Berita Bola – Manchester United berpotensi menghadapi biaya besar jika memutuskan untuk memecat Ruben Amorim di musim panas ini. Sang pelatih memiliki klausul dalam kontraknya yang menjamin pembayaran penuh sisa kontraknya jika ia dipecat.
Amorim menandatangani kontrak 2,5 tahun dengan gaji sekitar £6 juta per tahun (sekitar Rp124 miliar). Jika Manchester United mengambil keputusan untuk mengakhiri kontraknya lebih awal, mereka harus membayar sisa gaji Amorim secara penuh sebesar £12 juta (sekitar Rp248 miliar), menurut laporan The Sun.
Selain itu, staf kepelatihan yang dibawa Amorim dari Sporting juga memiliki perlindungan finansial serupa. Jika mereka ikut diberhentikan, total biaya kompensasi yang harus dibayar United bisa mencapai £20 juta (sekitar Rp413 miliar).
Manchester United saat ini sedang terpuruk di peringkat 15 klasemen Premier League 2024/2025. Sejauh ini Amorim belum berhasil mengangkat performa Setan Merah dan rumor pemecatannya mulai beredar.
Manchester United saat ini tengah menghadapi tekanan keuangan besar. Laporan keuangan terbaru menunjukkan klub memiliki utang lebih dari £1 miliar (sekitar Rp20 triliun), termasuk £300 juta (sekitar Rp6 triliun) yang masih harus dibayarkan ke klub lain untuk biaya transfer.
Sementara itu, performa tim di bawah Amorim belum membaik. Dalam 15 pertandingan Premier League, United hanya meraih empat kemenangan dan delapan kekalahan. Amorim sendiri mengakui kesulitan yang ia hadapi sejak bergabung.
“Saat memulai musim, semuanya berbeda,” kata Amorim. “Di pramusim, Anda punya waktu untuk mengubah banyak hal. Itu pilihan saya, saya tahu ini akan sulit.”
United sedang mencari cara untuk memperbaiki kondisi finansial mereka. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah menjual hak klausul penjualan beberapa mantan pemain mereka.
Scott McTominay, Mason Greenwood, Facundo Pellistri, dan Hannibal Mejbri termasuk pemain yang masih memiliki klausul penjualan di kontrak mereka. Jika klausul ini dijual ke klub lain, United bisa mendapatkan dana tambahan untuk memperbaiki neraca keuangan mereka.
Sir Jim Ratcliffe, yang kini memiliki kendali dalam pengelolaan klub, juga berencana melakukan pemangkasan staf. Setelah memecat 250 karyawan tahun lalu, ia dikabarkan akan memangkas 200 pekerja tambahan dalam waktu dekat.


