memperkuat tim muda Dinamo Zagreb, Gvardiol mengalami masa sulit karena jarang mendapatkan kesempatan bermain. Kondisi tersebut membuatnya mulai melirik olahraga lain sebagai jalan keluar dari kejenuhan.
Pilihan hatinya kala itu jatuh pada basket, olahraga yang juga digemari teman-temannya. Ia bahkan sempat berpikir serius untuk meninggalkan sepak bola demi mencari kebahagiaan baru.
Meski sempat ragu, Gvardiol akhirnya bertahan dan meniti jalannya menuju tim utama Dinamo Zagreb. Keputusannya terbukti tepat setelah ia menjadi bagian penting klub dalam meraih gelar ganda domestik di Kroasia.
Performa impresifnya bersama Dinamo membuat RB Leipzig membayar 16 juta pounds untuk memboyongnya ke Jerman. Transfer itu menjadi rekor baru untuk pemain remaja asal Kroasia pada saat itu.
“Saya sempat berpikir untuk berhenti karena saya juga menyukai basket,” ujar Gvardiol kepada BBC Sport. “Saya tidak yakin dengan sepak bola lagi karena ketika datang ke tempat latihan, saya tidak merasa bahagia.”
“Saya hanya mencoba mencari solusi lain agar bisa merasa lebih senang, karena semua teman saya bermain basket,” lanjutnya.
Setelah tampil luar biasa di Jerman dengan 87 penampilan bersama Leipzig, Gvardiol akhirnya bergabung dengan Manchester City pada 2023. Nilai transfernya membuatnya menjadi bek termahal kedua di dunia setelah Harry Maguire.
Pemain berusia 23 tahun itu mengakui bahwa dirinya tidak pernah membayangkan bisa bermain di level setinggi ini. Ia menyebut perjalanan kariernya sebagai sesuatu yang luar biasa dan tidak pernah terpikir sebelumnya.
“Mimpi saya tentu menjadi pesepak bola profesional, tapi saya tidak menyangka akan sejauh ini,” ucap Gvardiol. “Kalau lima tahun lalu seseorang bertanya, apakah saya akan bermain di Manchester City pada 2023 atau 2024, saya pasti bilang tidak mungkin.”
Kini, Gvardiol menjadi elemen penting dalam sistem pertahanan Pep Guardiola. Tidak ada bek Premier League lain yang mencetak gol lebih banyak darinya sejak kedatangannya, dengan torehan sembilan gol.
Konsistensi Gvardiol menjadi salah satu kunci sukses Manchester City musim lalu. Ia tampil dalam 55 dari 61 pertandingan di semua kompetisi dan hanya absen selama 140 menit di Premier League.
Gvardiol mengaku selalu ingin bermain dalam kondisi apa pun demi membantu tim. Ia merasa tanggung jawabnya sebagai pemain besar menuntutnya untuk terus berjuang di setiap pertandingan.
“Di kepala saya musim lalu, saya berpikir tidak peduli bagaimana kondisi saya, saya hanya ingin bermain,” kata Gvardiol. “Saya ingin terus berkompetisi dan membantu tim sebisa mungkin.”
Pep Guardiola pun memberikan pujian tinggi untuk anak asuhnya itu. “Kita tidak boleh lupa bahwa musim lalu ia adalah salah satu pemain paling penting,” ujar Guardiola. “Ia masih sangat muda, punya fisik luar biasa, bisa bermain di dua posisi, dan selalu ingin berkembang. Itu akan membuatnya menjadi pemain yang lebih baik.”


