Komunitas Agen Bola, SBOBET, IBCBET, Prediksi Pasaran Bola & Casino Online Terbesar

Berita Bola

Jamie Carragher Menilai Liverpool Tengah Berada Di Fase Krisis

Berita Bola – Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menyebut The Reds saat ini sedang memasuki fase kritis. Pernyataannya ini adalah buntut kekalahan keempat beruntun tim asuhan Arne Slot di Premier League. Liverpool baru saja takluk 2-3 dari Brentford pada hari Minggu, (26/10/2025). Hasil itu melengkapi catatan buruk setelah kalah dari Chelsea, Crystal Palace, dan Manchester United. Carragher menyoroti satu masalah kronis di skuad sang juara bertahan. Ia menilai tim asuhan Arne Slot tidak memiliki kekuatan fisik yang mumpuni. Mantan bek itu bahkan mendesak sang manajer untuk segera turun tangan untuk memperbaiki. Ia menuntut Slot menyederhanakan taktik untuk keluar dari tren negatif ini. Jamie Carragher tidak main-main dengan kondisi Liverpool saat ini. Menurutnya, empat kekalahan beruntun bagi tim sekelas Brentford saja sudah terhitung bencana. Apalagi status ini menimpa sang juara bertahan yang sudah belanja besar di musim panas. Carragher yakin akan ada banyak pertanyaan serius di internal tim. “Kalah empat pertandingan berturut-turut bagi Brentford akan menjadi bencana. Melihat sang juara yang merasakan ini, dengan pengeluaran di musim panas yang begitu besar, berarti Liverpool berada dalam periode krisis untuk saat ini,” kata Carragher. “Akan ada banyak pertanyaan serius yang diajukan di ruang ganti antara para pemain dan staf pelatih serta orang-orang di atas manajer. Ketika mereka melihat apa yang telah mereka belanjakan, mereka akan mencari lebih banyak lagi,” lanjutnya. Pelatih Arne Slot sendiri telah mengakui satu masalah taktis timnya. Ia menyebut Liverpool belum menemukan jawaban atas tim yang memakai umpan panjang dan blok pertahanan rendah. Carragher sepenuhnya menyetujui analisis tersebut. Ia menegaskan bahwa The Reds harus segera memperbaiki aspek fisik tim untuk bisa bangkit dari keterpurukan. “Liverpool harus melihat fisik dan tinggi badan di dalam tim mereka,” ujar Carragher. “Karena, saat ini, saya rasa mereka tidak punya cukup,” tegasnya. Carragher melihat Liverpool saat ini mirip dengan tim lama Manchester United eranya. Mereka mampu mencetak banyak gol, tetapi pertahanan mereka terlalu berantakan. Ia menyebut lini depan (Salah, Isak, dll) pasti akan mencetak gol. Namun, sisa tim bertanggung jawab untuk tampil solid dan tidak terlalu terekspos. “Liverpool asuhan Arne Slot sedikit mengingatkan saya pada tim lama Man Utd era saya. Kami melewati periode gila di mana kami selalu terlihat mampu mencetak gol, tetapi kami berantakan di mana-mana,” tutur Carragher. “Satu hal yang bisa Anda jamin dengan Salah, Ekitike, Wirtz, Isak, Gakpo, dan lainnya, mereka akan mencetak gol. Tetapi yang lain bertanggung jawab untuk solid dan tidak mudah ditembus sepanjang waktu, dan terekspos.” Lebih lanjut, Carragher mendesak Arne Slot untuk segera menyederhanakan permainan. Menurutnya, ini adalah waktu untuk kembali ke dasar-dasar pertahanan yang kuat. Ia menyarankan agar bek sayap (Kerkez, Bradley) tidak terlalu terekspos. Liverpool harus bermain lebih aman dan membiarkan kualitas lini depan memenangkan pertandingan. “Mungkin ini saatnya Arne Slot menyederhanakan banyak hal. Jika dia terus memainkan Kerkez di bek kiri dan Bradley di bek kanan dan mereka terekspos di lini tengah, mereka akan terus mendapatkan hasil yang sama,” jelas Carragher. “Ini bukan sekadar ‘selip’ lagi, ini menjadi sebuah kekhawatiran. Mereka tidak boleh tertinggal tujuh atau delapan poin di belakang Arsenal,” tandasnya.

Jamie Carragher Menilai Liverpool Tengah Berada Di Fase Krisis Read More »

Vinicius Junior Tampak Marah Setelah Diganti Xabi Alonso Di Laga El Clasico Melawan Barcelona

Berita Bola – Laga El Clasico di Santiago Bernabeu berakhir dengan kemenangan 2-1 bagi Real Madrid, tapi kemenangan itu dibayangi drama. Vinicius Junior menjadi sorotan bukan karena gol, melainkan amarahnya saat ditarik keluar lebih awal oleh pelatih Xabi Alonso. Penyerang asal Brasil itu tampak kesal ketika nomornya muncul di menit ke-72, menandakan dirinya akan digantikan oleh Rodrygo. Alih-alih duduk di bangku cadangan, Vinicius memilih langsung berjalan menuju ruang ganti dengan wajah muram. Momen itu terjadi tak lama setelah Madrid unggul lewat gol Kylian Mbappe dan Jude Bellingham. Alonso terlihat berusaha menjaga fokus tim, namun gestur dingin dari Vinicius saat melewatinya menunjukkan ketegangan di antara keduanya. Sepanjang laga, Vinicius sebenarnya cukup aktif. Ia mencatat tiga tembakan dan menciptakan satu peluang gol meski tak berhasil mencatatkan namanya di papan skor. Namun ketika Madrid berusaha menutup laga dengan gol ketiga, keputusan Alonso menariknya justru memicu ledakan emosi. Vinicius, yang dikenal kompetitif, tampak tak menerima pergantian tersebut. Ia bergegas ke lorong stadion sebelum akhirnya kembali ke sisi lapangan beberapa menit kemudian untuk bergabung kembali dengan rekan-rekannya. Keputusan itu diyakini tidak mudah bagi Alonso, mengingat Vinicius merupakan salah satu pilar utama serangan Madrid. Namun dengan tensi tinggi dan hasil yang masih tipis, sang pelatih tampaknya ingin menambah kestabilan di lini depan. Meski sempat diwarnai drama internal, Real Madrid berhasil mempertahankan keunggulan 2-1 atas Barcelona. Hasil ini membuat Los Blancos memperlebar jarak menjadi lima poin di puncak klasemen La Liga. Namun suasana panas belum mereda. Gelandang Barcelona, Pedri, diganjar kartu merah di masa tambahan waktu setelah melanggar Aurelien Tchouameni. Sebelumnya, ia sudah mendapat kartu kuning karena menjatuhkan Vinicius di babak pertama. Usai laga, tensi kembali meningkat di tepi lapangan. Vinicius terlibat adu argumen dengan bek kiri Barcelona, Alejandro Balde, hingga harus ditenangkan oleh Alonso dan staf Madrid. Beberapa pemain lain, termasuk Eder Militao, Andrii Lunin, Federico Valverde, dan Fermin Lopez, juga menerima kartu dalam laga yang berakhir penuh emosi ini.

Vinicius Junior Tampak Marah Setelah Diganti Xabi Alonso Di Laga El Clasico Melawan Barcelona Read More »

Bukan Eze, Mikel Arteta Malah Berikan Pujian Buat Dua Pemain Ini Setelah Arsenal Kalahkan Palace

Berita Bola – Mikel Arteta melontarkan pujian tinggi untuk rekrutan musim panas Arsenal usai laga melawan Crystal Palace. Sosok itu secara mengejutkan bukanlah Eberechi Eze yang menjadi pencetak gol kemenangan. Eze memang menjadi pahlawan yang menentukan kemenangan ketujuh Arsenal musim ini. Golnya ke gawang mantan klubnya itu sukses mengantarkan The Gunners ke puncak klasemen Premier League. Total ada lima rekrutan musim panas yang tampil dalam laga tersebut. Viktor Gyokeres, Martin Zubimendi, dan Eze turun sebagai starter. Sementara itu, Christhian Mosquera dan Piero Hincapie masuk dari bangku cadangan. Justru kedua pemain pengganti inilah yang mendapat apresiasi khusus dari Arteta. Piero Hincapie dan Christhian Mosquera diturunkan karena cedera yang dialami Declan Rice dan William Saliba. Keduanya masuk untuk membentuk tiga bek darurat di lini pertahanan. Performa Hincapie secara khusus membuat Arteta sangat terkesan. Sang manajer bahkan mengindikasikan bahwa fans Arsenal akan “jatuh cinta” pada sang pemain. “Senang sekali Piero bisa bermain juga. Anda bisa merasakan agresi dan komitmennya di setiap aksi,” ujar Arteta kepada media klub. “Saya rasa penonton akan menyukainya, dan pujian untuk pemain lain yang harus masuk untuk memenangkan pertandingan.” Mosquera sendiri tampil solid ketika dipercaya turun musim ini. Di sisi lain, Hincapie memang belum banyak mendapat kesempatan bermain seperti yang ia harapkan. Namun, performa keduanya dalam laga ini menunjukkan bahwa para pemain baru tersebut bisa diandalkan. Arteta juga memberikan kredit besar atas adaptasi cepat Mosquera. “Untuk Mosquera, kredit besar baginya karena dia baru bermain satu tahun di La Liga,” jelas Arteta. “Ia datang ke liga baru dengan tuntutan besar, dan langsung memberikan dampak nyata,” lanjutnya. Kemenangan atas Crystal Palace ini rupanya punya arti spesial bagi sang pelatih. Arteta tidak ragu menyebutnya sebagai salah satu kemenangan terbesar Arsenal musim ini. “Saya sangat senang dengan yang satu ini. Saya katakan kepada para pemain bahwa ini mungkin kemenangan terbesar sejauh musim ini – cara kami mendekatinya hari ini,” tuturnya. Kemenangan ini terasa penting karena diraih melawan tim yang merepotkan mereka musim lalu. Apalagi, Arteta menilai Palace sedang dalam performa yang sangat baik. “Kami telah melawan tiga tim yang membuat kami kehilangan poin musim lalu. Dan Palace sedang dalam performa luar biasa,” sambung Arteta. Arteta memuji cara timnya mengatasi ancaman yang diberikan oleh Palace. Menurutnya, para pemain menunjukkan kesabaran dan konsentrasi yang tinggi. “Kami harus sabar, tetap konsentrasi, dan tidak frustrasi. Karena mereka mematikan dalam serangan balik, di ruang terbuka, dan dari bola mati,” katanya. Arteta pun senang timnya mampu menunjukkan level kedewasaan yang berbeda. Mereka sukses menemukan cara mencetak gol dan sekaligus menjaga gawang tidak kebobolan. “Saya senang tim menunjukkan kedewasaan. Kami menemukan cara untuk mencetak gol brilian melalui Eze dan menjaga clean sheet,” tutupnya.

Bukan Eze, Mikel Arteta Malah Berikan Pujian Buat Dua Pemain Ini Setelah Arsenal Kalahkan Palace Read More »

Hasil Serie A : Kalah Lagi, Juventus Tumbang 0-1 Di Kandang Lazio

Berita Bola – Lazio sukses menundukkan Juventus dengan skor tipis 1-0 dalam laga pekan ke-8 Serie A 2025/2026 yang berlangsung di Stadio Olimpico, Senin 27 Oktober 2025 dini hari WIB. Gol tunggal kemenangan tim tuan rumah dicetak oleh gelandang Toma Basic di menit ke-9. Hasil ini menjadi angin segar bagi pasukan Maurizio Sarri yang sempat kesulitan di awal musim. Tambahan tiga poin mengangkat Lazio ke posisi ke-10 klasemen sementara dengan koleksi 11 poin. Sebaliknya, Juventus asuhan Igor Tudor kembali gagal meraih kemenangan di liga. Kekalahan ini memperpanjang tren tanpa kemenangan Bianconeri menjadi lima laga beruntun dan membuat mereka tertahan di peringkat ke-8 dengan 12 poin. Pertandingan berjalan sengit sejak awal, dengan kedua tim sama-sama menciptakan sejumlah peluang. Berikut laporan jalannya laga selengkapnya dari Stadio Olimpico. Jalannya Laga : Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Juventus langsung menekan lewat pergerakan McKennie dan Vlahovic di sisi kiri, namun pertahanan Lazio tampil disiplin. Hanya dalam sembilan menit, tuan rumah mencetak gol pembuka melalui Toma Basic. Gol berawal dari kesalahan Jonathan David yang menanduk bola ke arah Danilo Cataldi. Gelandang Italia itu mengirim umpan pendek kepada Basic yang melepaskan tembakan keras dari jarak 25 meter. Bola sempat mengenai kaki Federico Gatti sebelum masuk ke pojok kanan bawah gawang Mattia Perin. Lazio unggul 1-0. Juventus berusaha merespons cepat. Pada menit ke-18, Cambiaso mengirim umpan silang akurat ke McKennie, namun sundulan gelandang Amerika Serikat itu masih melenceng tipis di sisi kanan gawang. Dua menit berselang, Conceicao mengirim umpan silang yang nyaris disambar Cambiaso, tetapi tendangannya meleset tipis. Provedel menjadi penyelamat Lazio di menit ke-35. Ia berhasil menepis upaya lob dari Jonathan David yang berhadapan satu lawan satu. Beberapa menit kemudian, Koopmeiners juga menguji kiper tuan rumah lewat tendangan bebas yang kembali diamankan dengan sigap. Menjelang turun minum, Juventus semakin gencar menekan. Namun, penyelesaian akhir mereka masih kurang tajam. Upaya Conceicao di menit ke-36 kembali melambung, sementara peluang terakhir dari tendangan bebas Koopmeiners berhasil diblok oleh Boulaye Dia. Lazio bertahan dengan baik hingga babak pertama berakhir dengan keunggulan 1-0. Memasuki paruh kedua, Igor Tudor langsung melakukan perubahan. Andrea Cambiaso ditarik keluar dan digantikan oleh Kenan Yildiz. Pergantian itu membuat Juventus lebih agresif di sisi kanan. Peluang pertama babak kedua hadir di menit ke-48 saat Locatelli melepaskan sepakan melengkung dari tepi kotak penalti. Namun, Ivan Provedel kembali sigap menepis bola ke sisi kanan gawang. Tidak lama berselang, Vlahovic hampir menyamakan kedudukan tetapi sundulannya hanya membentur mistar. Lazio membalas lewat pergerakan Isaksen yang aktif di sisi kanan. Pada menit ke-58, Cataldi mencoba peruntungan dari jarak jauh, tetapi tembakannya masih melayang di atas mistar. Juventus sempat menuntut penalti usai Conceicao dijatuhkan Gila, namun setelah tinjauan VAR, wasit memutuskan tidak ada pelanggaran. Sarri kemudian menarik Toma Basic keluar pada menit ke-68 dan menggantikannya dengan Matias Vecino. Basic mendapat standing ovation dari publik Olimpico atas penampilan impresifnya. Juventus juga menambah tenaga baru dengan masuknya Kostic, Thuram, dan Openda untuk menambah daya dobrak. Meski tekanan Juventus meningkat, Lazio tetap solid di belakang. Provedel membuat penyelamatan gemilang atas sundulan Thuram di menit ke-75 dan sepakan jarak dekat Yildiz beberapa menit kemudian. Sementara di sisi lain, Isaksen hampir menambah keunggulan, namun tendangannya masih melebar tipis. Menjelang akhir laga, Pedro nyaris mencetak gol setelah baru masuk menggantikan Isaksen. Sepakannya dari jarak 18 meter melambung tipis di atas gawang Perin. Juventus sempat menekan di masa tambahan waktu, tetapi usaha terakhir Thuram kembali digagalkan oleh Provedel. Lazio bertahan hingga peluit panjang berbunyi untuk memastikan kemenangan penting di kandang sendiri.

Hasil Serie A : Kalah Lagi, Juventus Tumbang 0-1 Di Kandang Lazio Read More »

Drama Di El Clasico : Vinicius Dan Courtois Terlibat Adu Mulut Dengan Lamine Yamal Setelah Kartu Merah Pedri

Berita Bola – Pertandingan panas antara Real Madrid dan Barcelona di Santiago Bernabeu berakhir dengan kericuhan. Vinicius Junior menjadi pusat perhatian dalam insiden pasca-laga yang memaksa petugas keamanan turun tangan. Madrid menang 2-1 berkat gol Kylian Mbappe dan Jude Bellingham, namun tensi tinggi di akhir laga memberikan warna berbeda bagi kemenangan kali ini. Pertikaian terjadi di tepi lapangan tak lama setelah peluit akhir, melibatkan pemain dan staf dari kedua tim. Situasi semakin panas ketika pemain muda Barcelona, Lamine Yamal, menjadi sasaran emosi para pemain Madrid. Umpatan dan dorongan mewarnai menit-menit terakhir sebelum para ofisial berhasil memisahkan kedua kubu. Insiden bermula ketika Barcelona harus bermain dengan 10 pemain setelah Pedri diganjar kartu merah akibat tekel keras terhadap Aurelien Tchouameni. Keputusan itu memicu reaksi keras dari kedua tim, terutama dari para pemain Madrid yang merasa diincar sejak awal laga. Vinicius, yang sebelumnya sempat marah karena diganti di menit ke-72, kembali ke pinggir lapangan dan terlibat langsung dalam adu mulut dengan kubu lawan. Ia terlihat berteriak ke arah bangku cadangan Barcelona sebelum akhirnya ditenangkan oleh staf pelatih. Di sisi lain, Bellingham yang sudah ditarik keluar justru ikut terseret dalam keributan. Ia tampak berada di tengah kerumunan pemain sebelum diamankan dari area teknis oleh ofisial pertandingan. Tak berhenti di situ, kiper Real Madrid Thibaut Courtois juga terlibat konfrontasi dengan Lamine Yamal. Kiper asal Belgia itu terlihat berteriak ke arah pemain muda Barcelona setelah peluit akhir, diduga karena komentar provokatif dari Yamal. Pelatih Xabi Alonso berusaha menenangkan suasana dengan menarik pemainnya ke tengah lapangan untuk merayakan kemenangan. Namun Vinicius sempat mencoba mendekati Yamal lagi sebelum akhirnya ditahan rekan-rekannya. Yamal sendiri sudah memancing reaksi Madrid sebelum laga dimulai. Dalam wawancara pra-pertandingan, ia sempat menyindir rivalnya dengan mengatakan: “Ya, mereka mencuri, mereka selalu mengeluh.” Ucapannya itu tampak kembali menghantui setelah Madrid memastikan kemenangan di Bernabeu.

Drama Di El Clasico : Vinicius Dan Courtois Terlibat Adu Mulut Dengan Lamine Yamal Setelah Kartu Merah Pedri Read More »

Presiden Inter Milan Protes Keras Setelah Timnya Tumbang 3-1 Atas Napoli

Berita Bola – Presiden Inter Milan, Giuseppe Marotta, menyampaikan kekecewaannya atas keputusan penalti yang diberikan kepada Napoli dalam laga Serie A yang berakhir dengan skor 3-1, Sabtu (25/10/2025) malam WIB. Ia menilai keputusan tersebut menjadi titik balik yang mengubah keseimbangan pertandingan. Inter datang ke Stadio Diego Armando Maradona dengan catatan tujuh kemenangan beruntun dan status favorit. Namun, mereka harus pulang dengan tangan hampa setelah gagal mengatasi tekanan tuan rumah. Gol pembuka Napoli datang dari titik putih yang dieksekusi Kevin De Bruyne, diikuti sepakan keras Scott McTominay. Meski Hakan Calhanoglu sempat memperkecil kedudukan, Andre-Frank Zambo Anguissa memastikan kemenangan Napoli lewat gol ketiga. Kekecewaan Marotta terhadap wasit menjadi sorotan utama seusai pertandingan. Ia bahkan turun langsung memberikan pernyataan kepada media untuk menyampaikan protes resmi klub terhadap keputusan yang dinilainya tidak adil. Giuseppe Marotta menjadi sosok pertama dari kubu Inter yang berbicara kepada media usai kekalahan di Naples. Ia menilai bahwa keputusan wasit terkait penalti untuk Napoli sangat memengaruhi jalannya pertandingan. Menurutnya, situasi tersebut seharusnya dapat ditinjau ulang menggunakan teknologi VAR karena wasit utama sempat mengabaikan insiden sebelum mengubah keputusan. “Meski Napoli akhirnya memang pantas menang, terutama di 20 menit terakhir, penalti itu jelas menjadi faktor yang mengubah keseimbangan pertandingan,” ujar Marotta kepada DAZN Italia. “Saya pikir ini seharusnya menjadi momen ideal bagi VAR untuk turun tangan. Wasit sebenarnya sudah melihat insiden itu dan sempat membiarkannya, tetapi delapan detik kemudian meniup peluit setelah mendengar masukan dari asistennya,” tambah Marotta. Marotta juga menyoroti ketidakkonsistenan keputusan wasit yang dinilainya berlawanan dengan prinsip yang sudah disampaikan otoritas perwasitan. Ia menegaskan bahwa insiden yang dialami Giovanni Di Lorenzo bukanlah pelanggaran yang layak diganjar penalti. Ia bahkan menyebut bahwa banyak pengamat dan mantan wasit juga menilai keputusan tersebut keliru. Marotta meminta kejelasan soal standar pelanggaran yang dapat menghasilkan penalti di Serie A. “Kemenangan Napoli memang dimulai dari momen itu, tapi jika melihat dinamika di balik penalti, seharusnya tidak ada pelanggaran,” kata Marotta. “Kami harus memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan penalti. Jika wasit sudah melihat dan memutuskan tidak ada pelanggaran, lalu mendengar asistennya yang berada di posisi lebih buruk, maka jelas ia terlalu mudah terpengaruh,” lanjutnya. Selain insiden penalti, pertandingan juga diwarnai ketegangan antara Lautaro Martinez dan pelatih Napoli, Antonio Conte. Namun, Marotta menegaskan bahwa insiden itu hanyalah bagian dari dinamika pertandingan yang panas. Ia juga mengungkapkan bagaimana keputusan penalti tersebut memengaruhi suasana di ruang ganti Inter pada babak pertama. Tim disebut kehilangan fokus setelah merasa dirugikan oleh keputusan tersebut. “Saya berada di ruang ganti saat jeda babak pertama, dan jelas penalti itu berdampak besar pada mental para pemain,” ungkap Marotta. “Saya tidak mengatakan Napoli tidak pantas menang, tapi kami hadir di sini untuk memprotes cara penalti itu diberikan,” tutupnya.

Presiden Inter Milan Protes Keras Setelah Timnya Tumbang 3-1 Atas Napoli Read More »