Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Berita Bola

Permainan Real Madrid Belum Di Level Top, Ada Hubungannya Dengan Kylian Mbappe?

Berita Bola – Juara bertahan Liga Spanyol, Real Madrid masih bermain angin-anginan sepanjang musim 2024/2025 ini. Tim berjuluk Los Blancos tersebut belum bermain di level tertinggi buat meraih kemenangan dengan performa yang impresif. Situasi Madrid memang tidak buruk. Saat ini mereka ada di peringkat dua klasemen sementara La Liga 2024/2025, dengan mengoleksi 21 poin dari 9 laga, sudah 6 kali menang. Namun, bukan berarti skuad Carlo Ancelotti bebas dari masalah. Mereka sudah beberapa kali tampil mengecewakan, termasuk yang terbaru kekalahan pahit dari Lille di Liga Champions. Ancelotti sendiri mengaku khawatir setelah melihat timnya dikalahkn Lille beberapa waktu lalu. Lantas, apa yang terjadi dengan Madrid? Situasi Madrid juga diperhatikan oleh mantan pelatih, Bernd Schuster. Menurutnya, jelas bahwa saat ini Madrid sedang berada dalam masa adaptasi. Schuster menyoroti kedatangan Kylian Mbappe, superstar baru. Bukan hanya Mbappe yang perlu beradptasi, Madrid sebagai tim pun demikian. “Terkadang, pemain seperti dia bergabung dengan membawa kualitas tinggi. Biasanya situasi jadi lebih mudah, tapi terkadang juga bisa menjadi sulit,” kata Schuster. “Menurut saya, ini juga pengaruh jumlah pertandingan. Mbappe tahu apa yang harus dilakukan, hanya masalah waktu. Namun, seluruh tim juga harus sedikit membuat perubahan, bukan hanya dia.” Ucapan Schuster ada benarnya. Musim ini Mbappe juga butuh cukup lama untuk menunjukkan permainan terbaiknya di Madrid. Beberapa laga awal, Mbappe sempat kesulitan dan tidak bisa mencetak gol. Sejauh ini, Mbappe telah mencetak total 5 gol dan 1 assist dalam 8 pertandingan di La Liga. Angka yang tidak buruk, tapi untuk pemain selevel Mbappe, seharusnya masih bisa lebih baik lagi.

Permainan Real Madrid Belum Di Level Top, Ada Hubungannya Dengan Kylian Mbappe? Read More »

Masalah Timnas Inggris : Kebanyakan Pemain Bintang, Tetapi Tim Gak Seimbang

Berita Bola – Timnas Inggris kembali bermain dengan wajah yang sama. Skuad mereka dipenuhi pemain bintang, namun koordinasi antarpemain sangat buruk. Hasilnya, Inggris kalah secara mengejutkan dengan skor 1-2 saat menghadapi Yunani. Jumat 11 Oktober 2024, Inggris meladeni Yunani di Wembley Stadium dalam duel lanjutan Grup F UEFA Nations League B 2024/2025. Pertandingan berlangsung tidak sesuai harapan. Inggris memang mendominasi, mencatatkan 60% penguasaan bola di babak pertama, tapi serangan-serangan mereka buruk. Gol hiburan Inggris dicetak Jude Bellingham di menit ke-87, tapi ujung-ujungnya mereka kalah. Tim Inggris saat ini ditangani oleh pelatih interim, Lee Carsley. Awalnya Carsley diharapkan bisa membawa perbedaan, tapi nyatanya dia terjebak di lubang yang sama. Sudah sejak lama, pelatih Inggris selalu kesulitan membentuk tim yang seimbang. Ada terlalu banyak bintang, dan ketika bintang-bitang itu disatukan dalam satu tim, hasilnya belum tentu positif. Kekalahan dari Yunani menunjukkan masalah itu dengan jelas. Starting XI Inggris diisi oleh Cole Palmer, Jude Bellingham, Phil Foden, Bukayo Saka, dan Anthony Gordon. Nahas, semua pemain itu tampil mengecewakan. Carsley sedikit memaksakan diri dengan susunan pemain tersebut. Inggris bahkan bermain tanpa striker demi Bellingham dan Foden bisa turun bersama. Situasi Inggris juga diperhatikan oleh analis Sky Sports, Zinny Boswell. Menurutnya, tantangan pelatih Inggris memang dalam memilih skuad, Pelatih harus tegas dan berani mencoret pemain bintang demi skuad yang ideal. “Inggris membutuhkan pelatih yang cukup berani untuk mencoret pemain bintang, pelatih yang memiliki wibawa untuk menghadapi dampak setelah membuat keputusan besar,” kata Boswell. “Dan Carsley tampaknya tidak cocok untuk posisi tersebut. Bahkan pekerjaan ini terlalu sulit bagi pelatih yang jauh lebih berpengalaman, apalagi untuk pelatih sementara,” tutupnya.

Masalah Timnas Inggris : Kebanyakan Pemain Bintang, Tetapi Tim Gak Seimbang Read More »

Bruno Fernandes Mengaku Salah Dan Harus Berubah Lebih Baik Demi MU

Berita Bola – Kapten Manchester United, Bruno Fernandes menjalani dua pekan terakhir dengan berat. Pemain asal Portugal tersebutu sulit buat menunjukkan permainan terbaiknya di level klub. Bahkan Bruno mendapatkan kartu merah secara beruntun dalam rentang hitungan hari. Saat ini, Bruno tegah bersama dengan tim Portugal selama jeda internasional setelah menjalani pekan yang sulit bersama Manchester United. Dalam periode sepakan, dia diusir dari lapangan dalam dua pertandingan beruntun. Bruno awalnya mendapat kartu merah langsung saat melawan Tottenham di Liga Inggris, meski hukuman itu kemudian dibatalkan. Namun, dia kembali diusir setelah menerima dua kartu kuning dalam pertandingan melawan Porto di Liga Europa. Muncul dugaan bahwa Bruno kelelahan, sehingga sulit memberikan performa terbaiknya. Gelandang 30 tahun itu memang hampir tidak pernah absen, selalu bermain dari laga ke laga. “Ketika saya berbicara soal momen buruk, hal ini terkait dengan dua kali diusir dari lapangan di minggu yang sama, yang menurut saya tidak adil. Kartu merah pertama dibatalkan, sementara yang kedua, karena merupakan kartu kuning, tidak bisa dibatalkan,” kata Bruno. “Namun, hal-hal seperti ini adalah bagian dari sepak bola dan saya tidak bisa terus menyesalinya. Saya bertanggung jawab atas apa yang terjadi di momen tersebut,” kata Bruno. “Di klub, saya harus segera meningkatkan performa begitu saya kembali. Gol-gol akan datang, dan saya juga harus bertanggung jawab untuk itu, karena dalam beberapa tahun terakhir saya mencetak banyak gol dengan konsisten,” lanjut Bruno. “Saya berharap bisa segera mencetak gol begitu kembali untuk membantu klub meraih kemenangan dan mencapai level terbaiknya,” tandasnya.

Bruno Fernandes Mengaku Salah Dan Harus Berubah Lebih Baik Demi MU Read More »

Di Awal Musim Terlihat Meyakinkan, Kini MU Berubah Drastis

Berita Bola – Sebelum musim 2024/2025 bergulir, Manchester United sempat menunjukkan potensi yang meyakinkan. Setan Merah kedatangan banyak pemain bagus, Erik ten Hag juga memasuki musim ketiganya. Tetapi, kini situasi berubah dengan cepat. MU ternyata kembali tersandung di lubang yang sama, bahkan mungkin lebih buruk. Setan Merah mencatatkan awal musim terburuk di Liga Inggris dengan catatan 8 poin dari 7 pertandingan. Performa MU juga mengecewakan, jauh di bawah ekspektasi. Ten Hag tidak bisa mengembangkan tim secara signifikan. MU bahkan masih bermain tanpa identitas yang jelas. Situasi MU juga diperhatikan oleh pakar Premier League, Graeme Souness. Awal musim, sekitar lima pekan yang lalu, Souness sebenarnya sempat yakin performa MU akan lebih baik dari musim lalu. Namun, kini setelah sekitar dua bulan berjalan, Souness mengubah pendapatnya. MU masih mengalami masalah yang sama. “Penilaian saya terhadap Manchester United bulan lalu adalah saya kira mereka akan tampil lebih baik musim ini, tapi lima pekan terakhir menunjukkan bahwa saya mungkin salah,” kata Souness. “Saya melihat permainan mereka lawan Crystal Palace, mereka main bagus, dan mungkin bisa menang. Namun, saat lawan Tottenham mereka main buruk, bahkan sebelum Bruno Fernandes dihukum kartu merah.” Menurut Souness, masalah performa buruk MU sekarang harus dibebankan di pundak Erik ten Hag. Pelatih yang bertanggung jawab mengembangkan tim. Apalagi Ten Hag yang memilih banyak pemain sendiri. “Poin utamanya adalah ini: banyak pemain yang sebenarnya bisa tampil lebih baik dari yang mereka tunjukkan sekarang, dan itu menjadi tanggung jawab Ten Hag, sebab tugas utama manajer adalah mengeluarkan potensi terbaik dari para pemainnya,” sambung Souness. “Klub telah menghabiskan banyak uang musim panas lalu, tapi baik Manuel Ugarte, Matthijs de Ligt, maupun Noussair Mazraoui belum cukup meyakinkan saya,” tandasnya.

Di Awal Musim Terlihat Meyakinkan, Kini MU Berubah Drastis Read More »

Conor Gallagher Merupakan Tumbal Dari Transfer Mahal Chelsea

Berita Bola – Conor Gallagher, merupakan pemain asli dari akademi Chelsea, mesti ditumbalkan di bursa transfer musim panas kemarin. Gallagher dilepas ke Atletico Madrid yang membuat sebagian besar pendukung The Blues terkejut. Betapa tidak, musim 2023/2024 lalu, Gallagher adalah salah satu pemain terbaik dengan performa konsisten. Dia juga terbukti bisa berkontribusi dalam gol dan assist. Permainannya terus berkembang. Namun, gelandang 24 tahun itu lama-lama tersingkirkan setelah Chelsea mendatangkan dua superstar. The Blues mengeluarkan ratusan juta pounds untuk merekrut Enzo Fernandez dan Moises Caicedo. Mau tak mau , Gallagher pun harus meninggalkan tim, baik untuk membantu meringankan beban finansial maupun untuk membuka ruang. Situasi Gallagher juga diperhatikan oleh Alan Shearer, legenda Inggris. Menurutnya, transfer ke Atletico adalah bukti bahwa Gallagher telah jadi korban. Chelsea mendatangkan dua gelandang mahal dan mau tak mau pemain-pemain mahal itu harus dimainkan. Karena itu, Gallagher pun terbuang. “Masalah yang dihadapi Gallagher terjadi ketika Chelsea mulai mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk pemain seperti Moises Caicedo dan Enzo Fernandez,” kata Shearer. “Pada saat itu, tentu akan sulit bagi pemain lokal seperti Gallagher untuk bertahan dan mendapatkan menit bermain, karena pada dasarnya, pemain-pemain baru tersebut harus dimainkan untuk menjustifikasi besarnya biaya transfer mereka.” Intinya, Shearer melihat bahwa keputusan Gallagher meninggalkan tim adakan keputusan terbaik baginya pribadi. Mau tak mau Gallagher harus meninggalkan Chelsea demi mendapatkan menit bermain. “Situasi itu membuat pemain seperti Gallagher harus membuat keputusan, karena jika tidak bermain secara reguler, dia akan selalu jadi pilihan nomor dua,” sambung Shearer. “Selain itu, pemain baru juga akan selalu mendapatkan gaji yang lebih besar,” tandasnya.

Conor Gallagher Merupakan Tumbal Dari Transfer Mahal Chelsea Read More »

UEFA Nations League A 2024/2025, Timnas Belanda Menang 2-1 Atas Bosnia Herzegovina

Berita Bola – Jerman berhasil mendapatkan poin penuh ketika bertandang ke Bosnia Herzegovina dengan kemenangan 2-1 pada pertandingan ketiga League Grup 3 UEFA Nations League yang digelar di Bilino Polje Stadium pada Sabtu dini hari WIB. Deniz Undav mengemas dua gol untuk pasukan Julian Nagelsmann pada babak pertama, sedangkan Bosnia memperkecil ketertinggalan melalui penyerang veteran Edin Dzeko. Kemenangan ini memperkuat posisi Jerman di puncak klasemen Grup 3 dengan 7 poin dari tiga pertandingan. Sedangkan Bosna di dasar grup, demikian laman UEFA pada Sabtu. Jalannya Pertandingan : Meski berstatus tamu, Jerman mendominasi laga yang memaksa Bosnia terus bertahan. Tekanan Jerman membuahkan hasil pada menit ke-30. Menerima umpan dari Wirtz, Undav menuntaskannya dengan penyelesaian akurat guna mengubah kedudukan menjadi 1-0. Dua menit menit berselang Kleindienst sempat bikin gol. Gol tersebut tapi kemudian dianulir akibat offside. Jerman benar-benar bisa menggandakan keunggulan di menit ke-36. Undav mencetak gol keduanya di laga ini. Umpan Maximilian Mittelstadt dari sisi kiri bisa disontek Undav di depan gawang. Jerman unggul 2-0. Skor tersebut bertahan hingga turun minum. Selepas jeda, Undav bikin hat-trick. Namun kemudian golnya itu dianulir usai meninjau VAR karena offside. Gol Jerman kembali dianulir akibat offside di menit ke-68. Kali ini, aksi Serge Gnabry menggetarkan jala Bosnia tak diitung sebagai gol. Dua menit berselang justru Bosnia yang bisa menipiskan ketinggalan. Edin Dzeko tak terkawal dengan baik saat mendapat kiriman sepak pojok. Sundulannya tak kuasa dibendung Alexander Nubel. Bosnia memburu gol penyama kedudukan di sisa laga. Namun, Jerman tampil disiplin mempertahankan keunggulan 2-1 hingga laga tuntas. Hasil ini membawa Jerman ke puncak klasemen Grup 3 dengan raihan tujuh poin dari tiga laga. Nationalelf unggul dua poin dari Belanda di posisi kedua. Sementara, Bosnia menempati posisi juru kunci. Mereka baru meraih satu poin.

UEFA Nations League A 2024/2025, Timnas Belanda Menang 2-1 Atas Bosnia Herzegovina Read More »