Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Berita Bola

Liverpool Berhasil Menyamai Rekor 20 Trofi Juara Liga Inggris Milik MU

Berita Bola – “Twenty times, 20 times, Man United. Twenty times, 20 times, I say. Twenty times, 20 times, Man United, playing football the Matt Busby way,” begitu bait yang penuh semangat dinyanyikan para pendukung setia Manchester United. Lagu ini bukan sekadar chant biasa. Sejak keberhasilan United meraih gelar liga ke-20 pada 2013 — musim perpisahan Sir Alex Ferguson — “Twenty Times” menjadi simbol kebanggaan bagi fan Setan Merah. Lagu ini mengingatkan pada era kejayaan di mana Manchester United berdiri kokoh sebagai klub tersukses di Inggris. Namun, pada Minggu (27/4/2025) kemarin, suasana menjadi lebih emosional. Ketika lagu tersebut dinyanyikan di markas Bournemouth, banyak suporter mungkin belum sepenuhnya menyadari bahwa hari itu akan berakhir dengan Liverpool — rival abadi mereka — resmi dinobatkan sebagai juara Liga Inggris. United, yang sebelumnya berdiri sendiri di puncak dengan 20 gelar liga, kini harus berbagi status prestisius itu. Liverpool berhasil menyamai pencapaian tersebut. Membicarakan kesuksesan Liverpool menjuarai Premier League 2024/2025 tak lengkap jika tak menyeret Manchester United. Gelar ini merupakan trofi ke-20 Liverpool yang menyamai rekor raihan trofi milik MU. Menariknya, dari total 20 gelar Liverpool, 18 di antaranya diraih sebelum era Premier League dimulai pada 1992, saat liga mengalami rebranding dari First Division. Era keemasan Liverpool terjadi pada dekade 1970-an hingga 1980-an silam, ketika mereka mendominasi dengan 11 trofi pada periode antara tahun 1973 hingga 1990. Sementara itu, Manchester United mulai mengejar di era Premier League, berkat tangan dingin Sir Alex Ferguson yang mempersembahkan semua 13 gelar liga mereka, mulai dari musim 1992/1993 hingga 2012/2013. Ferguson bahkan sempat secara gamblang menyebut bahwa ‘tantangan terbesar’ dalam kariernya adalah ‘menurunkan Liverpool dari takhta’ — pernyataan legendaris yang hingga kini masih dikenang. United akhirnya berhasil melewati jumlah gelar Liverpool pada 2011 silam. Dua tahun kemudian, Ferguson memberikan trofi liga terakhirnya untuk United sekaligus memutuskan pensiun Sayangnya, sejak Ferguson pensiun hingga saat ini, Setan Merah belum sekali pun kembali mengangkat trofi liga. Musim ini, Manchester United bahkan sudah hampir bisa dipastikan akan puas finis di papan bawah klasemen, semakin menegaskan masa sulit yang tengah melanda Old Trafford. Sementara itu, Liverpool kembali ke jalur kejayaan pada 2020, saat mengakhiri penantian 30 tahun dengan menjuarai Premier League di bawah asuhan Jurgen Klopp. Kini, di bawah pelatih baru Arne Slot, The Reds kembali meraih kesuksesan dan mempertegas status mereka sebagai salah satu kekuatan utama sepak bola Inggris. Melihat ke belakang, dominasi di panggung liga Inggris sejatinya pernah dikuasai Aston Villa pada awal abad ke-20, dengan lima gelar dalam tujuh tahun sebelum Liverpool mencatatkan gelar perdana mereka pada 1901. Rival sekota mereka, Everton, bahkan telah lebih dulu menjadi juara satu dekade sebelumnya. Arsenal juga sempat berjaya pada era 1930-an dengan mengoleksi lima gelar dalam satu dekade. Namun sejak era “Invincibles” di musim 2003-2004, The Gunners belum menambah koleksi trofi liga mereka.

Liverpool Berhasil Menyamai Rekor 20 Trofi Juara Liga Inggris Milik MU Read More »

Harapan Real Betis Di Musim Panas Adalah Bisa Permanenkan Antony

Berita Bola – Antony tampil impresif selama menjalani masa pinjam di Real Betis dari Manchester United. Namun, masa depannya di Old Trafford masih belum jelas setelah musim ini berakhir. Manu Fajardo, direktur olahraga Real Betis, memberikan sinyal kuat tentang keinginan klubnya mempertahankan Antony. Meski tidak memiliki opsi pembelian permanen, Betis berencana bernegosiasi dengan MU. Sementara itu, Ruben Amorim menegaskan bahwa semua pemain yang dipinjamkan akan kembali ke MU terlebih dahulu. Keputusan baru akan diambil setelah evaluasi menyeluruh. Manchester United belum memberikan kepastian apakah Antony akan dijual atau dipertahankan musim depan. Pemain asal Brasil itu diprediksi akan kembali ke Old Trafford setelah masa pinjamnya berakhir. MU disebut sedang mempertimbangkan menjual Antony untuk mendanai transfer Matheus Cunha. Namun, keputusan akhir masih menunggu evaluasi dari manajemen. “Semua pemain yang dipinjamkan akan kembali, lalu klub akan memutuskan apa yang terbaik di akhir musim,” kata Ruben Amorim. “Ketika meminjamkan pemain, yang terbaik adalah mereka tampil baik. Semua pemain ini punya bakat dan harus menunjukkannya untuk tim,” tambahnya. Direktur Olahraga Real Betis, Manu Fajardo mengungkapkan kepuasan atas kontribusi Antony selama di Betis. Dia menyebut kerja sama tim di balik kesuksesan transfer pemain sayap itu. Fajardo menegaskan bahwa Betis akan berusaha maksimal untuk mempertahankan Antony. Meski belum ada kepastian, negosiasi akan segera dimulai. “Ini kepuasan pribadi , tapi ini hasil kerja tim,” kata Fajardo. “Meski saya bertanggung jawab di manajemen olahraga, banyak orang terlibat dalam transfer ini. Masih awal, tapi kami akan mencoba berbagai cara untuk mempertahankan Antony,” tegasnya. Manuel Pellegrini, pelatih Real Betis, menyatakan kepuasannya atas performa Antony. Dia mengapresiasi dedikasi pemain berusia 25 tahun itu. Pellegrini mengaku ingin mempertahankan Antony untuk musim depan. Namun, saat ini fokus utama adalah menyelesaikan musim dengan baik. “Saya lihat Antony sangat terlibat dengan tim, grup, dan institusi,” kata Pellegrini. “Kami semua akan senang jika dia bertahan, tapi sekarang kami harus fokus pada saat ini,” lanjutnya.

Harapan Real Betis Di Musim Panas Adalah Bisa Permanenkan Antony Read More »

Pernyataan Bruno Fernandes Setelah MU Imbang Lawan Bournemouth

Berita Bola – Manchester United hanya mampu meraih hasil imbang 1-1 melawan Bournemouth di Premier League, Minggu (27/4/2025) malam WIB. Gol penyeimbang Rasmus Hojlund di masa injury time menyelamatkan Setan Merah dari kekalahan. Bruno Fernandes justru memberikan penilaian mengejutkan mengenai performa timnya. Kapten MU itu mengklaim bahwa timnya sudah bermain baik bahkan sebelum Bournemouth bermain dengan 10 pemain. Pernyataan Fernandes ini cukup menarik mengingat MU sempat kesulitan menembus pertahanan Bournemouth walaupun menguasai penguasaan bola. Lantas, seperti apa penjelasan lengkap sang playmaker Portugal itu? Bournemouth sempat unggul lebih dulu lewat gol Antoine Semenyo di babak pertama. Kesalahan komunikasi antara Andre Onana dan Luke Shaw dimanfaatkan dengan baik oleh tim tuan rumah. MU terus menekan, tetapi kesulitan menciptakan peluang berbahaya. Situasi mulai berubah setelah Evanilson mendapat kartu merah di menit ke-70 karena pelanggaran keras terhadap Noussair Mazraoui. “Kami tertinggal dan harus berusaha meraih hasil positif,” kata Fernandes kepada MUTV. “Kami tahu betapa sulitnya bermain di sini melawan Bournemouth yang sedang bagus,” lanjutnya. “Mereka bermain sangat baik, tapi kami sadar apa yang harus dilakukan. Kami menciptakan banyak peluang, tapi tidak mencetak gol sebanyak yang diinginkan,” imbuhnya. Rasmus Hojlund menjadi pahlawan MU dengan mencetak gol penyeimbang di menit ke-96. Gol tersebut menjadi penutup dari serangkaian serangan MU yang terus membombardir pertahanan Bournemouth. Meski hanya meraih satu poin, hasil ini tetap penting bagi MU dalam perburuan posisi empat besar. Gol Hojlund juga menjadi pelepas dahaga setelah lama tidak mencetak gol di Premier League. “Pada akhirnya, kami setidaknya mencetak gol untuk meraih satu poin,” ujar Fernandes. “Kami merasa sejak 11 lawan 11 pun sebenarnya bisa meraih sesuatu.” “Kami sudah bermain baik, menciptakan ruang, dan masuk ke kotak penalti. Hanya saja kurang banyak pemain yang masuk ke sana untuk menciptakan bahaya lebih besar,” tambahnya. Fernandes menyesalkan gol MU yang datang terlalu telat. Menurutnya, jika gol datang lebih awal, MU punya peluang besar untuk meraih kemenangan. Dia juga menekankan bahwa timnya sebenarnya sudah menunjukkan permainan yang bagus sebelum Bournemouth bermain dengan 10 pemain. Namun, efisiensi di depan gawang masih menjadi masalah. “Kami mencetak gol, tapi terlalu telat untuk meraih kemenangan,” kata Fernandes. “Andai ada waktu lebih setelah gol itu, mungkin kami bisa menang.” “Kami sudah menciptakan peluang sejak 11 lawan 11, tapi tidak mencetak gol. Akhirnya, gol itu datang di detik-detik akhir,” pungkasnya. Setelah hasil ini, MU harus segera memusatkan perhatian ke laga Europa League melawan Athletic Bilbao di semifinal. Pertandingan leg pertama akan digelar di San Mames pada Jumat mendatang.

Pernyataan Bruno Fernandes Setelah MU Imbang Lawan Bournemouth Read More »

Inter Milan Dipastikan Gagal Raih Treble Usai Kekalahan Di Coppa Italia Atas AC Milan

Berita Bola – Kemenangan AC Milan 3-0 (agregat 4-1) di semifinal Coppa Italia memastikan bahwa Inter Milan tidak lagi berpeluang meraih treble pada musim 2024/2025, sehingga hanya Paris Saint-Germain dan Barcelona yang masih berpeluang mencapai prestasi bergengsi tersebut. Kemenangan 3-0 Milan pada Rabu malam, berkat dua gol dari Luka Jovic dan satu gol dari Tijjani Reijnders, membuat Inter tersingkir dari ajang Coppa Italia sekaligus mengakhiri harapan mereka meraih treble musim ini. Dengan demikian, Paris Saint-Germain dan Barcelona kini menjadi satu-satunya tim di Eropa yang masih berpeluang memenangkan treble pada musim 2024/2025. Inter masih memimpin klasemen Serie A dan akan menghadapi Barcelona di semifinal Liga Champions yang akan berlangsung dalam dua leg, dimulai pada Rabu, 30 April mendatang. Nerazzurri memimpin klasemen Liga Italia berdasarkan selisih gol, karena saat ini mereka sama poin dengan Napoli asuhan Antonio Conte, dalam persaingan gelar yang diprediksi akan berlangsung ketat hingga akhir musim. Namun, tidak akan ada pengulangan sejarah treble bersejarah yang diraih Jose Mourinho pada 2010. Sementara itu, Milan yang berada di posisi kesembilan Serie A dan tertinggal 20 poin dari rival sekotanya, telah meraih tiga kemenangan dan dua hasil imbang dari lima pertemuan mereka melawan Inter musim ini. Inter kini menghadapi rangkaian pertandingan krusial yang akan sangat menentukan musim mereka, di mana laga tunda melawan Roma pada hari Minggu akan dilanjutkan dengan leg pertama semifinal Liga Champions di markas Barcelona. Inzaghi pun mengakui bahwa timnya sedang menghadapi ‘kelelahan fisik dan mental’ pada fase penting musim ini. “Kami harus terus melangkah,” lanjut Inzaghi. “Ada kelelahan fisik dan mental, kami harus lebih kuat dari semua itu.” “Perjalanan ini telah membawa banyak kebahagiaan, tapi juga beberapa kekecewaan, seperti malam ini. Kami seharusnya bisa tampil lebih baik—kami kurang tajam di kedua kotak penalti pada momen-momen penting pertandingan.” Ekspresi Luka Jovic saat membantu AC Milan mengalahkan Inter 3-0 pada leg kedua semifinal Coppa Italia, Kamis (24/4/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Luca Bruno) Namun, Inzaghi menegaskan bahwa kelelahan tidak bisa dijadikan ‘alasan’ bagi timnya, dan meminta para pemain untuk ‘tetap melangkah dengan penuh percaya diri’. “Itu tidak bisa dijadikan alasan,” ujar sang pelatih. “Kami harus menunjukkan fokus maksimal di area penalti, dan malam ini kami gagal melakukannya. Setiap tim pasti menghadapi kelelahan. Jadwal kami memang lebih padat dibanding tim lain, tapi sekali lagi, itu bukan alasan. Jika kami gagal mencapai final, artinya kami belum melakukan cukup.” “Hari ini tanggal 24 April, masih ada satu bulan tersisa, dan kami harus terus melangkah dengan percaya diri. Malam ini, Milan pantas menang dan memang layak lolos ke final.” “Kami akan berusaha bangkit dan memberikan segalanya pada hari Minggu melawan Roma.”

Inter Milan Dipastikan Gagal Raih Treble Usai Kekalahan Di Coppa Italia Atas AC Milan Read More »

Bournemouth Geram Dengan Keputusan VAR Saat Menghadapi MU

Berita Bola – Bournemouth harus bermain dengan 10 pemain selama 26 menit melawan Manchester United setelah Evanilson diusir wasit. Keputusan kontroversial ini menjadi titik balik pertandingan yang berakhir imbang 1-1 di Vitality Stadium, Minggu (27/4/2025) malam WIB. Rasmus Hojlund menjadi pahlawan MU dengan mencetak gol penyeimbang di menit ke-96. Namun, kemarahan Bournemouth justru tertuju pada keputusan VAR yang mengusir Evanilson di menit ke-70. Kartu merah tersebut dinilai terlalu keras karena Evanilson terlihat terpeleset sebelum melakukan pelanggaran. Bagaimana reaksi lengkap para pemain dan pelatih Bournemouth? Awalnya wasit hanya memberi kartu kuning untuk Evanilson atas pelanggaran terhadap Noussair Mazraoui. Namun, VAR meminta wasit Peter Bankes meninjau ulang insiden tersebut melalui monitor pinggir lapangan. Setelah melihat rekaman ulang, Bankes mengubah keputusan menjadi kartu merah langsung. Padahal, Evanilson jelas terlihat kehilangan keseimbangan sebelum melakukan kontak dengan Mazraoui. “Semua frustasi,” kata Antoine Semenyo kepada Sky Sports. “Ada banyak pelanggaran serupa sepanjang pertandingan. Tidak masuk akal kenapa yang ini dapat kartu merah.” Gelandang Bournemouth Alex Scott menambahkan: “Saya lihat di lapangan dia slip. Wasit sepertinya tidak mau memberi kartu merah, tapi setelah lihat monitor, kami tahu kemungkinan besar akan diubah.” Andoni Iraola tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas keputusan wasit. Salah satu staf pelatih dan kapten tim, Adam Smith, bahkan mendapat kartu kuning karena protes berlebihan. Iraola menegaskan bahwa pelanggaran Evanilson tidak pantas diganjar kartu merah. Dia juga menyoroti insiden di babak pertama ketika Casemiro melakukan pelanggaran keras yang tidak dihukum. “Akal sehat. Semua yang pernah main sepakbola paham. Dia terpeleset. Kakinya yang naik tidak mengenai lawan, tapi konsekuensinya kartu merah. Kami pasti akan banding,” kata Iraola. “Di babak pertama Evanilson dapat tendangan di dada dari Casemiro. Itu pun tidak diberi kartu merah. VAR hanya menampilkan angle terburuk,” tambahnya. Premier League memberikan penjelasan resmi bahwa pelanggaran Evanilson dianggap berbahaya. Mereka menilai tackle tersebut dilakukan dengan kedua kaki melayang sehingga membahayakan keselamatan lawan. Namun, banyak pengamat sepakbola yang justru membela Bournemouth. Mereka sepakat bahwa Evanilson tidak sengaja melakukan pelanggaran berbahaya. “Saya bingung dengan keputusan ini,” kata Alan Smith di Sky Sports. “Memang berbahaya, tapi jelas tidak disengaja. Kalau pemain terpeleset, dia tidak bisa mengontrol.” Mantan bek Southampton Francis Benali menambahkan: “Ada kontak, tapi tidak terlihat intensional. Ini bukan pelanggaran yang pantas dapat kartu merah.” Hasil imbang ini membuat Bournemouth tetap berada di posisi 10 klasemen. Padahal, kemenangan akan membawa mereka melompat ke peringkat 8 yang berpotensi mengantarkan ke Liga Conference. Evanilson juga akan absen dalam tiga pertandingan berikutnya karena hukuman kartu merah. Ini menjadi pukulan berat bagi Bournemouth di sisa musim ini.

Bournemouth Geram Dengan Keputusan VAR Saat Menghadapi MU Read More »

Hojlund Langsung Cetak Gol Setelah Daniel Sturridge Sebut Dirinya Kurang ‘Egois’

Berita Bola – Rasmus Hojlund akhirnya mencetak gol untuk Manchester United dalam laga melawan Bournemouth, Minggu (27/4/2025) malam WIB. Gol tersebut datang beberapa jam setelah Daniel Sturridge memberikan kritik pedas mengenai performanya. Sturridge sebelumnya menyebut Hojlund perlu lebih “egois” di depan gawang. Striker muda Denmark itu langsung membuktikan diri dengan menyamakan kedudukan di menit akhir pertandingan. Gol ini bisa menjadi momentum penting bagi Hojlund yang sebelumnya kesulitan mencetak gol di Premier League. Sebelum laga ini, ia hanya mencetak satu gol dalam 19 penampilan terakhirnya. Daniel Sturridge memberikan analisis tajam mengenai performa Hojlund sebelum laga. Menurutnya, striker MU itu harus lebih percaya diri dalam mengambil peluang. Sturridge mencontohkan bagaimana dirinya dulu sering mengambil keputusan cepat di depan gawang. Ia menekankan bahwa Hojlund perlu meningkatkan insting mencetak gol. “Bek tengah saja punya lebih banyak tembakan daripada Hojlund,” kata Sturridge di Sky Sports. “Saya pernah mengalami fase di mana hanya dapat satu peluang, dan itu tergantung pada gerakan dan komunikasi dengan rekan setim.” “Yang harus ia tingkatkan adalah sikap egoisnya. Kadang, striker harus memilih momen untuk menembak. Ada bakat di sana, tapi mungkin sistem tim belum mendukungnya,” tambahnya. Hojlund tidak banyak terlibat dalam permainan MU sepanjang laga. Namun, ia muncul di saat krusial dengan menyamakan kedudukan di menit ke-96. Usaha keras Manuel Ugarte berhasil ia sambut dengan sentuhan halus ke sudut gawang. Gol ini menyelamatkan MU dari kekalahan setelah sebelumnya tertinggal lewat gol Antoine Semenyo. “Striker butuh gol untuk kepercayaan diri,” kata pelatih Ruben Amorim dalam konferensi pers. “Tapi, penilaian tidak hanya dari gol, melainkan juga kontribusi lain.” “Gol ini penting, tapi pertandingan selanjutnya adalah cerita baru. Kami harus kembali bekerja,” lanjutnya. Meski mencetak gol, MU sebenarnya menciptakan banyak peluang tanpa efisiensi maksimal. Tim Amorim melepaskan 25 tembakan, tetapi hanya satu yang berbuah gol. Amorim mengakui bahwa timnya harus lebih baik di lini serang. Menurutnya, keputusan akhir di depan gawang masih perlu ditingkatkan. “Kami bisa bermain lebih baik,” ujar Amorim. “Kami menciptakan peluang, tapi harus lebih efektif di depan gawang. Ini tentang detail kecil seperti cara menyeberang atau situasi satu lawan satu.” “Setelah kartu merah, kami mendominasi dan punya peluang, tapi lagi-lagi gagal mencetak gol,” imbuhnya. Gol Hojlund bisa menjadi pelecut motivasi menjelang laga semifinal Europa League melawan Athletic Bilbao. MU akan bermain di markas Bilbao sebelum menjamu mereka di Old Trafford.

Hojlund Langsung Cetak Gol Setelah Daniel Sturridge Sebut Dirinya Kurang ‘Egois’ Read More »