Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Berita Bola

Dua Kiper Mendapatkan Penghargaan Sarung Tangan Emas Liga Inggris Musim 2024/25

Berita Bola – Musim Premier League 2024/25 menyajikan persaingan ketat di posisi penjaga gawang. David Raya dari Arsenal dan Matz Sels dari Nottingham Forest sama-sama mencatatkan 13 clean sheet. Keduanya resmi dinobatkan sebagai penerima penghargaan Sarung Tangan Emas Premier League 2024/25. Ini menjadi kali ketiga dalam sejarah penghargaan tersebut diberikan kepada dua pemain sekaligus. David Raya sukses mempertahankan gelar yang ia raih musim lalu. Di sisi lain, Matz Sels menorehkan sejarah sebagai pemain Nottingham Forest pertama yang meraih penghargaan individu Premier League sejak Teddy Sheringham pada 1992/1993. Konsistensi dan ketangguhan keduanya sepanjang musim menjadi faktor utama di balik prestasi ini. Mereka tampil krusial sebagai penjaga terakhir lini pertahanan tim masing-masing. David Raya tampil solid sepanjang musim bersama Arsenal. Total 13 laga tanpa kebobolan menjadi bukti penting kontribusinya bagi lini belakang The Gunners. Raihan ini membuatnya menyamai rekor kiper seperti Pepe Reina dan Joe Hart, yang juga pernah dua kali berturut-turut mendapatkan Sarung Tangan Emas. Ia kini menjadi penjaga gawang keempat yang sukses mempertahankan trofi ini. Meski Arsenal finis di posisi runner up, peran Raya tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia menjadi elemen vital dalam menjaga kestabilan performa tim dari pekan ke pekan. Capaian tersebut semakin menegaskan kualitasnya sebagai salah satu penjaga gawang top di liga. Perannya dipastikan tetap sentral dalam ambisi Arsenal musim depan. Matz Sels membuktikan diri sebagai pembelian yang sangat berharga untuk Nottingham Forest. Ia tampil cemerlang dan mengukir 13 clean sheet yang membuatnya sejajar dengan David Raya. Sels menjadi pemain Forest pertama yang meraih penghargaan ini sejak era awal Premier League. Ia juga menjadi kiper Belgia kedua yang meraih penghargaan ini setelah Thibaut Courtois. Kehadiran Sels memberikan dampak positif bagi pertahanan Forest. Ia sempat membawa timnya bersaing di papan atas klasemen Premier League. Sayangnya, Forest mengakhiri musim di peringkat ketujuh. Alhasil, tim asuhan Nuno Espirito Santo akan bermain di Conference League musim depan. Berikut adalah daftar penjaga gawang dengan clean sheet terbanyak musim 2024/25: David Raya (Arsenal) – 13 clean sheet Matz Sels (Nottingham Forest) – 13 clean sheet Jordan Pickford (Everton) – 12 clean sheet Dean Henderson (Crystal Palace) – 11 clean sheet

Dua Kiper Mendapatkan Penghargaan Sarung Tangan Emas Liga Inggris Musim 2024/25 Read More »

Mohamed Salah Borong Gelar Individu Dan Bawa Liverpool Juara Liga Inggris

Berita Bola – Bintang Liverpool, Mohamed Salah kembali menegaskan statusnya sebagai ikon Premier League dengan mencatat sejarah baru yang belum pernah tercipta sebelumnya. Dalam musim yang menandai era baru di bawah kepemimpinan manajer Arne Slot, bintang asal Mesir itu menutup kompetisi dengan prestasi yang luar biasa: menyabet tiga penghargaan individu paling bergengsi—Golden Boot, Playmaker of the Season, dan Player of the Season. Salah tampil konsisten sepanjang musim, mencetak 29 gol dan 18 assist, yang tidak hanya mengantar Liverpool meraih gelar juara Premier League, tetapi juga menorehkan rekor keterlibatan gol sebanyak 47 dalam satu musim. Angka tersebut menyamai rekor legendaris yang sebelumnya hanya dicapai oleh Alan Shearer dan Andrew Cole pada era 1990-an—namun Salah melakukannya hanya dalam 38 pertandingan, bukan 42 seperti pendahulunya. Tak bisa disangkal, dominasi Salah musim ini begitu mencolok. Ia unggul jauh dari pesaing terdekatnya di daftar top skor, Alexander Isak (Newcastle), dengan selisih enam gol. Di sisi lain, jumlah assist-nya juga meninggalkan Jacob Murphy yang berada di posisi dua dengan selisih enam assist. Dengan raihan ini, Salah menjadi pemain pertama dalam sejarah Premier League yang menyapu bersih ketiga penghargaan individu dalam satu musim. Tak hanya itu, ia juga menjadi satu-satunya pemain yang dua kali mengawinkan gelar Golden Boot dan Playmaker of the Season—pertama kali ia mencapainya pada musim 2021-22. Sebelumnya, hanya tiga nama besar—Andrew Cole, Jimmy Floyd Hasselbaink, dan Harry Kane—yang pernah memimpin klasemen gol dan assist sekaligus dalam semusim. Namun, tak satu pun dari mereka mampu mengulang pencapaian tersebut lebih dari satu kali. Dengan Golden Boot keempatnya musim ini, Salah kini sejajar dengan legenda Arsenal Thierry Henry sebagai pemain dengan jumlah sepatu emas terbanyak di era Premier League. Di tengah persaingan ketat sepak bola modern, pencapaian ini kian menegaskan keistimewaan Salah sebagai pemain dengan konsistensi luar biasa. Pengakuan atas performa impresif Salah tak berhenti di level liga. Ia juga dinobatkan sebagai Footballer of the Year oleh Football Writers’ Association (FWA)—sebuah penghargaan yang diberikan oleh para jurnalis sepak bola Inggris, menambah daftar panjang prestasi pribadinya musim ini. Musim gemilang Salah ditutup dengan cara yang emosional. Ia mencetak gol penyeimbang ke gawang Crystal Palace dalam laga terakhir di Anfield, yang berakhir dengan skor 1-1. Meski hasil imbang, momen itu menjadi sangat spesial karena Liverpool akhirnya bisa mengangkat trofi Premier League di depan publik Anfield, khususnya di hadapan tribun legendaris Kop—sesuatu yang tidak bisa dilakukan pada gelar sebelumnya akibat pandemi. “Luar biasa. Kali terakhir kami juara, kami tidak bisa mengangkat trofi di depan Kop. Hari ini kami mendapat kesempatan itu,” ungkap Salah kepada Sky Sports usai laga. “Untuk klub ini, untuk para penggemar di Anfield, Anda bisa lihat betapa besarnya arti momen ini.” Di usianya yang menginjak 32 tahun, Mohamed Salah tidak hanya mempersembahkan gelar juara dan prestasi individu, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu legenda Premier League sepanjang masa.

Mohamed Salah Borong Gelar Individu Dan Bawa Liverpool Juara Liga Inggris Read More »

Gol Rogers Ke Gawang MU Dibatalkan, Begini Penjelasan Dari Pihak Premier League

Berita Bola – Premier League akhirnya memberikan penjelasan resmi terkait pembatalan gol Morgan Rogers untuk Aston Villa melawan Manchester United, Minggu (25/5/2025) malam WIB. Gol yang dianulir wasit Thomas Bramall ini memicu kemarahan besar dari kubu Villa. Kontroversi terjadi ketika Rogers memanfaatkan blunder Harry Maguire dan Altay Bayindir untuk mencetak gol. Namun wasit sudah lebih dulu meniup peluit sebelum bola masuk ke gawang. Insiden ini menjadi titik balik pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk MU. Apa penjelasan resmi dari Premier League? Premier League mengonfirmasi bahwa VAR tidak bisa mengintervensi keputusan wasit membatalkan gol Rogers. Alasannya, Bramall sudah meniup peluit sebelum bola masuk ke gawang MU. Wasit menilai Rogers melakukan pelanggaran terhadap Bayindir yang dianggap sudah menguasai bola. Padahal rekaman ulang menunjukkan kiper MU itu tidak sepenuhnya memegang bola. “Keputusan wasit adalah tendangan bebas untuk Manchester United dengan Bayindir dianggap menguasai bola sebelum Rogers mengambil alih,” bunyi pernyataan resmi Premier League Match Centre. “Peluit sudah ditiup wasit sebelum bola masuk ke gawang, karena itu insiden ini tidak bisa ditinjau ulang oleh VAR,” lanjut pernyataan tersebut. Unai Emery tidak menyembunyikan kekecewaannya atas keputusan wasit yang membatalkan gol Rogers. Pelatih Aston Villa itu secara terbuka mengkritik kesalahan fatal wasit yang menurutnya merugikan timnya. Emery menegaskan bahwa momen tersebut seharusnya menjadi gol sah yang bisa mengubah jalannya pertandingan. Ia menyayangkan wasit tidak menunggu intervensi VAR sebelum meniup peluit. “Ini adalah momen kunci yang merusak pertandingan kami,” ujar Emery dengan nada kesal. “Gol itu sah dan seharusnya diberikan. Wasit terlalu cepat mengambil keputusan.” “Saya sudah berbicara dengan wasit setelah pertandingan dan dia mengakui kesalahannya,” tambah Emery. “Tapi pengakuan itu tidak mengembalikan poin yang hilang dari kami,” kesalnya.

Gol Rogers Ke Gawang MU Dibatalkan, Begini Penjelasan Dari Pihak Premier League Read More »

Gol Dan Salam Perpisahan Christian Eriksen Di Old Trafford

Berita Bola – Manchester United menutup musim Premier League 2024/25 dengan kemenangan meyakinkan atas Aston Villa di Old Trafford, Minggu (25/5/2025) malam WIB. Kemenangan 2-0 itu menjadi penutup manis sekaligus perpisahan emosional bagi Christian Eriksen. Pemain asal Denmark tersebut memastikan dirinya akan meninggalkan Setan Merah setelah kontraknya habis bulan depan. Hal itu disampaikan Eriksen tak lama setelah peluit akhir dibunyikan. Eriksen menjadi pencetak gol kedua MU lewat eksekusi penalti di babak kedua. Gol itu sekaligus menjadi cara sempurna untuk mengakhiri perjalanannya bersama klub yang telah ia bela selama dua musim terakhir. Christian Eriksen masuk sebagai pemain pengganti dalam laga terakhir musim ini melawan Aston Villa. Ia dipercaya mengambil tendangan penalti setelah Bruno Fernandes menyerahkan bola atas instruksi pelatih Ruben Amorim. Tendangan Eriksen bersarang mulus ke gawang, menjadi gol kelimanya musim ini dan yang pertama di Premier League sejak Agustus 2023. Gol tersebut langsung menjadi simbol perpisahannya dari MU. “Ya, itu benar. Saya rasa itu juga alasan Bruno memberikan penalti sebagai bentuk perpisahan yang manis,” ujar Eriksen kepada TNT Sports. Setelah dua musim memperkuat MU, Eriksen menegaskan bahwa ia menikmati setiap momennya di Old Trafford. Ia mengaku akan membawa banyak kenangan indah dari masa-masanya bersama Setan Merah. Meski pamit dari klub, gelandang berusia 32 tahun itu belum berniat gantung sepatu dan akan segera bergabung dengan tim nasional. Ia juga belum memutuskan ke mana akan berlabuh selanjutnya. “Saya rasa kami bermain untuk para fans hari ini. Ini musim yang berat, tapi saya ucapkan yang terbaik untuk mereka. Stadion ini luar biasa, klub ini luar biasa, dan saya yakin saya akan kembali suatu hari nanti,” ucap Eriksen. Dan ketika ditanya apa rencana selanjutnya, Eriksen mengatakan akan liburan. “Pertama-tama adalah liburan dan bersantai. Kemudian tim nasional. Setelah itu mari kita lihat nanti karena saya masih merasa fit untuk bermain,” tutupnya.

Gol Dan Salam Perpisahan Christian Eriksen Di Old Trafford Read More »

Ada Yang Berbeda Dari Performa MU Saat Mengalahkan Aston Villa

Berita Bola – Musim 2024/2025 Premier League akhirnya ditutup oleh Manchester United dengan kemenangan. Setan Merah sukses menumbangkan Aston Villa 2-0 di Old Trafford, Minggu (25/5/2025) malam WIB. Gol-gol dari Amad Diallo dan Christian Eriksen mengantar MU menutup musim dengan tiga poin. Namun kemenangan ini tak cukup untuk menutupi luka sepanjang musim yang penuh ketidakstabilan. Salah satu yang paling jujur mengomentari performa tim adalah kapten MU, Bruno Fernandes. Ia tak ragu mengungkap bahwa permainan apik ini justru muncul karena MU tak lagi berada di bawah tekanan. Pernyataan Fernandes pun mengundang atensi, karena menunjukkan adanya masalah mentalitas yang selama ini tak tampak di permukaan. Apa sebenarnya yang terjadi? Bruno Fernandes mengakui MU bisa bermain lebih lepas dan menunjukkan kualitas terbaiknya karena tidak lagi dibebani tekanan perburuan hasil. Dalam pertandingan terakhir musim ini, para pemain bisa tampil tanpa beban. Menurut sang kapten, hal itu berperan besar terhadap permainan kolektif tim yang lebih agresif dan percaya diri. Ia menyebut laga ini sebagai momen langka di mana skuad benar-benar menikmati permainan. “Jelas, menurut saya yang paling penting dari pertandingan ini adalah performanya,” kata Bruno Fernandes kepada MUTV. “Kita bisa lihat tim bermain dengan kepribadian tinggi, memperlihatkan kualitas yang kami miliki dan hal-hal yang kami kembangkan sepanjang musim,” tambahnya. “Hari ini semua itu terasa lebih mudah karena tidak ada tekanan pada kami. Kami tidak sedang mengejar apa pun dalam pertandingan ini secara khusus.” MU tampil dominan sepanjang laga, menciptakan banyak peluang, dan seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol di babak pertama. Sayangnya, efektivitas baru datang di babak kedua lewat dua gol krusial. Meski begitu, performa ini dinilai positif sebagai penutup musim yang buruk. Fernandes berharap ini bisa menjadi fondasi untuk awal musim depan yang lebih baik. “Kami bermain untuk memberi pesan berbeda dan memperlihatkan citra yang berbeda dari apa yang telah kami tampilkan musim ini. Menurut saya kami tampil sangat baik,” ujar Fernandes. “Kami menciptakan banyak peluang dan seharusnya bisa mencetak gol di babak pertama, tapi tidak terjadi. Di babak kedua kami mendapat dua gol dan itu luar biasa sebagai cara menutup musim ini.” Bruno menyebut para pemain lebih aktif bergerak, meminta bola, dan berani melakukan percobaan saat tak terbebani ekspektasi tinggi. Menurutnya, ini jadi pembelajaran soal pentingnya kebebasan dan inisiatif dalam bermain. Namun ia juga menekankan bahwa di klub seperti MU, tekanan adalah hal yang tidak bisa dihindari. Para pemain wajib tampil maksimal bahkan dalam tekanan besar sekalipun. “Saat bermain dengan sedikit lebih bebas, hampir semua hal jadi lebih mudah. Dari segi pergerakan, semua pemain ingin menguasai bola, semua tampil menonjol,” ujar Fernandes. “Kami mencoba berbagai hal. Saya melihat banyak pemain berani melepas tembakan, padahal di beberapa laga terakhir mereka memilih opsi mudah, seperti operan ke belakang,” tutupnya. Kemenangan atas Aston Villa mungkin hanya secercah harapan di akhir musim yang suram. Namun, performa positif ini setidaknya memberikan gambaran tentang potensi tim yang sebenarnya. Pertanyaan besarnya sekarang: bisakah MU membawa momentum ini ke kompetisi musim depan?

Ada Yang Berbeda Dari Performa MU Saat Mengalahkan Aston Villa Read More »

Kata-kata Kontroversial Maresca Setelah Chelsea Amankan Tiket Liga Champions

Berita Bola – Chelsea berhasil memastikan tiket Liga Champions setelah mengalahkan Nottingham Forest 1-0 di laga pamungkas Premier League, Minggu (25/5/2025) malam WIB. Gol tunggal Levi Colwill di babak kedua menjadi penentu kemenangan The Blues di City Ground. Kesuksesan ini semakin istimewa karena diraih oleh skuad termuda dalam sejarah Premier League. Enzo Maresca pun tak menyia-nyiakan momen untuk membalas berbagai kritikan yang diterimanya sepanjang musim. Pelatih asal Italia itu tampil percaya diri dalam konferensi pers usai laga. Berikut balasan Maresca pada kritikus selengkapnya. Maresca mengaku tidak pernah meragukan kemampuan para pemainnya meski banyak yang meremehkan timnya. Justru, keraguan selalu datang dari luar yang menganggap Chelsea terlalu muda dan tidak berpengalaman. Ia dengan tegas menyindir mereka yang terus meragukan kualitas timnya. Bagi Maresca, lolosnya Chelsea ke Liga Champions adalah bukti nyata bahwa semua kritik itu salah. “Saya tidak pernah ragu dengan para pemain. Keraguannya justru datang dari luar,” tegas Maresca. “Mereka yang merasa tahu segalanya selalu bilang kami terlalu muda dan tidak cukup baik.” Maresca tak henti-hentinya memuji mentalitas para pemain yang mampu bangkit di saat kritis. Kemenangan di markas Forest yang sulit ditaklukkan tim besar menjadi bukti nyata perkembangan mereka. Pelatih berusia 44 tahun itu juga menyoroti perjalanan panjang timnya sepanjang musim. Baginya, pencapaian ini sangat berarti mengingat banyak yang meragukan Chelsea di awal musim. “Sayang untuk mereka, semua itu salah. Dalam bahasa Inggris kami bilang ‘F Off’ untuk mereka semua. Pemain pantas mendapat ini, mereka telah luar biasa,” ujar Maresca. Dengan tiket Liga Champions sudah di tangan, Chelsea kini fokus pada laga final Conference League melawan Real Betis. Maresca berharap bisa mengakhiri musim dengan sempurna lewat gelar pertama mereka musim ini. Ia juga mengingatkan bahwa penilaian terhadap sebuah tim seringkali hanya berdasarkan hasil akhir. Padahal, proses yang dijalani Chelsea sepanjang musim ini patut diapresiasi. “Kami berada di bisnis dimana orang menilai kami berdasarkan hasil,” jelas Maresca. “Jika hari ini kami tidak menang, mungkin musim ini akan disebut bencana, padahal tidak.” Di sisi lain, pelatih Nottingham Forest Nuno Espirito Santo harus menerima kenyataan pahit. Kekalahan ini membuat mereka hanya bisa bermain di Conference League musim depan. Meski kecewa, Nuno tetap bangga dengan pencapaian timnya sepanjang musim. Ia yakin Forest telah membangun fondasi yang kuat untuk musim-musim mendatang. “Masih terlalu awal untuk melakukan refleksi besar. Tapi ketika melihat ke belakang, ini adalah musim yang baik bagi kami,” kata Nuno. Pelatih asal Portugal itu juga memuji semangat para pemainnya. Ia yakin rasa kecewa saat ini akan berubah menjadi kebanggaan setelah mereka melihat pencapaian secara keseluruhan. “Kami kecewa sekarang, tapi dalam beberapa jam kami akan menyadari ini musim yang bagus. Mereka memberikan segalanya, itu yang membuat kami bangga,” tutupnya.

Kata-kata Kontroversial Maresca Setelah Chelsea Amankan Tiket Liga Champions Read More »