Berita Bola – Real Madrid kini memiliki dua penyerang kelas dunia yang menjadi sorotan publik. Namun, menyatukan potensi besar Vinicius Junior dan Kylian Mbappe menjadi harmoni di lapangan ternyata bukan perkara sederhana.
Mengutip laporan MARCA, keduanya masih berusaha menemukan pola permainan yang membuat kerja sama terasa hidup. Musim lalu menjadi bukti bahwa duet ini belum sepenuhnya menyatu.
Dari 47 laga bersama musim lalu, mereka hanya mampu mencetak gol di pertandingan yang sama sebanyak delapan kali. Capaian itu jelas belum sesuai ekspektasi klub sebesar Real Madrid.
Delapan laga tersebut tercatat melawan Real Sociedad, Espanyol, Celta Vigo (dua kali), Atalanta, Pachuca, Salzburg, dan Rayo Vallecano. Setelah melawan Rayo pada 9 Maret, tren itu justru terhenti.
Sejak duel kontra Rayo Vallecano, Mbappe dan Vinicius tampil bersama di 13 dari 22 laga berikutnya. Namun, tak satu pun berakhir dengan gol dari keduanya sekaligus.
Kontribusi dalam bentuk assist juga belum memuaskan. Vinicius memberi lima assist untuk Mbappe, sedangkan Mbappe hanya membalas dengan dua assist.
Bagi Real Madrid yang selalu menuntut standar tertinggi, angka tersebut jauh dari ideal. Klub ingin melihat lebih dari sekadar aksi individu, melainkan sinergi tajam di lini depan.
Kehadiran Vinicius dan Mbappe tidak hanya menambah kekuatan, tetapi juga menjadi simbol era baru Los Blancos. Tantangan utamanya adalah membuat keduanya saling melengkapi.
Xabi Alonso harus memastikan permainan mereka terhubung dengan baik, bukan sekadar berburu gol. Konsistensi dan kecocokan akan menjadi kunci.
Jika chemistry ini terbangun, Real Madrid bisa berubah dari tim hebat menjadi kekuatan yang tak terbendung di semua kompetisi.
