Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Ujian Xabi Alonso : Jude Bellingham Dan Puzzle Lini Serang Real Madrid

Berita Bola – Musim baru telah tiba, dan Xabi Alonso langsung menghadapi teka-teki besar sebagai pelatih baru Real Madrid. Salah satu tantangan terbesarnya adalah memaksimalkan Jude Bellingham. Ini terjadi di tengah kepadatan bintang di lini serang tim.

Bellingham tampil luar biasa pada musim pertamanya di Bernabeu. Ia mencetak 23 gol dari posisi gelandang serang. Namun, performanya menurun drastis setelah digeser ke peran lebih dalam dan melebar. Pergeseran ini terjadi untuk memberi ruang bagi Kylian Mbappe musim lalu.

Kini, pertanyaan yang muncul adalah: bagaimana Alonso dapat menempatkan Bellingham di posisi terbaiknya? Ini harus dilakukan tanpa mengorbankan peran vital pemain besar lain seperti Mbappe dan Vinicius Junior.

Dalam laga Piala Dunia Antarklub 2025 melawan Pachuca, Alonso awalnya menempatkan Bellingham di sisi kiri tengah formasi 4-3-3. Namun, situasi berubah drastis saat Raul Asencio mendapat kartu merah pada menit ke-7. Kejadian ini memaksa Madrid beralih ke formasi 4-4-1 dengan Bellingham lebih sentral.

Hasilnya langsung terlihat. Dua menit setelah Alonso memberikan instruksi baru saat cooling break, Bellingham menyelinap masuk dari lini kedua. Ia menerima bola dari Fran Garcia, dan melepaskan tembakan akurat ke pojok gawang. Gol tersebut menjadi titik balik bagi Madrid yang bermain dengan 10 orang.

“Ketika Bellingham datang dari belakang dan menyusup ke kotak penalti, dia luar biasa,” ujar Christian Vieri kepada DAZN. Ia menambahkan, “Gol itu spektakuler, dan memang itulah posisi terbaiknya.”

Statistik mendukung pernyataan itu: Musim ketika ia bermain lebih bebas dan sentral, Bellingham mencetak lebih dari 20 gol. Namun, produksinya menurun tajam saat digeser lebih dalam demi mengakomodasi Mbappe.

Xabi Alonso memang belum lama menjabat, tetapi ia langsung dibebani tanggung jawab besar. Ia harus membuat semua pemain bintangnya merasa nyaman tanpa mengorbankan keseimbangan tim. Dan di sinilah letak tantangan terbesarnya.

Jon-Obi Mikel, mantan gelandang Chelsea, menyebut peran alami Bellingham sangat penting. “Tak ada yang bisa menghentikan Jude saat ia datang dari lini tengah. Dia punya tenaga dan determinasi. Dia bisa jadi pemain sangat spesial.”

Namun, Alonso harus berurusan dengan ego dan posisi Mbappe serta Vinicius. “Mbappe jelas ingin bermain di sisi kiri, tapi itu posisi Vinicius. Dan Mbappe tak nyaman sebagai penyerang tengah. Ini dilema besar,” lanjut Mikel.

Masalah serupa juga sempat menghantui era Carlo Ancelotti. Kini, giliran Alonso harus mencari cara agar para bintangnya tidak bermain sebagai individu. Sebaliknya, mereka harus berfungsi sebagai bagian dari satu unit tim yang solid.

Satu hal yang pasti: Alonso tidak punya waktu lama untuk bereksperimen. Di Real Madrid, tuntutan akan trofi selalu datang cepat. Memaksimalkan peran Bellingham akan menjadi kunci, terutama jika ingin mengembalikan dominasi di La Liga dan Eropa.

Formasi, fleksibilitas, dan manajemen ego akan menentukan apakah era Alonso akan berakhir sukses atau menjadi pengulangan masalah yang sama. Semua mata kini tertuju pada pria yang pernah bersinar di lini tengah Madrid, dan kini ditantang untuk menyalurkan kejayaan itu dari sisi lapangan.