Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Terungkap, Sandro Tonali Tak Pernah Minta Dijual AC Milan

Berita Bola – Gelandang Newcastle, Sandro Tonali, bercerita mengenai proses perpindahannya dari AC Milan, tempat di mana ia pernah dianggap sebagai calon simbol klub.

Sejak kecil, Tonali merupakan penggemar berat Milan. Ketika Milan merekrutnya dari Brescia pada musim panas 2020, itu menjadi momen yang sangat berarti baginya.

Pada musim berikutnya, Tonali dengan sukarela menerima pemotongan gaji agar Milan bisa mengamankan transfer permanennya.

Kerelaan itu membuat Tonali menjadi favorit di kalangan pendukung tim beralias Il Rossoneri (Si Merah-Hitam).

Tonali kemudian berperan penting dalam membantu Milan meraih scudetto di musim 2021-2022, yang menjadi gelar juara Liga Italia klub pertama klub sejak 2010-2011.

Dengan tanggal lahir yang sama dengan legenda klub Franco Baresi, Tonali dianggap bisa menjadi wajah Milan untuk waktu yang lama.

Namun, pada musim panas 2023, keputusan mengejutkan diambil oleh Milan dengan menjual Tonali ke Newcastle United senilai 70 juta euro, menjadikannya pemain Italia termahal dalam sejarah.

Tonali mengungkapkan bahwa ia tidak pernah meminta untuk dijual. Tetapi, ia menghormati keputusan Milan karena kecintaannya pada klub tersebut.

Keputusan ini memberi Milan dana untuk mendatangkan pemain baru. Tonali juga menyoroti bahwa saat ini, memiliki pemain yang menjadi simbol klub adalah hal yang sulit dicapai.

“Itu sulit, Anda tidak bisa memutuskan sendiri,” kata Tonali.

“Ini adalah dunia yang penuh dengan uang, untuk pemain maupun klub.”

“Ketika Anda bilang tidak, juga harus ada kata tidak dari klub. Dalam negosiasi, sulit untuk mendapatkan 2 ya atau 2 tidak, selalu ada salah satu ya dan tidak.”

“Di klub besar, dengan uang banyak dipertaruhkan di sana, pemain sebagai simbol tim menjadi sebuah utopia.”

Tonali juga mengingat momen berharga saat ia memakai ban kapten Milan, termasuk dalam pertandingan melawan Empoli, Torino di Coppa Italia, dan Chelsea di Liga Champions.

“Dengan transfer saya, di satu sisi saya kehilangan sesuatu tetapi di sisi lain saya juga memberikan sesuatu. Itu adalah membantu Milan menjaga buku kasnya tetap seimbang,” ujarnya.

Tonali percaya bahwa kepindahannya ke Inggris membantunya tumbuh dan berkembang.

“Liga Inggris memperkaya saya bukan hanya dalam segi ekonomi,” tambahnya.

“Saya menemukan klub baru, sepak bola baru, bahasa baru. Saya tidak menyesal pindah ke Newcastle.”

Tonali mengakui bahwa dirinya menyimpan keinginan untuk kembali ke AC Milan suatu saat nanti. Kendati demikian, hal itu bukanlah fokusnya saat ini.