Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Berita Bola

Tiga Kali Degradasi, Nasib Apes Aaron Ramsdale Kembali Terulang

Berita Bola – Southampton resmi terdegradasi dari Premier League setelah kalah dari Tottenham, Minggu (6/4/2024) malam WIB. Hasil ini juga membawa Aaron Ramsdale pada catatan suram dalam kariernya. Kiper asal Inggris itu kini mengalami degradasi untuk ketiga kalinya bersama klub yang berbeda. Setelah sebelumnya terdegradasi bersama Bournemouth dan Sheffield United, kini giliran Southampton. Kekalahan 1-3 dari Tottenham memastikan Southampton kembali ke divisi Championship. Gol semata wayang dari Mateus Fernandes tak mampu membendung dua gol Brennan Johnson dan satu gol Mathys Tel. Ramsdale memang dikenal sebagai kiper yang tangguh, namun keberuntungan belum berpihak padanya. Kini ia mendekati rekor tidak diinginkan sebagai pemain yang paling sering terdegradasi. Degradasi bersama Southampton menambah daftar panjang pengalaman pahit Ramsdale. Sebelumnya ia terdegradasi bersama Bournemouth pada tahun 2020. Setahun kemudian, ia kembali jatuh ke Championship bersama Sheffield United. Meski begitu, ia justru tampil impresif dan sempat dinobatkan sebagai pemain terbaik klub. Uniknya, sejak itu Ramsdale jarang bermain di Championship. Arsenal membelinya sebelum musim baru dimulai, dan ia hanya mencatatkan dua penampilan di kasta kedua. Meski sudah tiga kali terdegradasi, Ramsdale belum menyamai rekor Hermann Hreidarsson. Mantan bek Islandia itu memegang rekor degradasi terbanyak dari Premier League. Hreidarsson mengalami lima kali degradasi bersama lima klub berbeda. Ia terdegradasi bersama Crystal Palace, Wimbledon, Ipswich Town, Charlton, dan Portsmouth. Ramsdale tentu berharap tidak menambah jumlah klub dalam daftar ini. Namun degradasi Southampton menjadi catatan pahit dalam perjalanan kariernya di usia 26 tahun. Usai pertandingan, Ramsdale mengakui timnya memang layak terdegradasi. Ia mengatakan bahwa perjuangan sudah maksimal, tetapi kualitas tidak cukup. “Kami tahu ini kemungkinan besar akan terjadi,” kata Ramsdale. “Kami tidak cukup baik sepanjang musim ini.” Ia juga memberikan apresiasi kepada para pendukung Southampton. “Semua kredit untuk para fans yang tetap setia. Mereka luar biasa, meski kami gagal memberi hasil.”

Tiga Kali Degradasi, Nasib Apes Aaron Ramsdale Kembali Terulang Read More »

Raphinha Terbebas Dari Sanksi La Liga Setelah Ngamuk Ke Wasit Di Laga Melawan Real Betis

Berita Bola – Barcelona hanya mampu meraih satu poin saat menjamu Real Betis di Estadi Olimpic Lluis Companys, Minggu (6/4/2025) dini hari WIB. Pertandingan berakhir imbang 1-1 dalam suasana penuh ketegangan. Hasil tersebut menjadi kekecewaan bagi pasukan Hansi Flick. Mereka gagal memanfaatkan kekalahan Real Madrid dari Valencia. Salah satu momen panas terjadi setelah peluit panjang dibunyikan. Raphinha menunjukkan reaksi marah yang sangat emosional terhadap wasit. Meski insiden itu cukup serius, Raphinha dipastikan tidak akan mendapat hukuman dari La Liga. Ia dinilai beruntung bisa terhindar dari sanksi resmi. Pada menit-menit akhir pertandingan, Barcelona mendapatkan tendangan sudut. Namun wasit Jesus Gil Manzano langsung meniup peluit tanda akhir laga. Keputusan itu membuat Raphinha naik pitam. Ia langsung meluapkan amarah kepada asisten wasit. Pemain asal Brasil itu terlihat melontarkan kata-kata keras. Ia bahkan mencoba mendekati Manzano dengan penuh emosi. Rekan setimnya, termasuk Marc-Andre ter Stegen yang sedang cedera, mencoba menenangkannya. Pelatih Hansi Flick juga terlihat menahan Raphinha agar tidak memperkeruh suasana. Meski tindakannya jelas terekam kamera, Raphinha tidak mendapat hukuman. Wasit tidak mencatat insiden itu dalam laporan pertandingan. Menurut laporan dari Mundo Deportivo, tidak ada tambahan laporan resmi dari wasit. Itu artinya, Raphinha lolos dari potensi larangan bermain. Hal ini menjadi berita positif di periode krusial musim. Barcelona sangat membutuhkan semua pemain inti mereka dalam perburuan gelar, termasuk Raphinha. Meski sempat emosi, penampilan Raphinha musim ini sangat impresif. Ia menjadi pemain kunci Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick. Di La Liga, Raphinha telah mencetak 13 gol dan menyumbang delapan assist. Di Liga Champions, ia lebih gemilang dengan 11 gol dan lima assist. Performa luar biasa ini membuat namanya mulai disebut dalam perbincangan Ballon d’Or. Jika konsisten, ia bisa jadi kandidat kuat pada akhir 2025.

Raphinha Terbebas Dari Sanksi La Liga Setelah Ngamuk Ke Wasit Di Laga Melawan Real Betis Read More »

Main Imbang Lawan AS Roma, Mentalitas Juventus Telah Kembali

Berita Bola – Pelatih Juventus, Igor Tudor menunjukkan kepuasan atas performa Juventus meski hanya bermain imbang 1-1 kontra AS Roma, Senin (7/4/2025) dini hari WIB. Pelatih asal Kroasia itu khususnya memuji mentalitas pemain yang menurutnya sudah menunjukkan peningkatan signifikan. Dalam laga di Stadio Olimpico, Juventus tampil dominan di babak pertama lewat gol spektakuler Manuel Locatelli. Namun, Roma berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua melalui Eldor Shomurodov. Hasil ini tidak mengubah posisi kedua tim di klasemen sementara Serie A; Juventus tetap di posisi kelima dengan 56 poin, sementara AS Roma di posisi ketujuh dengan 53 poin. Setelah pertandingan, Tudor mengakui masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, terutama dalam bertahan dari situasi bola mati. Namun secara keseluruhan, ia melihat timnya sedang berada di jalur yang tepat. Tudor melakukan berbagai perubahan taktis dari warisan Thiago Motta, termasuk beralih ke formasi tiga bek. Ia juga memodifikasi peran bek sayap seperti Lloyd Kelly dan Pierre Kalulu untuk lebih agresif dalam menyerang. Pelatih itu menekankan pentingnya marking preventif untuk menekan Roma. Pendekatan ini dinilainya berhasil meski akhirnya kebobolan juga. “Kami ingin mendorong bek maju, tapi juga mencegah serangan balik. Itu semua tentang marking preventif, terutama melawan tim seperti Roma,” jelas Tudor kepada DAZN. “Mentalitas pemain dari awal sudah tepat. Kami bermain dengan semangat tinggi,” tambahnya. Tudor sangat memuji permainan Juventus di babak pertama yang dinilainya menarik. Ia mengakui perubahan sistem Roma di babak kedua cukup mengganggu permainan timnya. Meski kecewa dengan gol yang kebobolan dari tendangan sudut, Tudor melihat banyak hal positif yang bisa dibawa ke pertandingan berikutnya. “Saya sangat menyukai babak pertama dimana kami bermain menekan dan melakukan hal-hal menarik,” ujar Tudor. “Roma mengubah sistem setelah jeda, mereka mencetak gol dari tendangan sudut. Tapi saya rasa kami mengakhiri pertandingan dengan baik dan bisa menang,” lanjutnya.

Main Imbang Lawan AS Roma, Mentalitas Juventus Telah Kembali Read More »

Erik ten Hag Nonton Pertandingan AS Roma vs Juventus, Apakah Sudah Siap Melatih Lagi?

Berita Bola – Erik ten Hag terlihat menghadiri laga Serie A antara Juventus dan AS Roma, Senin (7/4/2025) dini hari WIB. Kehadirannya memunculkan spekulasi soal masa depan kariernya. Pelatih asal Belanda itu belum melatih lagi sejak dipecat oleh Manchester United. Namun, ia tampaknya bersiap kembali ke dunia sepak bola. Ten Hag terlihat memasuki Stadio Olimpico di Turin dan duduk di tribun penonton. Laga berakhir imbang 1-1 antara dua raksasa Italia itu. Kehadirannya di stadion langsung menjadi sorotan media Italia. Banyak yang berspekulasi bahwa Juventus atau Roma bisa menjadi destinasi berikutnya. Ten Hag berada di Italia sebagai tamu dari keluarga Friedkin, pemilik klub AS Roma. Kehadirannya disambut hangat dan penuh perhatian. Menurut laporan The Sun, Ten Hag bahkan menginap di hotel yang biasa digunakan oleh pemain baru. Hal itu makin menguatkan dugaan bahwa ia tengah dalam pembicaraan serius. Roma sendiri sedang mencari pelatih baru setelah Claudio Ranieri dipastikan akan meninggalkan klub. Sementara Juventus belum sepenuhnya pasti mempertahankan Igor Tudor. Ten Hag sebelumnya sudah berbicara soal masa depannya. Ia mengaku terbuka untuk kembali melatih, namun juga mempertimbangkan bidang lain. “Ada banyak hal lain yang bisa saya lakukan,” ujarnya dalam podcast SEG Stories. “Mungkin tetap di sepak bola, mungkin di peran yang berbeda.” Ia juga menceritakan bahwa saat ini membantu bisnis keluarganya. Menurutnya, itu menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bermakna. “Saya sekarang bisa memberi perhatian lebih pada usaha keluarga kami,” lanjut Ten Hag. “Saya sangat menikmati itu.” Namun, ia tidak menutup kemungkinan kembali ke lapangan. Ia menekankan pentingnya memilih waktu dan klub yang tepat untuk kembali.

Erik ten Hag Nonton Pertandingan AS Roma vs Juventus, Apakah Sudah Siap Melatih Lagi? Read More »

Dilatih Igor Tudor, Juventus Bermain Lebih Agresif Dan Percaya Diri

Berita Bola – Manuel Locatelli mengungkap pesan motivasi Igor Tudor yang berhasil membangkitkan semangat skuad Juventus. Gelandang Italia itu juga menjelaskan makna khusus di balik selebrasi golnya saat melawan Roma. Dalam laga di Stadio Olimpico, Senin (7/4/2025) dini hari tersebut, Locatelli mencetak gol spektakuler melalui tendangan voli dari luar kotak penalti. Namun, Juventus akhirnya harus puas dengan hasil imbang 1-1 setelah kebobolan di awal-awal babak kedua. Locatelli yang mengenakan ban kapten mengaku bangga dengan performa tim meski kecewa tak membawa pulang tiga poin. Ia menegaskan perubahan yang dibawa Tudor sudah terlihat signifikan. Locatelli mengungkapkan Tudor langsung meminta tim bermain lebih agresif sejak kedatangannya. Pelatih asal Kroasia itu juga menekankan pentingnya kepercayaan diri pemain untuk meraih hasil positif. Perubahan filosofi permainan ini langsung terlihat dengan penguasaan bola Juventus mencapai 85% di 15 menit pertama. Berbeda dengan era Motta, kini Juventus lebih fokus pada umpan-umpan progresif ke depan. “Saat pelatih datang, dia langsung meminta kami bermain lebih agresif,” jelas Locatelli kepada DAZN. “Dia bilang kami harus percaya diri karena mampu tampil seperti ini. Roma juga layak dapat pujian karena bisa bangkit.” Selebrasi gol Locatelli menyimpan makna khusus untuk sang istri, Thessa. Setelah menunjuk lambang Juventus, ia membuat gerakan membentuk huruf “T” dengan tangannya. Gelandang berusia 26 tahun itu mengaku bangga bisa berkontribusi untuk tim. Gol spektakulernya berasal dari memanfaatkan bola muntah dari blunder Zeki Celik. “Memakai ban kapten berarti sangat banyak,” ungkap Locatelli. “Kami menampilkan performa bagus malam ini, meski sebenarnya ingin meraih kemenangan.” Locatelli mengakui tim masih dalam proses adaptasi dengan filosofi Tudor. Namun, energi baru yang dibawa pelatih itu sudah terasa dalam dua laga terakhir. Meski kelelahan di babak kedua menjadi faktor kebobolan, Locatelli yakin Juventus sedang menuju arah yang tepat. Ia optimistis tim bisa meraih hasil lebih baik dengan gaya bermain baru ini. “Kami lelah di babak kedua, tapi dengan bermain seperti ini, kami bisa mencapai hal-hal baik,” tambah Locatelli. “Percaya diri adalah kunci utama yang ditekankan pelatih kepada kami.”

Dilatih Igor Tudor, Juventus Bermain Lebih Agresif Dan Percaya Diri Read More »

Buffon : Dilatih Tudor, Juventus Tampak Lebih Solid

Berita Bola – Gianluigi Buffon melihat perubahan signifikan dalam kebersamaan tim Juventus di bawah Igor Tudor. Legenda kiper itu menilai Bianconeri kini tampil lebih solid dibanding saat masih dilatih Thiago Motta. Buffon yang kini menjadi bagian dari timnas Italia memberikan analisis tajam usai menyaksikan laga Juventus vs Roma, Senin (7/4/2025) dini hari WIB. Ia membandingkan penampilan tim di era Motta dengan perubahan yang dibawa Tudor. Meski mengkritik beberapa keputusan Motta, Buffon tetap yakin pelatih asal Brasil itu punya masa depan cerah. Ia berharap pengalaman di Juventus bisa menjadi pelajaran berharga untuk karier kepelatihan Motta. Buffon mengamati adanya peningkatan kebersamaan di antara para pemain Juventus. Menurutnya, tim sekarang memiliki arah yang lebih jelas dibanding sebelumnya. Eks kiper Juventus itu menilai Tudor berhasil membawa energi positif ke dalam tim. Hal ini terlihat dari semangat yang ditunjukkan pemain di lapangan. “Melihat mereka malam ini, sepertinya pemain punya lebih banyak hal untuk dibagi dan disampaikan, mereka bergerak ke arah yang sama,” kata Buffon di studio DAZN. “Di awal musim, mereka tampak kesulitan, saya tidak melihat benang merahnya, jadi setiap orang memberi interpretasi sendiri terhadap pertandingan.” Meski mengkritik beberapa aspek kepelatihan Motta, Buffon tetap percaya pada kualitasnya. Ia yakin pengalaman di Juventus akan membuat Motta menjadi pelatih yang lebih baik. Buffon menilai Motta memiliki latar belakang yang baik sebagai pemain maupun pelatih. Kegagalan di Juventus diharapkan bisa menjadi batu loncatan untuk kesuksesannya di masa depan. “Saya masih percaya dia akan memiliki karier yang bagus. Saya harap kemunduran ini bisa menjadi kurva pembelajaran,” tegas Buffon. “Saya masih punya banyak keyakinan akan masa depannya.” Buffon mengkritik kebijakan Motta yang sering berganti-ganti kapten. Menurutnya, Juventus membutuhkan sosok kapten yang tetap sebagai focal point tim. Legenda 2006 itu menekankan pentingnya peran kapten dalam menyampaikan pesan pelatih. Kebijakan Motta dinilai melemahkan posisi kapten di skuad. “Itu pasti tidak biasa,” akui Buffon tentang kebijakan Motta yang gonta-ganti kapten di setiap pertandingan. “Hal pertama yang Anda lihat di ruang ganti Juventus adalah foto-foto kapten selama lebih dari 100 tahun sejarah. Itu menunjukkan Anda butuh kapten tetap.”

Buffon : Dilatih Tudor, Juventus Tampak Lebih Solid Read More »