Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Berita Bola

Lawan Arsenal, Siapa Yang Akan Jadi Ujung Tombak Manchester United?

Berita Bola – Ruben Amorim masih bingung siapa yang menjadi ujung tombak Manchester United saat melawan Arsenal. Rasmus Hojlund yang biasanya mengisi lini depan sedang paceklik gol. Manchester United vs Arsenal pada laga lanjutan Liga Inggris berlangsung di Old Trafford pada Minggu (9/3/2025). Setan Merah menghadapi laga ini dengan situasi yang kurang baik. MU kini terpuruk di peringkat ke-14 Liga Inggris dengan 33 poin. Mereka juga hanya sekali menang dalam lima laga terakhir. Salah satu sebab terpuruknya MU adalah tumpuknya lini depan mereka. MU baru bikin 33 gol di Liga Inggris 2024/2025. Rasmus Hojlund yang diharapkan bisa menjadi mesin gol MU baru bikin tujuh gol di semua ajang musim ini. Penyerang asal Denmark ini bahkan puasa gol dalam 19 laga terakhir. Opsi selain Hojlund di lini depan adalah Chido Obi-Martin. Penyerang muda berusia tahun ini diberi kesempatan bermain dalam beberapa laga terakhir. Manajer MU, Ruben Amorim, belum memutuskan siapa yang bermain sebagai ujung tombak saat melawan Arsenal. Ia mengakui bahwa lini depan timnya dalam masalah. “Semua orang bisa menjadi starter. Jika mereka berlatih besok [Jumat], jika mereka bermain hari ini [Kamis], mereka harus siap. Chido ada dalam daftar, jadi dia bisa bermain,” ujar Amorim dikutip dari situs MU. Pria asal Portugal ini menilai bahwa penyerang MU butuh untuk mencetak gol untuk mengembalikan kepercayaan diri mereka. Namun tugas tersebut takkan mudah saat melawan Arsenal. The Gunners jadi tim dengan pertahanan terbaik di Liga Inggris dengan baru kebobolan 23 gol musim ini. Hal tersebut mengantarkan Arsenal ke peringkat kedua Liga Inggris dengan 54 poin tertinggal 13 angka dari Liverpool di puncak klasemen. “Anda hanya memberikan gagasan kepada mereka tentang gerakan-gerakan yang terkadang kami lakukan hari ini. Kami harus bekerja keras dan menunjukkannya itu. Namun pada akhirnya, mereka harus mencetak gol. Jika mereka mencetak satu gol, itu akan jauh lebih mudah sehingga yang terpenting dia harus mencetak gol,” jelas Amorim.

Lawan Arsenal, Siapa Yang Akan Jadi Ujung Tombak Manchester United? Read More »

Hadapi Arsenal Di Old Trafford, MU Harus Waspadai Ethan Nwaneri

Berita Bola – Ethan Nwaneri patut diwaspadai oleh Manchester United saat berjumpa dengan Arsenal. Apalagi, Setan Merah harus kehilangan Patrick Dorgu di sektor bek kiri. Manchester United vs Arsenal pada laga lanjutan Liga Inggris bakal berlangsung di Old Trafford, pada Minggu, 9 Maret 2025 malam. The Gunners difavoritkan meraih tiga angka di laga meski berstatus tim tamu. Hal ini berdasar dari posisi kedua tim di klasemen. Arsenal saat ini berada di peringkat kedua Liga Inggris dengan 54 poin. The Gunners tertinggal 13 angka dari Liverpool di puncak klasemen. Sementara, Setan Merah terpuruk di peringkat ke-14 dengan 33 poin. Arsenal sebenarnya juga tak dalam kondisi terbaik menyongsong laga ini. Mereka masih kehilangan sejumlah pemain pilar akibat badai cedera. Namun, sejumlah pemain muda yang diberi kesempatan oleh manajer Arsenal, Mikel Arteta, perlahan mulai bisa menutupi absennya pemain yang cedera. Salah satu pemain muda yang membalas kepercayaan Arteta adalah Ethan Nwaneri. Pemuda berusia 17 tahun ini mengisi sisi kanan setelah Bukayo Saka cedera. Nwaneri tampil apik dalam beberapa laga terakhir. Nwaneri telah mengemas delapan gol di semua ajang musim ini. Nwaneri dilaporkan mulai menarik perhatian pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel, untuk dipanggil dalam jeda internasional mendatang. Pergerakan Nwaneri jelas patut diwaspadai oleh lini belakang MU pada laga nanti. Tugas berat untuk The Red Devils meredam Nwaneri karena mereka kini tak punya bek sayap kiri murni. Patrick Dorgu bakal absen karena menerima kartu merah di laga sebelumnya. Manajer MU, Ruben Amorim, tampaknya bakal menggeser Diogo Dalot yang berposisi asli sebagai bek kanan ke sektor kiri.

Hadapi Arsenal Di Old Trafford, MU Harus Waspadai Ethan Nwaneri Read More »

Alejandro Garnacho Tetap Dipanggil Argentina Meski Performanya Di MU Jeblok

Berita Bola – Kehadiran Alejandro Garnacho di daftar skuad Timnas Argentina yang akan menghadapi Uruguay dan Brasil di ronde laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL Maret ini jadi perbincangan. Timnas Argentina akan menghadapi laga dobel di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL menghadapi dua tim kuat Uruguay di Montevideo pada Jumat (21/3/2025) dan menjamu Brasil di Buenos Aires pada Selasa (25/3). Pelatih Lionel Scaloni telah mengumumkan daftar awal nama-nama yang ia panggil jelang laga-laga tersebut. Salah satu nama yang menarik perhatian adalah penyerang sayap Manchester United, Alejandro Garnacho. Garnacho jauh dari menjalani musim terbaiknya bersama Man United. Dirinya terlihat tidak bisa menjalin chemistry bagus dengan Joshua Zirkzee dan Rasmus Hojlund di lini depan Setan Merah. Ia juga sering membuang peluang dan tanpa gol dari 15 penampilan terakhirnya di Premier League bersama Man United. Media olahraga terkemuka Argentina, TyC Sports, mengutarakan alasan sang pemain sayap dan bek German Pezzella (River Plate) tetap dipanggil oleh Scaloni walau performa mereka di klub tengah menderita. “Tidak diragukan lagi bahwa Scaloni ingin Garnacho ikut serta dalam Piala Dunia 2026,” tulis jurnalis kawakan TyC Sports, Gaston Edul, pada artikelnya, Jumat (7/3/2025) waktu lokal. “Ia adalah bagian dari tim, tetapi di luar fakta pemanggilan, penting untuk dicatat sesuatu yang penting.” “Mereka memang dipanggil, tetapi untuk bermain keduanya harus dalam kondisi terbaik. Itu tidak bisa dinegosiasikan.” Garnacho sendiri telah bermain delapan kali bagi Timnas Argentina walau belum berhasil mencetak gol sejak melakoni debutnya lawan Australia pada Juni 2023. Pemain berusia 20 tahun ini adalah bagian dari tim Argentina yang menjadi juara Copa America 2024.

Alejandro Garnacho Tetap Dipanggil Argentina Meski Performanya Di MU Jeblok Read More »

Terungkap, Sandro Tonali Tak Pernah Minta Dijual AC Milan

Berita Bola – Gelandang Newcastle, Sandro Tonali, bercerita mengenai proses perpindahannya dari AC Milan, tempat di mana ia pernah dianggap sebagai calon simbol klub. Sejak kecil, Tonali merupakan penggemar berat Milan. Ketika Milan merekrutnya dari Brescia pada musim panas 2020, itu menjadi momen yang sangat berarti baginya. Pada musim berikutnya, Tonali dengan sukarela menerima pemotongan gaji agar Milan bisa mengamankan transfer permanennya. Kerelaan itu membuat Tonali menjadi favorit di kalangan pendukung tim beralias Il Rossoneri (Si Merah-Hitam). Tonali kemudian berperan penting dalam membantu Milan meraih scudetto di musim 2021-2022, yang menjadi gelar juara Liga Italia klub pertama klub sejak 2010-2011. Dengan tanggal lahir yang sama dengan legenda klub Franco Baresi, Tonali dianggap bisa menjadi wajah Milan untuk waktu yang lama. Namun, pada musim panas 2023, keputusan mengejutkan diambil oleh Milan dengan menjual Tonali ke Newcastle United senilai 70 juta euro, menjadikannya pemain Italia termahal dalam sejarah. Tonali mengungkapkan bahwa ia tidak pernah meminta untuk dijual. Tetapi, ia menghormati keputusan Milan karena kecintaannya pada klub tersebut. Keputusan ini memberi Milan dana untuk mendatangkan pemain baru. Tonali juga menyoroti bahwa saat ini, memiliki pemain yang menjadi simbol klub adalah hal yang sulit dicapai. “Itu sulit, Anda tidak bisa memutuskan sendiri,” kata Tonali. “Ini adalah dunia yang penuh dengan uang, untuk pemain maupun klub.” “Ketika Anda bilang tidak, juga harus ada kata tidak dari klub. Dalam negosiasi, sulit untuk mendapatkan 2 ya atau 2 tidak, selalu ada salah satu ya dan tidak.” “Di klub besar, dengan uang banyak dipertaruhkan di sana, pemain sebagai simbol tim menjadi sebuah utopia.” Tonali juga mengingat momen berharga saat ia memakai ban kapten Milan, termasuk dalam pertandingan melawan Empoli, Torino di Coppa Italia, dan Chelsea di Liga Champions. “Dengan transfer saya, di satu sisi saya kehilangan sesuatu tetapi di sisi lain saya juga memberikan sesuatu. Itu adalah membantu Milan menjaga buku kasnya tetap seimbang,” ujarnya. Tonali percaya bahwa kepindahannya ke Inggris membantunya tumbuh dan berkembang. “Liga Inggris memperkaya saya bukan hanya dalam segi ekonomi,” tambahnya. “Saya menemukan klub baru, sepak bola baru, bahasa baru. Saya tidak menyesal pindah ke Newcastle.” Tonali mengakui bahwa dirinya menyimpan keinginan untuk kembali ke AC Milan suatu saat nanti. Kendati demikian, hal itu bukanlah fokusnya saat ini.

Terungkap, Sandro Tonali Tak Pernah Minta Dijual AC Milan Read More »

Carlo Ancelotti Ikut Senang Karier Nico Paz Meroket Bersama Fabregas Di Como

Berita Bola – Nico Paz merekah dalam asuhan Cesc Fabregas di Como 1907. Kiprah Nico Paz juga menyita atensi pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti. Ancelotti mengatakan bahwa Nico Paz menjalani musim yang mengesankan bersama Como 1907. “Dia bermain dengan baik, sangat sangat baik,” kata Ancelotti soal Nico Paz dalam podcast alias siniar “Poretcast” bersama Giacomo Poretti. Nico Paz sejauh ini telah mengemas enam gol plus empat assist untuk Como 1907 di pentas Liga Italia 2024-2025. Kontribusi itu tergolong apik untuk pemain yang baru menjalani musim debut di Serie A. Ya, Nico Paz didatangkan Como 1907 dari Real Madrid pada bursa transfer musim panas 2024. Ia dibeli Como dengan biaya enam juta euro. Real Madrid menyertakan klausul berupa komisi 50 persen untuk penjualan Nico Paz di masa datang. Selain itu, tim raksasa asal Spanyol juga menyematkan klausul pembelian kembali Nico Paz. Los Blancos dapat membeli kembali sang pemain dengan biaya 8 juta euro pada bursa transfer musim panas mendatang, 9 juta euro pada musim panas 2026, dan 10 juta euro pada musim panas 2027. Karena itu, Como 1907 sangat mungkin kehilangan sang bintang muda pada akhir musim nanti. Apalagi, Real Madrid bukan satu-satunya klub yang terus memantau perkembangan Nico Paz. Inter Milan dikatakan juga menaruh minat kepada pemuda 20 tahun yang telah membuat satu penampilan bersama timnas Argentina itu. Kabar ketertarikan Inter ini juga bisa mendorong Real Madrid untuk menarik kembali Nico Paz. Apabila membeli kembali Nico Paz pada bursa transfer musim panas 2025 ini, Real Madrid hanya perlu membayar 8 juta euro kepada Como 1907. Real Madrid masih akan untung andai kemudian memilih menjual lagi Nico Paz kepada Inter Milan. Sebab, menurut Transfermarkt nilai pasar Nico Paz kini melejit ke angka 20 juta euro setelah tampil impresif bersama Como 1907.

Carlo Ancelotti Ikut Senang Karier Nico Paz Meroket Bersama Fabregas Di Como Read More »

Sergio Conceicao Ungkap Perbedaan Antara Porto Dan AC Milan

Berita Bola – Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, mengungkapkan perbedaan yang mencolok antara tim yang saat ini dia latih dengan Porto, klub yang sebelumnya dia tangani. Conceicao, mencatatkan kesuksesan besar saat melatih Porto dari 2017 hingga 2024. Ia membawa Porto menjuarai Liga Portugal 3 kali, Piala Portugal 4 kali, Piala Liga Portugal 1 kali, dan Piala Super Portugal 3 kali. Seiring rekam jejak apik bersama Porto, Conceicao diharapkan dapat memberikan dampak positif kala ditunjuk AC Milan untuk menggantikan Paulo Fonseca sebagai pelatih pada Desember 2024 silam. Namun, tantangan di AC Milan ternyata menyajikan kerumitan tersendiri bagi Conceicao. Saat ini, tim yang dia asuh justru mengalami penurunan performa, tertinggal jauh di Liga Italia, dan tereliminasi dari Liga Champions. Satu-satunya harapan Milan untuk meraih trofi musim ini tersisa pada ajang Coppa Italia. Conceicao memang sempat membawa Milan meraih Piala Super Italia pada awal tahun ini. Namun, prestasi itu tampaknya sudah terlupakan mengingat krisis yang melanda tim. Dalam tiga pertandingan terakhir di Serie A, AC Milan menelan kekalahan beruntun. Milan yang pun terancam gagal lolos ke Liga Champions untuk musim mendatang. Rossoneri terpuruk di peringkat 9 klasemen dan tertinggal 11 poin dari zona Liga Champion. Kondisi Milan jauh dari ideal ketika harus menghadapi Lecce pada pekan ke-28 Liga Italia. Menjelang laga tersebut, Conceicao ditanya tentang kualitas Porto asuhannya yang tidak dimiliki Milan saat ini. Dia menekankan bahwa salah satu aspek yang kurang adalah sikap pejuang dari pemain Milan. “Kesolidan, kekompakan tim,” ujar Conceicao. Conceicao menjelaskan bahwa tim Porto yang dia latih memiliki karakter fantastis meskipun kualitas pemainnya tidak sebaik yang ada di Milan saat ini. “Semua itu harus dilandasi sebuah keharmonisan sikap,” tuturnya menambahkan. Dia juga menegaskan bahwa setiap pemain harus memiliki sikap sebagai seorang prajurit, seorang pejuang. “Saya mengalami kesulitan untuk menyampaikan pesan ini kepada seluruh tim,” jelasnya. Dengan kesempatan untuk bekerja bersama para pemain selama sepekan penuh, Conceicao berharap dapat melihat perubahan pada timnya. “Apakah kita akan melihat AC Milan yang berbeda nanti?” tanyanya. “Saya benar-benar bekerja supaya hal itu terjadi. Milan yang lebih bagus? Setelah satu minggu? Oke, saya terima tantangannya,” tutup Conceicao.

Sergio Conceicao Ungkap Perbedaan Antara Porto Dan AC Milan Read More »